MENGERIKAN, Buaya Raksasa Serang Nelayan: Warga Tak Percaya Melihat Hal Ini di Rahang Predator

TRIBUNJAMBI.COM - Buaya raksasa memangsa seorang pria dari atas sampan. Lalu sang predator dengan buasnya menyeret

Editor: ridwan
IST
Buaya Raksasa Berat 1 Ton di Tebo, Provinsi Jambi Dikabarkan Serang Warga 

TRIBUNJAMBI.COM - Buaya raksasa memangsa seorang pria dari atas sampan. Lalu sang predator dengan buasnya menyeret seorang nelayan ke dalam air sebelum akhirnya membunuhnya.

Korban adalah seorang pria bernama Junick Husin (20) dan temannya Edgar Legazpi (32), peristiwa itu terjadi di Palawan, Filipina beberapa waktu lalu.

Menurut Daily Mirror pada K

Peserta Musyawarah Wilayah, PKS Jambi Ingin Kader Internal Diorbitkan di Pemilukada 2020

Update Live Score dan Live Streaming Manchester United vs Liverpool, Skor Sementara 1-0 Gol Rashford

Cinema Universitas Jambi Masuk 5 Besar Finalis Short Movie Competition

 

amis (10/10/19) sekitar jam 9 malam buayasepanjang 10 kaki itu menerkam kapal yang dinaiki keduanya.

Reptil itu menabrak perahu beberapa kali sebelum akhirnya menggigit korban dan menyeretnya ke dalam air.

Baca Juga: Niatnya Bobol Mesin ATM, Pria Ini Justru Tewas Secara Mengenaskan Akibat Melakukan 'Kebodohan' Ini

Karena itulah, nelayan itu tak sanggup melawan buaya itu.

Lalu keesokan harinya, warga terkejut menemukan reptil itu berenang dengan Junick berada di rahangnya dan bersiap untuk memakannya.

Namun, penduduk langsung menyerang buaya itu, jadi dia melepaskan tubuh korban.

Salah satu korban yang Selamat Edgar membagikan pengalaman mengerikan itu.

Baca Juga: Sering Menentang Budaya Barat, Kira-kita Seperti Apa Model Ponsel Kim Jong Un?

KABAR Terbaru Pria India Mau Nambah Istri Menjadi 40 Orang: Ziona Pernah Nikahi 10 Wanita Setahun

Dikapak Tak Mempan, Lalu Pelaku Lakukan Ini, Korbanpun Tersungkur, Rekonstruksi Pembunuhan di Bungo

 

Kapal yang diserang oleh buaya tersebut.
Viral Press/Daily Mirror
Kapal yang diserang oleh buaya tersebut.

"Kami akan pulang sekitar pukul 8.55 malam, sangat gelap dan hujan, kami hanya memiliki senter," katanya.

"Buaya tiba-tiba melompat dari air dengan mulut terbuka, saya tidak bisa berbuat apa-apa kapal kami pun rusak," tambahnya.

"Junick adalah teman dan tetanggaku, dia bersemangat ketika itu terjadi dan tertawa," katanya lagi.

Namun, Junick justru digigit dan diseret ke dalam air melalui lubang di kapalnya.

Baca Juga: Jika Tak Jadi Menteri Kelautan dan Perikanan Lagi, Ini yang Akan Dilakukan oleh Susi Pudjiastuti

Terbentuk Sejak 2008, UKM Cinema Universitas Jambi Aktif Produksi Film Tiap Tahunnya

Lexy Fatharani: Berkas Santi Wirda Sudah Dilimpahkan, Tunggu Penetapan Jadwal Sidang

 

Diyakini dia tewas karena tenggelam.

Edgar segera mencari polisi, dan meminta bantuan, namun operasi penyelamatan ditunda sampai pagi karena cuaca buruk.

Mayat Junick ditemukan dengan buaya masih berenang di daerah itu, beberapa penduduk sempat bergabung dalam operasi pengambilan mayat korban.

Sebuah laporan polisi mengenai insiden dari Kantor Polisi Balabac menyebutkan penyebab kematian adalah "serangan buaya".

Baca Juga: Tidak Hanya untuk Menahan Kantuk, Ini 15 Manfaat Minum Kopi, Salah Satunya Turunkan Risiko Stroke

Gibran Rakabuming Ngotot Mendaftar Pilwakot Solo Lewat DPD dan DPP PDIP, Meski DPC Telah Tutup Pintu

TY Dapat Informasi dari Facebook, Honorer di Senyerang Tolak Kirim Uang Kali Kedua

 

Balabac, yang terletak di bagian paling selatan kelompok pulau Palawan, adalah rumah bagi banyak spesies buaya.

Pada bulan Agustus, seekor buaya memakan seorang anak lelaki berusia 10 tahun hidup-hidup di depan saudara-saudaranya di daerah yang sama.

BUAYA SERANG WARGA DI TEBO DIBUNUH

Seekor buaya raksasa sepanjang 3,5 meter dengan berat badan diperkirakan 1 ton dibunuh warga.

Buaya yang belakangan diketahui merupakan jenis buaya Sinyulong ditemukan warga Desa Pulau Temiang, Tebo Ulu, Tebo, Sabtu (9/8/2019) sore.

Keberadaan buaya raksasa memang membuat resah warga beberapa waktu terakhir.

Bahkan buaya kini terlihat berada di pinggiran sungai.

Warga melihat buaya tersebut bertengger di sebuah batang pohon yang sudah lapuk.

 

Menurut penuturan warga, tak cuma seekor buaya raksasa seberat 1 ton tersebut, bahkan menurut warga masih ada tiga ekor buaya berukuran besar lainnya di lokasi tersebut.

Sidang Perkara Muslim Cs di Pengadilan Negeri Jambi, Dipimpin 4 Majelis Hakim

 

Buaya Raksasa Berat 1 Ton di Tebo, Provinsi Jambi Dikabarkan Serang Warga
Buaya Raksasa Berat 1 Ton di Tebo, Provinsi Jambi Dikabarkan Serang Warga (IST)

Seorang warga mengatakan musim kemarau seperti ini buaya-buaya tersebut kini semakin sering terlihat karena air sungai yang telah surut.

Warga Resah

Satu di antara warga yang berhasil Tribunjambi.com konfirmasi, Muhammad Mukhtar mengatakan, buaya itu ditemukan sekitar pukul 16.45 WIB di Sungai Batanghari, Desa Pulau Temiang.

"Tadi sekitar pukul 16.45 WIB buaya itu bertengger di kayu lapuk di pinggir sungai. Kebetulan air surut," terangnya.

"Sama-sama warga mengintai, lalu menembak. Pertama (yang ditembak) tengkorak kepalanya dengan senapan gobok," katanya.

Dia mengatakan, buaya sinyulong itu sudah terlihat oleh warga beberapa hari terakhir.

 

TY Dapat Informasi dari Facebook, Honorer di Senyerang Tolak Kirim Uang Kali Kedua

Dan tindakan yang dilakukan warga, kata dia, lantaran buaya itu telah meresahkan warga, khususnya Pulau Temiang.

Lebih lanjut, informasi yang dia peroleh, buaya itu diduga telah memakan korban.

Buaya Sinyulong di Tebo ditembak warga
Buaya Sinyulong di Tebo ditembak warga (IST)

"Sudah makan korban, empat orang dewasa, dua anak-anak. Saya kebetulan yang memandikan jenazahnya," jelasnya.

Dia menjelaskan, di daerah tersebut terdapat banyak buaya.

Selain buaya sinyulong yang diperkirakan berbobot sekitar 1 ton itu, masih ada sedikitnya tiga buaya berukuran besar lainnya.

Buaya itu, kata dia, ditangkap di Sungai Batanghari, Pulau Sangka, Dusun Pulau Puro.

Sebelumnya, terangnya, sudah banyak upaya yang dilakukan warga untuk menangani masalah buaya tersebut.

Mulai dari membaca Yasin bersama, hingga mendatangkan tim SAR.

"Dulu sudah ada tim SAR, polisi, dan warga coba setrum dan datangkan pawang buaya. Tapi buayanya malah tambah banyak," tukasnya.

11 Parpol Pemilik Kursi di DPRD Provinsi Jambi Terima Dana Bantuan Pemprov Rp 2 Miliar Lebih

Dia berharap, ada jalan keluar untuk mengatasi masalah buaya tersebut.

Terlebih pada musim kemarau dan air surut, hampir semua warga di pinggir Sungai Batanghari melakukan aktivitas MCK di sungai.

Buaya tersebut menurut warga sekitar memang meresahkan masyarakat dan dari kabar yang sempat viral di media sosial, buaya tersebut dibunuh karena mencoba menyerang warga.

Namun kabar buaya menyerang warga tersebut ditampik oleh BKSDA.

Kepala Resort Tebo BKSDA Jambi, Hefa Edison membenarkan adanya informasi buaya yang dibunuh oleh warga.

Menurutnya buaya yang dibunuh tersebut merupakan jenis buaya Sinyulong.

Berdasarkan perkiraannya, buaya sinyulong itu memiliki panjang sekitar 3,5 meter.

Namun dia menyanggah keterangan warga terkait adanya penyerangan yang dilakukan buaya terhadap manusia.

"Jenis buaya sinyulong sangat jarang menyerang manusia," jelasnya.

Operasi Zebra Siginjai Dimulai, Pengendara Diminta Lengkapi Surat-surat

Saat ini pihaknya masih berkoordinasi terkait penanganan masalah buaya tersebut.

Pihaknya sangat menyayangkan tindakan warga yang melakukan penembakan terhadap satwa dilindungi itu.

"Kalau memang meresahkan, mestinya bisa melapor pada pihak BKSDA untuk penanganan konflik satwa liar," ungkapnya.

Untuk ke depan, kata dia, masyarakat dapat menghubungi call center BKSDA melalui sambungan selular atau SMS ke nomor 081373372732, atau whatsapp 082377792384. (Tribunjambi.com/ Mareza Sutan A J)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved