SOEHARTO Sangat Cemas Manakala Dielu-elukan Ribuan Bocah SD, Kunarto: Akhirnya Tahun 1998 Terbukti

TRIBUNJAMBI.COM - Ketakutan yang pernah dirasakan oleh Soeharto adalah saat dielu-elukan oleh bocah SD beberapa tahun silam

Editor: ridwan
Tribun Timur
Tommy Mandala Putra, anak kelima Soeharto (Kiri) bersama Soeharto dan Ibu Tien 

TRIBUNJAMBI.COM - Ketakutan yang pernah dirasakan oleh Soeharto adalah saat dielu-elukan oleh bocah SD beberapa tahun silam.

Soeharto memiliki sebuah kebiasaan semasa menjadi Presiden Republik Indonesia ke-2.
Kebiasaan Soeharto itu adalah langsung turun ke bawah.

Hal itu bertujuan untuk memastikan apakah pembangunan berjalan sebagaimana mestinya.

Terkait kegiatan Soeharto yang turun ke masyarakat, sebuah pengakuan disampaikan oleh Kunarto, yang pernah menjadi Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) saat itu.

Baca: 129 Pelajar Diamankan Gara-gara Merusak Mobil Polisi Saat Unjuk Rasa, Niat ke Jakarta Pun Gagal

Kunarto menceritakan kisah itu dalam buku "Pak Harto The Untold Stories".

Suatu ketika, Soeharto hendak meresmikan pompa air tanah di Caruban, Madiun, Jawa Timur.

Saat itu, di sepanjang perjalanan dia ditemani oleh Wahono yang kala itu menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur.

Menjelang di Caruban, konvoi berjalan lambat.

Ternyata di tepi jalan, ada ribuan bocah SD yang melambaikan sejumlah bendera merah putih berukuran kecil.

Baca: BREAKING NEWS, Polisi Tahan Datuk Rio Dusun Sungai Mengkuang, Bungo, Diduga Palsukan Ijazah

Soeharto kemudian menurunkan kaca jendela mobil yang ditumpanginya.

Soeharto lalu tersenyum, dan melambaikan tangannya.

Namun, tiba-tiba saja sebuah pertanyaan meluncur dari mulut Soeharto.

"Pak Gub, orang mengira saya senang dielu-elukan dan disoraki anak-anak ini, padahal hati saya tidak begitu. Kenapa, coba?" tanya Soeharto seperti yang ditirukan oleh Kunarto.

Baca: Sudah Daftar di Kemenkum HAM dan Kemendagri, LSM & Ormas Cukup Lapor ke Kesbangpol, Ada 46 Terdaftar

Ditanya seperti itu, Wahono rupanya hanya terdiam, dan tidak mengeluarkan jawaban sama sekali.

Beberapa saat kemudian, Soeharto melanjutkan perbincangannya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved