Kisah Militer RI
DERETAN Kekuatan 'Super' Kopassus yang Buat Militer Asing Gentar, Bukan Satuan Elite Sembarangan
DERETAN Kekuatan 'Super' Kopassus yang Buat Militer Asing Gentar, Bukan Satuan Elite Sembarangan
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Militer Indonesia hingga kini menjadi sorotan setelah masuk daftar 20 militer negara terkuat di dunia.
Diketahui kekuatan militer Indonesia tetap diperhitungkan di kancah dunia.
Ini tercermin dari hasil survei Global Firepower 2019 yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-16 dunia dari 137 negara.
• Kopassus Lawan Pasukan Elite Inggris, Kisah Pertempuran Di Kalimantan
• Kisah Kapten Pandu dan Heli Twin Pac, Anggota Kopassus Terkepung Oleh TPN
• Usir 3000 Pemberontak Kongo Dilakukan Kopassus dengan Sederhana, Modal Bawang dan Kain Putih
Seperti yang diketahui kekuatan militer Indonesia ini ditunjang dengan pasukan dari 3 matra TNI yang ada, baik angkatan laut, angkatan darat dan angkatan udaranya.
Bercerita mengenai pasukan TNI, ada satuan elite di setiap tubuh matranya.
Seperti TNI AD memiliki Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan TNI AL dengan Komando Pasukan Katak (Kopaska) serta TNI AU dengan Pasukan Khasnya (PASKHAS).
Satu yang kerap jadi sorotan ialah Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Kopassus dianggap menjadi momok bagi pasukan asing bila berhadapan dengan korps baret merah ini.
Banyak kisah dibukukan Kopassus kala menghadapi pasukan asing bahkan teroris dunia. Satu yang pastinya sangat dikenal ialah aksi Kopassus menumpas teroris yang membajak pesawat Woyla (Garuda Indonesia) tujuan Indonesia - Thailand.
Namun tidak cuma itu, Kopassus juga pernah menumpas pasukan elite paling mengerikan di benua Eropa, yaitu satuan elite Inggris (SAS).
Berikut tribunjambi.com mengulas kemampuan dan kehebatan Kopassus.
Kemampuan Kopassus bukan hanya sekadar fisik yang kuat, namun juga kecerdasan.
Punya Kemampuan Khusus
Kopassus juga memiliki kemampuan seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian dan anti teror. Contoh, tugas Kopassus Operasi Militer Perang (OMP) diantaranya Direct Action serangan langsung untuk menghancurkan logistik musuh, Combat SAR, Anti Teror, Advance Combat Intelligence atau Operasi Inteligen Khusus.

Kemudian, ada juga tugas Kopassus Operasi Militer Selain Perang (OMSP) diantaranya Humanitarian Asistensi (bantuan kemanusiaan), AIRSO (operasi anti insurjensi, separatisme dan pemberontakan), perbantuan terhadap kepolisian/pemerintah, SAR Khusus serta Pengamanan VVIP.
Peralatan Minim
Setiap pasukan Kopassus dituntut untuk profesional. Itu berarti, mereka harus bisa melaksanakan misinya hingga tuntas. Meski hanya bermodal peralatan dan persenjataan yang sangat minim.
Maklum setiap personel yang lolos masuk biasanya sudah dibekali ilmu bela diri, penggunaan senjata tajam dan ketrampilan penggunaan senjata api yang tidak dilengkapi teknologi serba canggih.

• Tata Cara Sholat Tahajud, Niat Sholat Tahajud dalam Arab/Latin, Hadits Nabi SAW dan Keutamaannya
• Gadis Cantik Penjual Sayur Keliling, Niat Baik Untuk Bantu Sang Ibu, Adik dan Kakak
• SEDANG BERLANGSUNG, Live Streaming Timnas Indonesia U-19 vs Arab Saudi di NET dan Mola, Gratis
Misalnya, untuk melakukan pertempuran malam hari, untuk melihat dalam gelap tidak perlu NVG. Kopassus sudah dibekali ilmu bela diri pernapasan Merpati Putih sehingga bisa ‘melihat’ dalam gelap.
Setiap prajurit Kopassus juga mampu menembak tepat layaknya sniper tanpa dibantu teropong dalam jarak minimal 300 meter.
Tak hanya itu, para personil ini juga dilengkapi ilmu kebal terhadap senjata tajam alias debus. Bahkan bisa tahan terhadap api.

Berikut kekuatan dan keahlian Komando Pasukan Khusus (Kopassus), adakah dari kalian yang berniat menjadi anggota TNI dan bergabung dengan stuan elit TNI AD ini.
Kopassus Pernah Diminta Jaga Presiden Filipina Agar Terhindar dari Aksi Kudeta
Tentara Nasional Indonesia (TNI) pernah dipercaya sebagai komando tertinggi dalam misi pengamanan negara dari bahaya kudeta di tengah acara besar KTT Asean.
Sepanjang tahun 1980-1987'an negara Filipina dirundung kelam.
Keadaan dalam negeri Filipina bergejolak hebat lantaran rezim diktator korup Ferdinand Marcos.
• Enam dari Tujuh Pelaku Perampokan Tauke Pinang di Tanjabbar Dibekuk Tim Petir Polres Tanjabbar
• Cara Alami Mengobati Mata Ikan, Kapalan, Penyebab Mata Ikan, Menghilangkan Mata Ikan Cara Medis
• Ini Doa yang Dipanjatkan Via Vallen Untuk Nella Kharisma & Dory Harsa Usai Resmi Menjadi Suami-Istri
Tapi nasib sial menghampiri Ninoy Aquino, belum juga keluar dari bandara di Manila ia sudah ditembak mati oleh sniper anak buah Jenderal Fabian Ver, Kastaf Ferdinand Marcos.
Sontak hal ini membuat rakyat Filipina marah karena mereka sudah muak atas kepemimpinan tirani Marcos.
Lahirlah gerakan rakyat bernama 'People's Power', mereka berdemo menuntut penggulingan rezim Marcos.
Ferdinand Marcos goyah, militer Filipina dibawah kepimpinan Jenderal Fidel Ramos dan Kolonel Juan Ponce kemudian melancarkan kudeta terhadap Marcos.
Ferdinand Marcos tumbang dan ia melarikan diri bersama istrinya keluar negeri.
Tampuk kepresidenan kosong, rakyat kemudian memilih Corazon Aquino (janda Benigno 'Ninoy' Aquino) sebagai presiden baru Filipina.
• Terdesak Ekonomi Akibat Pandemi, Dahyu Bisnis Kebab Bermodal Pinjaman
• Guru Honor Diperbatasan Tak Pernah Terima Upah Selama 2 Tahun, Sebulan Hanya Terima Rp 250 Ribu
• Di Tengah Pandemi Covid-19 WNA di Kerinci Jadi Perhatian
Tapi Corzaon juga menghadapi berbagai ancaman kudeta dan berulangkali kudeta kepadanya dilakukan namun belum berhasil.
Buntungnya lagi pemerintahan Corazon juga dirundung berbagai macam pemberontakan, jadi pemerintah melawan dua hal langsung yaki kudeta dan pemberontakan separatis.
Tahun 1987 Filipina ketiban giliran menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-3.
Dalam KTT itu pemimpin-pemimpin negara di Asia Tenggara akan bertemu di Manila.
Namun keadaan keamanan Filipina yang acak adul tak menentu dan rawan tak menentu membuat para pemimpin ASEAN enggan menghadiri pertemuan tersebut dengan alasan keselamatan.
Indonesia sebagai 'tetua' ASEAN yang melihat hal ini kemudian mengambil inisiatif.
Presiden Soeharto yang kala itu masih memimpin kemudian memerintahkan TNI dibawah kepemimpinan Jenderal L.B Moerdani untuk mengamankan jalannya KTT ASEAN ke-3 di Filipina.

Dikutip TribunJambi.com dari Intisari.com TNI bersiap melaksanakan arahan Soeharto, mereka kemudian membentuk Gugus Tugas pengamanan KTT ASEAN dengan melibatkan semua matra baik laut, udara dan darat.
Maka bertolaklah gugus tugas TNI ke Filipina, dari TNI AL dikerahkan fregat KRI Zakarias Yohannes-332 dan KRI Sorong-911.
Marinir juga tak mau ketinggalan, dua batalyon disiagakan di Teluk Manila dan siap siaga melancarkan operasi pendaratan amfibi memasuki Manila jika diperintahkan.

Dari TNI AU disiagakan jet tempur A-4 Skyhawk bermuatan bom Mk.82 untuk berjaga-jaga membom para pengacau jika menganggu jalannya KTT.
TNI AU mempersiapkan pula ambulans udara dadakan di perut pesawat angkut C-130 Hercules untuk pertolongan medis sewaktu-waktu.
Dari TNI AD, dua pekan sebelum KTT berlangsung satu tim dari Kopassus tiba di Filipina.
Tim Kopassus itu awalnya bertugas melatih para pengawal presiden Filipina.
Sudah menjalani pelatihan singkat namun performa dan kemampuan para pengawal presiden Filipina dinilai kurang mumpuni.
Mau tak mau tim Kopassus malah diterjunkan langsung untuk memberikan pengawalan ketat kepada presiden Filipina, Corazon Aquino.
Walhasil tim Kopassus ini menyamar menjadi Paspampres Filipina dengan mengenakan pakaian tradisional Barong Tagalog.
• Lima Tahun Jadi Buron, Pelaku Perampokan di Tanjab Barat Ditangkap
• Penampakan Mantan Istri Dory Harsa, Parasnya Thari Eka Fitri Tak Kalah Cantik dari Nella Kharisma
• Potret Desa Olak Kemang, Penghasil Gaharu di Tengah Himpitan Kebun Sawit
Selain itu tim Kopassus ini ditugaskan pula menjaga para pemimpin ASEAN lainnya di hotel mereka menginap.
Bukan hanya militer Indonesia saja yang mengirim pasukannya untuk suksesnya KTT.
Angkatan perang Singapura dan negara ASEAN lainnya juga mengirimkan kekuatan militernya namun tetap komando teratas dipegang oleh TNI.

Seriusnya pengamanan KTT ASEAN ke-13 Filipina membuat para pemimpin anggota ASEAN lainnya lega, mereka kemudian memastikan bakal hadir dalam KTT.
KTT ASEAN ke-13 Filipina kemudian berjalan sukses dan lancar tanpa kendali berkat pengamanan yang dilakukan TNI beserta angkatan perang negara lainnya.
Hal ini juga menunjukkan dukungan Indonesia kepada Corazon sebagai presiden resmi Filipina dari bayang-bayang ancaman kudeta dan pemberontakan.(Seto Aji/Grid.ID)
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE: