Polemik di Papua

KKB Papua Eksekusi Mati Seorang Banpol di Yahukimo, TPNPB-OPM Tuding Korban Mata-mata Aparat

TPNPB-OPM Kodap XVI mengklaim telah mengeksekusi mati seorang Bantuan Polisi (Banpol) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
KKB Papua klaim eksekusi mati Banpol di Yahukimo 

TRIBUNJAMBI.COM - Kelompok separatis bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Kodap XVI mengklaim telah mengeksekusi mati seorang Bantuan Polisi (Banpol).

Eksekusi itu dilakukan di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. 

TPNPB-OPM atau yang disebut KKB Papua menuduh korban, yang identitasnya tidak disebutkan, adalah mata-mata aparat keamanan.

Klaim eksekusi ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom dalam siaran pers resmi yang diterima media pada Sabtu (6/9/2025). 

Menurut pernyataan tersebut, eksekusi dilakukan oleh pasukan Batalion Kanibal yang dipimpin oleh Panglima Kodap XVI Yahukimo, Brigjen Elkius Kobak, dan Komandan Operasi, Mayor Kopitua Heluka.

TPNPB-OPM menyatakan tindakan brutal ini adalah bentuk peringatan keras kepada seluruh masyarakat Papua.

KKB Papua memperingatkan agar warga tidak bekerja sama dengan aparat TNI-Polri.

"Kami menegaskan, siapa pun yang terbukti menjadi mata-mata aparat militer Indonesia akan dieksekusi di wilayah perang," bunyi siaran pers tersebut.

Baca juga: Jejak Pelarian Konara Enumbi Berakhir di Honai, Satgas Cartenz Tangkap KKB Papua Pembunuh Polisi

Baca juga: Debi Ceper ke Ketua DPRD Jambi: Saya Takut Bapak Dibilang Suaranya Bau Karena Tidak Berani Bersuara

Baca juga: Terbongkar Modus Licik Sujadi Jual Daging Kucing ke Ratusan Warga, Terancam 10 Tahun Penjara

Kelompok ini juga mengancam warga non-Papua yang berada di wilayah konflik untuk tidak terlibat dalam aktivitas yang dianggap sebagai operasi intelijen aparat. 

KKB Papua menegaskan mereka akan "bersihkan menuju revolusi total" jika peringatan tersebut diabaikan.

Pernyataan tersebut ditandatangani oleh pimpinan TPNPB-OPM, termasuk Panglima Tinggi Jenderal Goliat Tabuni dan Wakil Panglima Letjen Melkisedek Awom, menunjukkan klaim ini merupakan keputusan dari pimpinan tertinggi kelompok tersebut.

Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari aparat keamanan Indonesia, baik TNI-Polri, terkait klaim eksekusi tersebut. 

Pihak berwenang belum memberikan keterangan apa pun mengenai insiden ini.

Klaim sepihak dari TPNPB-OPM ini mempertegas kondisi keamanan yang memprihatinkan di wilayah Papua, di mana konflik bersenjata dan ancaman terhadap warga sipil masih terus terjadi.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved