Kisah Militer RI
MENHAN AS Terbelalak Melihat Anggota Kopassus Makan Ular Kobra Hidup-hidup, Lalu Darahnya Diminum
TRIBUNJAMBI.COM - Siapa yang tidak kenal dengan kehebatan Komando Pasukan Khusus (Kopassus), yang merupakan
Kenyang pertarungan
Meskipun kenyang pertarungan, Kopassus tidak pernah puas dengan kemampuan, sehingga mendorongnya untuk terus berlatih. Perjalanan sejarah berhasil mengukuhkan pasukan elite Indonesia sebagai pasukan khusus yang mampu menangani tugas-tugas berat.
Kemampuan Kopassus bukan hanya sekadar fisik, namun juga kecerdasan. Selain itu juga memiliki kemampuan rahasia yang tidak dimiliki pasukan asing negara manapun. Ini memerlukan latihan.
Baca: Bangun Fasilitas Publik, Pemkot Jambi Siapkan 8,4 Miliar untuk Pembebasan Lahan
Baca: Kronologi Hubungan Intim Remaja 14 dan 16 Tahun Dengan Ibu Kandung Sampai Lakukan di Depan Mayat!
Baca: Ini Manfaat Aktivitas Fisik Secara Teratur, Kurangi Risiko Kanker dan Jantung
Grup-grup di Kopassus.
- Grup 1/Parakomando: berlokasi di Serang, Banten
- Grup 2/Parakomando: berlokasi di Kartasura, Jawa Tengah
- Grup 3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus: berlokasi di Batujajar, Jawa Barat
- Grup 4/Sandhi Yudha: berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
- Grup 5/Anti Teror: berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
*Detasemen 81, unit anti teroris Kopassus, ditiadakan dan diintegrasikan ke grup-grup tadi. Sebutan bagi pemimpin Kopassusjuga ditingkatkan dari Komandan Kopassus yang berpangkat Brigjen menjadi Komandan Jendral (Danjen) Kopassus yang berpangkat Mayjen bersamaan dengan reorganisasi ini.
Baca: Cara Terbaik Menurunkan Berat Badan, Lakukan 8 Latihan Ini
Baca: DIGREBEK Saat Indehoi di Hotel Melati, Siska Merasa Lega Mas Ishak Jadi Lebih Cepat Nikahi Saya
Baca: AKIBAT Sering Nonton Film Dewasa di Ponsel, 2 Bocah Ingusan Lepaskan Syahwatnya kepada Ibu Kandung
Mengapa tak tergantung teknologi?
Pada 1980-an, ABRI (TNI) hendak membentuk pasukan khusus yang memiliki kemampuan antiteror.

Dari berbagai referensi yang diperoleh, seperti ilmu pasukan khusus dari Jerman (GSG-9), Inggris (SAS), pasukan khusus antiteror Angkatan Laut Prancis dan pasukan khusus Korea Selatan.
Satuan-satuan di atas banyak mempengaruhi pembentukan pasukan khusus di lingkungan TNI.
Teknik pelatihan pasukan khusus dari sejumlah negara itu kemudian direkomendasikan Asisten Intelijen Hankam/Kepala Pusat Intelijen Strategi Letjen TNI, LB Moerdani, untuk segera diterapkan dalam pembentukan pasukan khusus TNI di kesatuanKopassus.
Baca: Nabila Ingin Mersakan Hidup Mandiri dengan Kuliah di Luar Jambi
Baca: VIDEO Detik-detik Mahasiswa Terlindas Mobil Taktis Polisi, Tulang Rusuk Remuk, Paru-parunya Dipenuhi
Baca: KRONOLOGI Mahasiswi Cantik Jadi Korban Begal Payudara di Surabaya, Begini Pengakuan Pelaku!
Pasalnya semua teknik yang diramu dari berbagai ‘aliran’ pasukan khusus itu, diyakini mampu membentuk tiap personel pasukan khusus TNI menjadi pasukan tempur yang sangat profesional
Profesional yang dimaksud oleh Letjen Benny adalah tiap personel pasukan khusus yang sudah terlatih baik bisa melaksanakan misinya hingga tuntas meski hanya bermodal peralatan dan persenjataan yang sangat terbatas.
Dengan kata lain kehebatan pasukan khusus tidak ditentukan oleh teknologi yang digunakan dalam pertempuran.
Melainkan, oleh kemampuan personel dalam penguasaan ilmu beladiri, penggunaan senjata tajam, dan ketrampilan penggunaan senjata api yang tidak dilengkapi teknologi serba canggih.
Baca: TERUNGKAP Firasat Hanung Bramantyo 3 Hari Sebelum Bj Habibie Meninggal, Zaskia Adya Mecca Mengaku
Baca: Kapolri Tito Karnavian Copot 3 Kapolda, Adakah Kaitan Dengan Karhutla Hingga Kerusuhan?
Baca: Fotonya Bersama Tommy Soeharto Beredar, Najwa Shihab Meradang! Bikin Klarifikasi Menohok
Oleh karena itu, demi mencetak pasukan khusus yang dalam misi tempurnya tidak terlalu tergantung pada teknologi.
Letjen LB Moerdani melarang pasukan-pasukan khusus AS untuk dipergunakan sebagai referensi.
Kisah-kisah Kopassus dan pasukan elite Indonesia dapat dibaca di Tribunjambi.com. (****)
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judulANGGOTA Kopassus Makan Ular Kobra Hidup-hidup Lalu Darahnya Diminum: Menhan AS Terbelalak Keheranan