Kisah Militer RI

Ngerinya Misi Super Rahasia dari Soeharto Ini, Benny Moerdani Ancam Cabut Kewarganegaraan Bila Gagal

Ngerinya Misi Super Rahasia dari Soeharto Ini, Benny Moerdani Ancam Cabut Kewarganegaraan Bila Gagal

Editor: Andreas Eko Prasetyo
net
Soeharto saat dilantik jadi Presiden 

Ngerinya Misi Super Rahasia dari Soeharto Ini, Benny Moerdani Ancam Cabut Kewarganegaraan Bila Gagal

TRIBUNJAMBI.COM - Mengulik kisah Soeharto dalam masa kepemimpinannya sebagai presiden Republik Indonesia selama puluhan tahun membuat kehidupan Soeharto begitu misterius.

Pasalnya banyak hal-hal yang rupanya masih menjadi rahasia negara.

Selama 32 tahun menjadi presiden RI, Soeharto pernah beberapa kali melakukan misi super rahasia yang dipercayakan kepada Benny Moerdani.

Salah satu misi super rahasia Soeharto adalah pembelian 32 pesawat tempur bekas A-4E Skyhawk milik Israel pada 1979.

Trauma Soeharto Kecil pada Arit, Uang Logam & Sosok Kakeknya, Sampai Sebut: Saya Merasa Nista & Hina

Viral Foto Editan Soeharto sedang Naik Motor Mirip NMAX Viral di Jagad Maya

Terusir dari Istana, Soekarno Bawa Bendera Rahasia Ini Dibungkus Kertas Agar Soeharto Tak Tahu

Melansir dari buku berjudul "Benny Moerdani Yang Belum Terungkap", berikut cerita misi super rahasia Soeharto.

Nama sandi misi super rahasia ini adalah Operasi Alpha, diambil dari huruf depan pesawat A-4E Skyhawk yang akan dibeli.

Pembelian pesawat tempur bekas A-4E Skyhawk secara diam-diam ini dilakukan karena Indonesia saat itu tak punya hubungan diplomatik dengan Israel.

A-4-Skyhawk
Wikipedia
A-4-Skyhawk

Harga Bawang dan Cabai Masih Normal, Ternyata Ini Penyebab Pasar Angso Duo Sepi Pembeli

Gegara Denjaka, Pasukan Navy Seal Amerika Gentar Kala Pasukan Misterius TNI AL Itu Lakukan Aksi Ini

Rektor UIN STS Jambi Ingin Dharma Wanita Bangun Sekolah Bertaraf Internasional

Ashadi Tjahjadi dalam bukunya berjudul 'Loyalitas Tanpa Pamrih', menceritakan Benny Moerdani memberikan ancaman kepada para anggota yang ikut dalam misi super rahasia itu.

Benny mengancam tidak akan mengakui kewarganegaraan mereka jika misi ini gagal.

"Yang ragu-ragu silahkan kembali sekarang" ucap Benny di dalam buku Ashadi Tjahjadi.

Misi super rahasia ini cukup merepotkan intelijen Indonesia karena harus mengirim tim mulai dari teknisi hingga pilot, tentunya dengan diam-diam.

Dul Jaelani Patah Hati? Tiara Pilih Setia dengan Kekasih, Ini Rencana Dul Kedepan dengan Sang Idol

DLH Konsentrasi Ancaman Karhutla, Siapkan Embung untuk Antisipasi

19 Terdakwa Karhutla di Batanghari Dituntut 1 Tahun Penjara

Semua identitas prajurit yang dikirim dalam misi ini dibuang di laut Singapura.

Bahkan, untuk menjaga kerahasiaan, mereka menyebut Israel dengan Arizona (negara bagian AS).

Djoko Poerwoko, salah satu anggota tim, dalam bukunya berjudul 'Menari di Angkasa', menceritakan bahwa awalnya mereka terbang ke Frankfurt, Jerman.

Benny Moerdani
Kolase Tribun Jabar
Benny Moerdani

Dukung Cita-cita Anak, Relawan Kelas Motivasi Latih Anak Difabel di SLBN Kuala Tungkal

Ini Penyebab Ribuan Peserta Tes CPNS Sarolangun Gugur, BKPSDM Segera Umumkan Peserta Tes SKB

Nia Ramadhani Vs Farah Quinn Dalam Kostum Ninja, Ini Beda Penampakan Keduanya Ala Shinobi Jepang

Setelah beberapa kali ganti pesawat, mereka tiba di bandara Ben Gurion, Tel Aviv, Israel.

Di sana, para pilot itu langsung digiring petugas tanpa sempat menyerahkan surat jalan.

"Betapa hebatnya agen rahasia Mossad (intelijen Israel) yang dapat cepat mengenali penumpang gelap tanpa paspor" kata Djoko dalam bukunya.

Misi super rahasia Operasi Alpha berakhir pada 20 Mei 1980.

Siswi SMA Diperkosa Tukang Ojek di Kuburan, Korban Didorong ke Jurang Hingga Alami Patah Tulang

11 Desa se-Kabupaten Muarojambi Ikut Lomba Evaluasi Desa

Tim ini kemudian pulang ke Indonesia melalui Washington.

Kemudian mereka ke Arizona, masuk ke pangkalan US Marine Corps

Selama tiga hari mereka menjalani pelatihan versi Marine Corps, dan pada hari terakhir mereka diwajibkan berfoto dengan A-4E Skyhawk milik AS.

"Ini sebagai kamuflase intelijen" kata Djoko dalam bukunya.

Selundupkan 2000 Senjata ke Afganistan

Di samping itu, Soeharto juga pernah memerintahkan misi rahasia lain yakni menyelundupkan 2000 senjata ke Afganistan.

Hal ini berawal saat pasukan Uni Soviet akan menduduki Afganistan, sehingga membuat Amerika Serikat yang sedang perang dingin pun mulai gusar.

Indonesia di bawah kepemimpinan Soeharto yang saat itu memang dekat dengan Amerika Serikat, lantas memutuskan untuk membantu.

Soeharto mengutus Asisten Intelijen Pertahanan dan Keamanan, Benny Moerdani untuk bertemu dengan kepala intelijen Pakistan.

Begini Tanggapan Dewan Soal Rencana Perubahan Nama Kota Sungai Penuh Jadi Kota Kerinci

Begini Nasib Polisi yang Nyamar Pakai Jilbab Demi Jebak Perampok yang Paksa Adiknya Foto Mesum

"Pertemuan itu membahas permintaan pejuang Afganistan dan intelijen Pakistan untuk penyediaan logistik, obat-obatan, dan persenjataan buat pejuang Afganistan" kata Marsekal Madya (Purn) Teddy Rusdy yang saat itu menemani Benny.

Lalu, disepakatilah operasi bersama yang diberi nama Babut Mabur atau permadani terbang.

Ilustrasi senjata
Tribunnews.com/ Dennis Destryawan
Ilustrasi senjata

Operasi ini untuk mengirimkan senjata-senjata sumbangan dari Uni Soviet yang diterima Indonesia saat Trikora, diserahkan kepada pejuang Afganistan.

Tentu saja atas persetujuan Presiden Soeharto.

Teddy Rusdy dalam buku biografinya yang berjudul "Think Ahead" menyebut senjata itu diangkut ke Jakarta dan disimpan di bandara Halim Perdanakusuma.

"Waktu itu terkumpul 2000 pucuk senjata, cukup untuk dua batalion" kata Teddy.

Pekerjaan berikutnya, Teddy diperintah Benny untuk menghapus nomor seri senjata-senjata itu.

Begini Kondisi Driver Ojol yang Kabur saat Mau Dikarantina Karena Corona, Sempat Gegerkan Kota Batam

53 Desa di Sarolangun Bakal Gelar Pilkades Serentak Tahun Ini, Berikut Daftar Desanya

Baru pada Juli 1981, persiapan pengiriman mulai dilakukan.

Semua senjata dimasukkan ke peti dan diberi tanda palang merah.

Sebagai kamuflase, peralatan tempur ini dicampur dengan obat-obatan dan selimut.

Teddy juga ditugasi Benny mengantar peti-peti tersebut dengan kargo udara, memakai Boeing 707 milik Pelita Air.

Pesawat ini diawaki kapten Arifin, Andullah, dan Danur.

eluruh aktivitas Teddy dipantau Benny dari Jakarta.

Perasaan Maia Estianty Diungkap Ahli Tarot Pada Mantan Suami, Ahmad Dhani Disebut Porak-poranda

Siswi SMP yang Bunuh Bocah 6 Tahun Ternyata Kerap Ajak Korban Nonton Film Setan

Benny juga meminta Teddy terus berkomunikasi menggunakan scrambler atau peralatan komunikasi milik intelijen.

Saat pesawat mendarat, intel Pakistan sudah siaga dengan membawa 20 truk .

Misi penyelundupan senjata pun sukses dan berhasil diterima oleh pejuang Afganistan. (Surya.co.id/Putra Dewangga Candra Seta)

Artikel Ini Telah Tayang di Intisari.com

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved