Siswi SMP yang Bunuh Bocah 6 Tahun Ternyata Kerap Ajak Korban Nonton Film Setan
Kisah pilu dialami orangtua bocah 6 tahun (APA) korban pembunuhan siswi SMP di Sawah Besar, Jakarta.
TRIBUNJAMBI.COM - Kisah pilu dialami orangtua bocah 6 tahun (APA) korban pembunuhan siswi SMP di Sawah Besar, Jakarta.
Setelah kehilangan bocah 6 tahun itu, sang orangtua mengungkap keseharian pelaku di rumahnya.
Sebelum akhirnya dihabisi oleh pelaku berinisial NF (15), korban ternyata sering diajak oleh pelaku untuk menonton film horor.
• Perasaan Maia Estianty Diungkap Ahli Tarot Pada Mantan Suami, Ahmad Dhani Disebut Porak-poranda
Hal itu disampaikan oleh ibu APA, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Kompas TV, Senin (9/3/2020).
Polisi saat ini tengah melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap NF selama 14 hari ke depan, di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur.
Pada Senin (9/3/2020) Kartono dan istrinya pun mendatangi Polres Jakarta Pusat untuk menanyakan perkembangan kasus yang menimpa anaknya.
"Saya ke polres mau minta keterangan penyidikan pelaku dan sampai sekarang belum ada jawaban. Yang saya dapatkan itu polisi meminta saya untuk menunggu, makanya belum dapat informasi penyidikan ini," kata Kartono didampingi istrinya.
Bahkan, ia mengaku kalau pihak keluarga sampai hari ini belum mendapatkan hasil visum soal kematian APA.
"Saya ingin polisi buru-buru bergerak cepat, supaya saya mendapat hasil penyidikan, supaya saya tahu," kata dia.
Selain itu, Kartono dan istrinya juga selaku orangtua korban belum dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Menurut Kartono, sang anak, APA, memang sering main di rumah korban.
Sehingga ia pun tak menaruh rasa curiga sama sekali terhadap NF.
"Kesehariannya kan anak saya main di situ, jadi seperti biasa aja, saya juga tidak menyangka, tidak menduga kalau pelaku melakukan hal seperti itu, yaitu membunuh," ucap Kartono.
Lebih lanjut, Kartono mengungkap keseharian NF yang tidak pernah bergaul saat berada di rumah.
"Dia (pelaku) tuh kurang bergaul aja, ga pernah melihat dia bergaul sama lingkungan, bercengkrama sama lingkungan gak pernah. Yang saya tahu dia itu kalau di rumah ya di dalam rumah, kalau keluar ya kegiatan sendiri, kegiatan sekolah," tambahnya.