Kisah Militer RI
Siksaan yang Dirasakan Calon Kopassus, Hadapi Minggu Neraka, Dilepas Tanpa Bekal di Nusakambangan
Siksaan yang Dirasakan Calon Kopassus, Hadapi Minggu Neraka, Dilepas Tanpa Bekal di Nusakambangan
Siksaan yang Dirasakan Calon Kopassus, Hadapi Minggu Neraka, Dilepas Tanpa Bekal di Nusakambangan
TRIBUNJAMBI.COM - Sudah terkenal ahli diberbagai medan perang, Komando Pasukan Khusus ternyata memang sudah dibentuk dengan latihan keras dan seleksi ketat.
Menjadi anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD menjadi kebanggaan bagi setiap prajurit TNI AD.
Bangga menjadi anggota Kopassus TNI AD karena untuk masuk harus melewati seleksi yang sangat berat.
Sehingga ada sekitar 3.900 prajurit yang tak lulus.
Baca: Kunya Ular Kobra Hidup-hidup, Prajurit Kopassus Ini Teguk Darahnya, Reaksi Menhan AS Terbelalak
Baca: Operasi Papua, 4 Prajurit Kopassus Gugur Diserang, Kapten Pandu Saksi Kunci Saat Pembebasan Sandera
Baca: DETIK-detik Kopassus Bekuk Xanana Gusmao, Serangan Kilat Bikin Pemimpin Timor Timur Ketakutan
Setelah lolos, calon komando Kopassus akan mengikuti serangkaian pelatihan yang tidak mudah, mendaki gunung, menjelajah hutan, hingga berenang menyeberangi Nusakambangan.
Tahap akhir pendidikan komando Kopassus di Nusakambangan itu lah yang paling mengerikan, sehingga dikenal week hell atau Minggu Neraka.
Seperti inilah beratnya seleksi untuk menjadi prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Kopassus merupakan bagian dari Komando Utama tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat, Indonesia.
Kemampuan khusus yang dimiliki anggota Kopassus antara lain bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror.
Diketahui, dalam sejarah Kopassus, kesatuan baret merah TNI AD ini pernah melakukan seleksi ulang hingga membuat lebih dari 3.000 prajuritnya dinyatakan tak lulus.
Baca: Rahasia Kekuatan Super Kopassus, Tak Bisa Dipecahkan Militer Negara Lain, Para Jenderal Dikumpulkan
Baca: Dramatis, Berikut 10 Film Action Tentang Misi Pasukan Khusus Terbaik, Ada Kopassus TNI dan Navy Seal
Baca: Yakin Ingin Jadi Kopassus? Berikut Tahapan Bak Neraka Dunia yang Harus Ditempuh Calon Prajurit TNI
Dilansir dari buku 'Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando', karya Hendro Subroto via Intisari (grup TribunJatim.com), saat itu Kopassus memang tengah melakukan perampingan organisasi besar-besaran, sehingga diadakan seleksi yang berat.
Seleksi yang berat itu membuat prajurit kopassus yang awalnya 6.400 orang, berkurang menjadi 2.500 orang.
Sehingga ada sekitar 3.900 prajurit yang tak lulus.

Dalam bukunya itu, Sintong Panjaitan bercerita betapa beratnya seleksi yang saat itu diadakan di Sukabumi.
Seleksi itu bertujuan menilai kemampuan fisik, mental, dan kecerdasan para prajurit kopassus.
"Di antara kegiatan latihan itu, harus menyeberangi berbagai jurang untuk latihan fisik dan mental, kurang waktu untuk tidur dan istirahat selama satu minggu, serta membaca peta dan situasi untuk uji kecerdasan," tulis Hendro Subroto berdasarkan kesaksian Sintong.