Kompak Salahkan Corona, Dua Maling Bobol Toko Sembako, Dapat Rp 1 Juta dari Pimpinan Komplotan

Mudiyono mengaku, bergabung ke komplotan tersebut lantaran terdesak kebutuhan keluarga.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
TRIBUNJAMBI/NANI RACHMAINI
Ilustrasi Maling Toko 

TRIBUNJAMBI.COM - Mudiyono (35) dan Kunarto (39) mengaku karena Korona mereka bergabung ke komplotan pencuri spesialis pembobolan toko pimpinan Tasuri (60).

Mereka berdua ditangkap polisi karena mencuri Toko,

Setiap Aksinya mereka dapat uang Rp 1 Juta dari Pimpinan mereka.

Mudiyono mengaku, bergabung ke komplotan tersebut lantaran terdesak kebutuhan keluarga. 

Lubuk Kambing Sebut Pembangunan Jalan Rabat Beton Melibatkan Masyarakat dan RT Setempat

Ini Alasan Pelaku Berfikir Jadi Anggota BNN Gadungan

Ia pun nekat ikut komplotan maling yang beraksi di Kota Semarang. 

"Aksi pencurian kami lakukan rata-rata seminggu sekali, setiap berhasil melakukan pencurian saya dapat uang Rp 1 juta dari Pak Tasuri," kata kuli bangunan ini kepada Tribunjateng.com, Rabu (5/8/2020).

Mudiyono menyebut, sudah pernah melakukan aksi pembobolan toko di Semarang sebanyak 10 kali. 

Namun berhasil menggasak barang curian sebanyak tiga kali. 

Masing-masing di toko sembako dan bengkel di wilayah Tembalang serta toko gitar di Kecamatan Banyumanik. 

"Saya bertugas mengambil barang di dalam toko dan memasukannya ke dalam mobil," ungkapnya. 

Dia menjelaskan, peran di komplotannya mulai dari Tasuri (60) yang menentukan toko sasaran, mencari mobil dan menjual hasil barang curian. 

Pelaku Buhari (50) bertugas membobol toko dengan alat linggis maupun gunting besi. 

 Selanjutnya, Kunarto (39) berperan sebagai driver. 

 "Kami selalu beraksi pada waktu dini hari," jelasnya.

Sementara Kunarto mengatakan, baru pertama kali bergabung dengan komplotan tersebut. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved