Kompak Salahkan Corona, Dua Maling Bobol Toko Sembako, Dapat Rp 1 Juta dari Pimpinan Komplotan
Mudiyono mengaku, bergabung ke komplotan tersebut lantaran terdesak kebutuhan keluarga.
"Mereka juga mengincar barang yang mudah untuk dijual," bebernya.
Kompol Mas'ud mengatakan, kronologi penangkapan komplotan tersebut bermula saat pelaku melakukan aksi pembobolan toko Aneka Sembako di Jalan Klipang Sendangmulyo Tembalang, Senin (20/4/2020) sekira pukul 03.00 WIB.
Mendapatkan laporan kejadian tersebut, Unit Reskrim Polsek Tembalang melakukan serangkaian penyelidikan.
Dari rekaman cctv Polisi mengetahui mobil yang digunakan para tersangka memiliki ciri-ciri yaitu mobil Avanza warna hitam, ada stiker di kaca depan dan plat nomor yang sudah diidentifikasi.
Polisi akhirnya mendapat petunjuk saat patroli rutin berupa patroli subuh yang dipimpin Kanit Reskrim Polsek Tembalang Ipda Endro Soegijarto, Sabtu (11/7/2020) sekira pukul 04.00.
Mereka melihat mobil melintas di Meteseh Tembalang yang identik dengan mobil yang melakukan aksi pencurian di Toko Aneka Sembako.
• VIDEO Dandim 0416/Bute Sebut Daerah Menonjol Karhutla di Tebo, Perusahaan Ikut Bertanggungjawab
Tim Opsnal Unit Reskrim lalu melakukan pengintaian dengan cara mengikuti mobil tersebut.
Mereka lalu melakukan penyergapan di Jalan Puri Anjasmoro Semarang Barat, Kota Semarang.
"Saat melakukan penangkapan dua orang berhasil ditangkap dan dua orang lainnya berhasil melarikan diri," ungkap Kapolsek.
Dia melanjutkan, setelah di geledah di dalam mobil terdapat enam buah gitar hasil curian di daerah Jalan Meranti Banyumanik Kota Semarang.
Barang bukti lain, gunting besi, linggis dan sepasang plat nomor.
Selanjutnya dengan membawa dua orang pelaku yang berhasil di tangkap tersebut.
Pihaknya bergerak menuju rumah rumah terduga pelaku Tasuri di Dukuh Njetis Kelurahan Bulu Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang.
Di rumah tersebut, polisi menemukan beberapa sembako hasil curian yang belum sempat dijual.
Barang bukti yang berhasil disita dari komplotan itu satu buah gunting besi, dua linggis, satu unit mobil Avanza hitam, sepasang plat nomor palsu B 2762 PFQ, satu kompresor.