Kasus Penipuan

TY Dapat Informasi dari Facebook, Honorer di Senyerang Tolak Kirim Uang Kali Kedua

Tergiur tawaran menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), TY sempat tertipu oknum yang diduga pegawai di Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Fifi Suryani
Bloomberg
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Tergiur tawaran menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), TY sempat tertipu oknum yang diduga pegawai di Badan Kepegawaian Negara (BKN). Bahkan sudah kirim sejumlah uang.

Berdasarkan informasi yang diterima Tribun, satu pegawai honorer di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat tertipu dengan salah satu oknum yang diduga merupakan pegawai BKN.
TY yang merupakan honorer di salah satu desa di Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini membenarkan informasi tersebut.

Dia mengatakan informasi yang menggiurkan itu didapatkan dari informasi yang beredar di sosial media, facebook. Oknum tersebut melancarkan aksinya dengan menawarkan dan menyakinkan korban bisa diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Dalam menjalankan aksinya, pelaku melampirkan kartu pengenal yang sempat membuat korban yakin.

"Saya diminta kirim ijazah terakhir, SK honor, KK, KTP dan bayar administrasi Rp 515 ribu. Sesudah itu dia (oknum) minta uang kepercayaan Rp 1 juta. Tidak saya kasih lagi," ungkapnya.

Uang tersebut tidak dibayarkan lantaran kecurigaan dengan nama yang kepercayaan tersebut. Kemudian dia menghubungi pihak badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia (BKPSDM) Tanjab Barat.

"Kata orang BKPSDM itu penipuan. Dak usah transfer lagi," katanya.

Diceritakannya, pada awalnya dia melihat pastikan facebook yang menawarkan untuk diangkat menjadi PNS. Setelah komentar di facebook tersebut, berlanjut pada pesan facebook hingga whatsapp.

Keyakinannya itu dikarenakan oknum atas nama Drs Fauzan yang mengaku bagian Pengadaan PNS tersebut melampirkan kartu pengenal kepegawaian yang dipercayakan memang milik BKN.

"Ada kartu pengenalnya pak, itu (bentuknya) kartu pengenal BKN. Saya percaya, apalagi saat itu sedang sibuk," kata wanita yang tugas di Kecamatan Senyerang itu.

Setelah berkas yang diminta oknum itu dipenuhi, dengan maksud meyakinkan korban dia melampirkan SK dilengkapi dengan nomor induk pegawai. Hal itulah yang menambah kecurigaannya.

Tawarkan SK Tanpa Tes

Sementara itu Kepala BKPSDM Tanjab Barat, Encep Jarkasih membenarkan adanya pegawai honor yang tertipu bisa diangkat PNS tanpa test oleh oknum yang diduga merupakan pegawai BKN pusat.

Korban TY menghubunginya sebelum melakukan transaksi kedua sebesar Rp 1 juta untuk penomoran dan stempel SK.

"Oknum itu menawarkan bisa mengangkat pegawai honorer menjadi CPNS tanpa test. Saya sampaikan itu penipuan," terangnya.

Diterangkan Encep, SK pengangkatan yang diterimanya dari korban tersebut sangat berbeda dengan SK pengangkatan yang diketahuinya. Sehingga hal itu dipastikan palsu.

"Format SK itu dikeluarkan Kemendagri dan juga ditandatangani BKN," katanya.

Encep pun menerangkan bahwa pengangkatan honorer atau penerimaan CPNS itu melalui beberapa tahapan atau proses seleksi. Sehingga diharapkan kepada masyarakat agar tidak mudah tergiur iming iming bisa mengangkat PNS apa lagi tanpa test.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved