PENGELOLA Belum Setor ke Pihak Universitas Jambi Rp 900 Juta, Parkir Berbayar Unja Setop Beroperasi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Parkir berbayar di kampus Universitas Jambi (Unja) Mendalo sejak Senin (7/10) tidak beropras
Penulis: Nurlailis | Editor: ridwan
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Parkir berbayar di kampus Universitas Jambi (Unja) Mendalo sejak Senin (7/10) tidak beroprasi.
Biasanya masuk kampus Unja harus mengambil kartu parkir, kali ini bisa masuk tanpa perlu mengambil. Pelang parkir pun dibiarkan terbuka.
Satu di antara mahasiswa FKIP, Nadia menyebutkan hal ini sudah terjadi sejak Senin lalu tidak berfungsi.
"Dari Senin tidak bayar parkir. Tapi mesin parkirnya sendiri sudah semingguan ini rusak," ungkapnya, Rabu (9/10).
Baca: MTQ ke 50 Kota Jambi, Pemkot Hadirkan Dewan Hakim Tingkat Internasional
Saat dikonfirmasi Kabag Umum Unja, Mardiandi menyebutkan bahwa hal ini karena kehabisan biaya untuk kertas parkir.
"Kami kehabisan biaya untuk kertas. Jadi cuma itu permasalahannya. Mudah-mudahan hari ini bisa beroprasi. Rencananya hari ini ada pertemuan dengan pihak parkir," ungkapnya.
Ia juga berharap bisa segera beroperasi karena ditakutkan adanya kehilangan pemasukan.
Baca: Usman Ermulan Sebut Tata Niaga Karet Terlalu Panjang: Mestinya Harga Bisa di Atas Rp 10 Ribu per Kg
Mengenai kontribusi dari pihak PT LAB selaku pihak pengelola parkir Unja ia belum bisa menjelaskan lebih jauh.
Sementara Manager PT LAB, Ari Priadi juga membenarkan parkir di Unja sedang tidak beroperasi sejak Senin lalu.
Pihaknya juga berencana mengadakan pertemuan dengan bagian Umum Unja untuk membicarakan permasalahan ini.
"Baru hari ini berencana mau ketemu pihak Unja terkait masalah internal. Kalau dari Unja tidak ada pembahasan, ya terpaksa tidak beroperasi untuk selanjutnya," ujarnya.
Baca: Nobar Live Streaming Jerman vs Argentina Dini Hari Ini di TV Online Mola TV Kamis Pkl 01.45 WIB
Untuk mesin ia menyebutkan ada yang harus dimaintenance atau butuh pemeliharaan. Waktu diambilalih unja 4 September harusnya sudah diperbaiki.
"Kita juga sudah memberi surat agar ini diperbaiki," kata Ari.
Mengenai kontribusi yang belum dibayar ia membenarkan hal tersebut.
Baca: Bocah 11 Bulan di Sarolangun Menderita Penyakit Aneh, Kondisinya Melemah Karena Tak Ada Biaya
"Kita ada kontrak memberi kontribusi selama lima tahun. Kontribusi pertama kita sudah bayar, yang kedua memang belum bayar. Alasannya dalam kerjasama ini PT LAB merugi sebab ada kontrak tidak sesuai," paparnya.