Kisah Militer RI

Bermodal Kaos Singlet dan Rambut Gondrong, Kisah Mantan Preman Ini Sukses Banting Stir Jadi Kopassus

Bermodal Kaos Singlet dan Rambut Gondrong, Kisah Mantan Preman Ini Sukses Banting Stir Jadi Kopassus

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kopassus (Tribun Batam) 

Bermodal Kaos Singlet dan Rambut Gondrong, Kisah Mantan Preman Ini Sukses Banting Stir Jadi Kopassus

TRIBUNJAMBI.COM - Citra Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sudah dikenal sebagai pasukan elite yang tak sembarang orang bisa bergabung.

Namun bila berbicara tentang kisah pasukan tangguh Kopassus, mungkin tak banyak yang tahu tentang Letkol Kopassus, Untung Pranoto.

Tegas, berwibawa, ternyata ada kisah unik dibalik kiprah Letkol Untung Pranoto bersama baret merah yang disandangnya.

Tak akan ada yang menyangka Letkol Untung Pranoto adalah mantan preman terminal.

Tapi begitulah adanya, dengan kaos singlet dan rambut gondrong, tiba-tiba ia nekat daftar jadi tentara.

Baca: Siksaan yang Dirasakan Calon Kopassus, Hadapi Minggu Neraka, Dilepas Tanpa Bekal di Nusakambangan

Baca: Kunya Ular Kobra Hidup-hidup, Prajurit Kopassus Ini Teguk Darahnya, Reaksi Menhan AS Terbelalak

Baca: Operasi Papua, 4 Prajurit Kopassus Gugur Diserang, Kapten Pandu Saksi Kunci Saat Pembebasan Sandera

Sebelum bergabung dengan pasukan TNI AD, Untung Pranoto merupakan seorang preman terminal.

Memiliki cita-cita bergabung dengan TNI AD, Untung Pranoto yang saat itu masih berprofesi sebagai preman terminal pun memutuskan banting setir.

Dalam bukunya yang berjudul 'Kopassus untuk Indonesia' pada bab 'Pilihan Hidup: Jadi Bajingan atau Tentara', Untung Pranoto mengungkap bila ia tak ingin selamanya jadi preman.

Sebelum bergabung dengan TNI, sehari-harinya Untung Pranoto kerap mangkal di terminal sebagai preman dengan penampilannya yang khas.

Bermodalkan kaos singlet lusuh, rambut gondrong dan sepatu boots ala koboi, Untung Pranoto memutuskan untuk mengejar cita-citanya.

Baca: Jadi Militer Paling Kuat di ASEAN, Kekuatan TNI Unggul dari Korea Utara dan Israel, Lihat Daftarnya

Baca: PENGELOLA Belum Setor ke Pihak Universitas Jambi Rp 900 Juta, Parkir Berbayar Unja Setop Beroperasi

Baca: MTQ ke 50 Kota Jambi, Pemkot Hadirkan Dewan Hakim Tingkat Internasional

Untung Pranoto mengungkap bila ia bosan hidup menjadi preman terminal sehingga ia memutuskan untuk mengabdikan dirinya menjadi tentara.

Modal nekat, Untung Pranoto pun coba mendaftarkan diri menjadi anggota TNI.

Dua kali mendaftar jadi anggota TNI, lamaran Untung Pranoto selalu ditolak.

Hal ini dikarenakan penampilannya saat itu tidak meyakinkan dan dianggap tidak rapi.

Bagaimana tidak, Untung nekat mendaftar jadi anggota TNI dengan rambut gondrong dan kaos singlet lusuh.

Tentu saja, Untung Pranoto kembali ditolak saat melamar jadi TNI.

Menolak gentar, Untung Pranoto kembali mendaftar jadi anggota TNI untuk ketiga kalinya.

Pada kali ketiga ini Untung Pranoto rela membabat habis rambut gondrongnya dan menanggalkan semua atribut preman terminalnya.

"Kalau saya tidak jadi tentara, saya akan jadi bajingan," batin Untung Pranoto saat itu seperti yang dikutip Sosok.ID dari buku 'Kopassus untuk Indonesia' via Tribunnews.

Bahkan sebelum berangkat mendaftar, Untung terlebih dahulu meminta restu dari ibu dan keluarga.

Baca: Korban Alami Luka Bakar, Dua Rumah di Sungai Rusak Berat Akibat Terbakar

Baca: Tiga Pegawai AirAsia Kepergok Memasukkan Barang Ini ke Dalam Pesawat Rute Bali-Singapura

Baca: Sudah 5 Hari Menghilang, Putri Lumentut Sempat Main dengan Temannya dan Dicari hingga ke Selokan

Baca: Bocah 11 Bulan di Sarolangun Menderita Penyakit Aneh, Kondisinya Melemah Karena Tak Ada Biaya

Dan benar saja, Untung Pranoto akhirnya diterima sebagai anggota TNI AD dan berpangkat Prada.

Selama menjadi prajurit TNI AD, Untung Pranoto adalah salah satu anggota yang loyal dan selalu antusias dalam mengerjakan tugasnya.

Ia juga dikenal sebagai prajurit yang ulet dan tekun.

Melansir Tribunnews, karir Untung Pranoto di kesatuan TNI AD terus menanjak sampai akhirnya terpilih masuk dalam satuan elite TNI AD, Kopassus.

Kendati gaji menjadi pasukan Korps Baret Merah pada saat itu sangat kecil, Untung menjalani dengan ikhlas dan rasa bangga.

Karier Untung boleh dibilang cukup cemerlang.

Ia mencatat sudah 17 kali naik pangkat. Saat ditanya apa modalnya, ia selalu menjawab 'Tuhan sudah berbaik hati'.

Hingga akhirnya ketika penulisan buku 'Kopassus untuk Indonesia', Untung Pranoto telah diangkat sebagai Letnan Kolonel Pasukan Kopassus.

Baca: Rakernas Gerindra Tentukan Sikap Partai, Akan Oposisi atau Koalisi

Baca: 15 Tersangka Terancam 12 Tahun Penjara, Korban Tewas Mengikuti Diksar UKM Pecinta Alam  

Baca: Terbukti Korupsi, Kontraktor Taman Hijau Bungo Divonis 1 Tahun Penjara

Baca: DPD Hanura Jambi Sepakat Usung Oso Sebagai Ketua Umum Hanura

SUMBER: Intisari

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved