Antara G30S PKI & Operasi Rahasia CIA, Penggulingan Soekarno dan Telegram Marshall Green

Marshall Green pernah mengadakan pertemuan rahasia dengan Adam Malik, agen CIA McAvoy, dan Soeharto....

Editor: Duanto AS
Istimewa/Arsip Kompas
Presiden RI ke I Soekarno dan Jenderal Soeharto. 

Antara G30S PKI dan Operasi Rahasia CIA, Skenario Penggulingan Soekarno dan Telegram Marshall Green

TRIBUNJAMBI.COM - Siapa di balik G30S PKI masih menjadi perdebatan hingga kini.

Ada banyak teori mencoba menjelaskan tentang peristiwa tersebut, di antaranya keterlibatan CIA (agen rahasia Amerika Serikat).

Sampai kini, setidaknya ada lima teori yang mencoba memaparkan peristiwa 30 September itu.

Di antara sekian banyak teori soal peristiwa G30S, keterlibatan Amerika Serikat mungkin yang paling sulit dipahami.

Teori ini jauh berbeda dengan narasi Orde Baru yang “mengkambinghitamkan” PKI seutuhnya.

Setelah Tragedi G3OS PKI Terungkap Kabar Istri dan Anak DN Aidit!

Asal Mula PKI di Indonesia Sejarah PKI Punya Ratusan Ribu Pengikut, Daftar Tokoh PKI Selain DN Aidit

Dokter Terawan ke Mana, Bikin Najwa Shihab Halu hingga Wawancara Kursi Kosong

Perlu diingat, saat itu Amerika tengah berebut pengaruh dengan Uni Soviet yang menyebarkan komunisme.

Tim Weiner dalam bukunya Legacy of Ashes: The History of the CIA (2011) menuturkan, saat itu AS mengkhawatirkan sikap Presiden Soekarno yang cenderung memihak komunisme.
Apalagi, Soekarno juga pernah menghina AS dengan menolak bantuan keuangan dari IMF. "Go to hell with your aid!" begitu ungkapan Soekarno yang menolak bergabung dengan Blok Barat.

CIA pun diberi tugas untuk menyingkirkan Soekarno.

Sejak dekade 1950-an, CIA mencoba berbagai operasi rahasia mulai dari membuat film porno dengan Soekarno palsu hingga menyuplai senjata untuk pemberontakan.

Amerika mencoba mendekati militer, kendati militer sendiri terpecah menjadi beberapa faksi.

Satu yang diyakini bisa digunakan Amerika Serikat adalah Menteri/Panglima Angkatan Darat Letnan Jenderal (Letjen) Ahmad Yani.

"Duta Besar Amerika yang baru untuk Indonesia, Howard Jones, mengirim pesan telegram kepada Menlu, mengabarkan bahwa Jenderal Nasution adalah antikomunis yang dapat dipercaya dan para pemberontak tidak memiliki peluang untuk menang," tulis Weiner.

Ancaman PKI?

Teknisi telekomunikasi asal Jerman, Horst Henry Gerken dalam bukunya A Magic Gecko, Peran CIA di Balik Jatuhnya Soekarno (2011) bercerita, keresahan politik saat itu sudah tersebar di mana-mana.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved