Berita Nasional

Disebut Mau Gulingkan Pemerintahan Jokowi, Ketua BEM UI Beri Argumen, Bandingkan Pro dan Oposisi

Disebut Mau Gulingkan Pemerintahan Jokowi, Ketua BEM UI Beri Argumen, Bandingkan Pro dan Oposisi

Editor: Andreas Eko Prasetyo
capture
Ketua BEM UI, Manik Margamahendra meminta pembatalan RKUHP, di ILC, Selasa (24/9/2019). (Capture Indonesia Lawyers Club) 

Disebut Mau Gulingkan Pemerintahan Jokowi, Ketua BEM UI Beri Argumen, Bandingkan Pro dan Oposisi

TRIBUNJAMBI.COM - Ramai mengenai pemberitaan demo mahasiswa disebut miliki rencana untuk gulingkan pemerintahan Presiden Joko WIdodo.

Mengetahui hal itu, Ketua BEM UI, Manik Marganamahendra menegaskan aksi demo penolakan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) bukan ditunggangi elite politik tertentu.

Manik Marhendraputra sempat menyinggung elite politik pro Pemerintah beserta oposisinya.

Hal itu diungkapkan oleh Manik Marganamahendra saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa (24/9/2019).

Baca: Saat Debat Panas di ILC dengan Yasonna Laoly, Karni Ilyas 2 Kali Beri Imbauan ke Ketua BEM UI & UGM

Baca: Jawaban Ketua BEM UI Soal RKUHP di ILC Bikin Karni Ilyas Berkerut dan Menyanggah, Pasal Mana?

Baca: Sikap Karni Ilyas Soal Jawaban Ketua BEM UI Tentang RKUHP di ILC: Kalian Ini Sudah Pelajari Belum?

Baca: Kronologi Dian Sastro Disebut Bodoh oleh Menteri Hukum dan HAM, Berawal dari Petisi Kritisi RKUHP

Baca: Cerai dari Ahmad Dhani, Maia Estianty Lakukan Hypnotherapy, Sebut Baru Bisa Nangis, Ini Alasannya

Baca: Ungkapan Maia Estianty, Pernah Tulis Daftar Kriteria Suami Idaman: Mungkin Ada Sekitar 100 Kriteria

Mulanya, Manik Marganamahendra menyesalkan adanya tuduhan bahwa Mahasiswa ditunggangi urusan politik.

"Namun, ada permasalahan yang kemudian disinggung terkait dengan asumsi liar yang beredar bahwa aksi kami ini ditunggangi katanya," ujar Manik.

Manik lantas membenarkan tuduhan tersebut.

Namun, ia menegaskan bahwa aksinya semata-mata demi rakyat.

"Ya paling penting untuk kami ya benar aksi kami ditunggangi, tapi ditunggangi oleh kepentingan rakyat," tegas dia.

Baca: Ramalan Zodiak, Kamis 26 September 2019, Capricorn Penuh Semangat, Sagitarius sedang Kacau

Baca: Kasus Ayah yang Cabuli 2 Anaknya yang Masih di Bawah Umur, di Muarojambi, Dilimpahkan ke Kejaksaan

Baca: Khawatir Suaminya tak kunjung Pulang, Ternyata Malah Ditemukan Tewas Tergantung di Kebun Karet

Bahkan, Manik mengatakan, urusan guling-menggulingkan pemimpin atau pemerintahan itu merupakan urusan elite politik itu sendiri.

"Mengapa? karena jelas bahwasanya di sini kami tidak berbicara sama sekali tentang guling menggulingkan atau turun menurunkan ya saya rasa itu urusan para elite politik," ucap Manik

"Silahkan urus saja tidak usah bawa-bawa rakyat dalam pusaran politik," imbuhnya.

Menurut Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat ini, selama ini elite politik tak pernah peduli dengan rakyat.

"Peduli apa para elit politik dengan masyarakat, dengan rakyat Indonesia?," ucapnya.

"Bahkan kepentingannya saja tidak pernah dibicarakan oleh para elit politik itu sendiri," protesnya lagi.

Sehingga, ia merasa kecewa dengan tudingan tak berdasar tersebut.

Baca: YASONNA Laoly Malu sampai Tutup Mata Dengar Argumen Mahasiswa soal RKUHP, Lihat Balasan Haris Azhar

"Oleh karenanya di sini kami sangat menyayangkan tentang tudingan-tudingan sangat liar yang justru menkreditkan aksi mahasiswa itu," ungkap Manik.

Manik menegaskan, mahasiswa tidak membela satu di antara elite politik.

Baik Pemerintah maupun oposisinya diyakini sama saja.

Mereka sama-sama setuju dengan RKUHP yang dinilai merugikan rakyat.

"Kami merasa bahwasanya, kami tidak peduli dengan siapapun elite politiknya. Mau oposisi atau pemerintah, menurut kami dua-duanya sama-sama ngawur,dua-duanya sama ingin mengesahkan RKUHP yang ngawur," kata pemuda asal Bogor ini.

Baca: KPU RI Lounching Pilkada Serentak, Daerah yang Gelar Pemilu Harus Selesaikan NPHD 1 Oktober

Lihat videonya di menit 13.12:

Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM yang turut hadir di ILC, Yasona Laoly menduga bahwa gerakan massa ada yang menunggangi.

"Apa yang diambil di jalan sana? Sampai apa? Mau apa? Menjatuhkan Pemerintah? this is the way you do it (ini caranya kalian melakukan ini)? Main paksa? Itu memang caranya? Kalau semua orang mau main paksa dengan caranya sendiri, this is the way you do it, the truly nation? I dont think so ? (Ini caranya kalian melakukan ini ? Ini yang benar-benar bangsa? aku rasa tidak)," katanya

Sehingga ia meminta agar masyarakat untuk dewasa dalam berpolitik maupun menyampaikan pendapat

"Chaos (kekacauan) akan datang, jadi kita harus dewasa dalam berpolitik, jadi kita harus dewasa dalam mengelola pemerintahan juga, terbuka akan kritik bagi pemerintah juga kami terbuka sebagai pemerintah."

"Dan presiden sudah menunjukkan itu, jauh-jauh presiden sudah mengatakan stop," papar dia.

Menteri asal Sumatera Utara ini lantas membeberkan bagaiman presiden telah meminta dirinya untuk menunda pengesahan RKUHP.

Baca: SOEHARTO Sangat Cemas Manakala Dielu-elukan Ribuan Bocah SD, Kunarto: Akhirnya Tahun 1998 Terbukti

"Saya dipanggil secara khusus ke Istana Bogor, Pak Menteri kondisi seperti ini, okey Pak Presiden siap," ucap Yasonna.

Bahkan, Yasonna mengatakan DPR juga menerika penundaan tersebut.

"Saya kan mencoba menyakinkan teman-teman DPR, DPR juga siap Bang Karni, tidak stabben juga kok," ungkapnya.

"Jadi apa lagi kalau, mengapa lagi kita hura-hura ini, whats wrong with us (apa yang salah dari kami)," tambah Yassona.

Lihat videonya mulai menit 12.57:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Ketua BEM UI Ungkap Mahasiswa Tak Bermaksud Gulingkan Pemerintah, Bandingkan antara Pro dan Oposisi

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved