POTRET Ratusan Orangtua Jemput Pelajar di Kantor Polisi yang Rusuh Saat Unjuk Rasa!
Mereka para orangtua hendak menjemput anak-anak mereka yang diamankan polisi karena diduga terlibat kerusuhan saat unjuk rasa
TRIBUNJAMBI.COM - Ratusan orangtua memenuhi gerbang depan Polres Metro Jakarta Utara, Rabu (25/9/2019) malam.
Mereka para orangtua hendak menjemput anak-anak mereka yang diamankan polisi karena diduga terlibat kerusuhan saat unjuk rasa.
Pantauan TribunJakarta.com pukul 22.15 WIB, para tua ini beramai-ramai menunggu dipanggil petugas yang telah mendata anak-anak mereka.
Baca: Jadi Target Polisi,3 Pelaku Spesialis Curat yang Beraksi di 50 TKP di Kota Jambi, Berhasil Diringkus
Baca: SEMPAT Viral Fotonya, Akhirnya Jet Li Muncul Jelaskan Penyakitnya, Begini Penampakannya Sekarang
Baca: Bupati Bungo Lantik dan Kukuhkan Rio PAW Dusun Sungai Tembang, Ini Pesan Bupati
Tampak di wajah para orangtua cemas saat menunggu dipanggil polisi masuk guna menjemput anak mereka.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto menjelaskan kepada para orangtua perihal anak-anak mereka yang membuat kerusuhan saat bergerak menuju ke Gedung DPR RI.
"Kami mengamankan putra-putra bapak ibu semua, karena tadi putra-putra bapak ibu semua hendak melaksanakan aksi, tapi tujuannya nggak jelas," ujar Budhi.
"Sehingga kami mengamankan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," Budhi menjelaskan.
Budhi juga menegaskan bahwa polisi tidak menahan para pelajar ini. Namun, polisi hanya mengamankan dan mendata ratusan pelajar ini.
Baca: Kasus Kekerasan Terhadap Anak di Kota Jambi Cukup Tinggi, Ada 30 Kasus Januari Hingga September 2019
Baca: SOEHARTO Sangat Cemas Manakala Dielu-elukan Ribuan Bocah SD, Kunarto: Akhirnya Tahun 1998 Terbukti
Baca: 129 Pelajar Diamankan Gara-gara Merusak Mobil Polisi Saat Unjuk Rasa, Niat ke Jakarta Pun Gagal
Yastri, seorang ibu dari salah satu pelajar SMK Tanjung Priok 1, mengaku ingin menjemput anaknya.
Ia mendapat kabar bahwa anak laki-lakinya itu hendak mengikuti demo ke Gedung DPR RI.
"Saya jemput anak saya. Dia ikut-ikutan ngikut demo," kata Yastri.
Menurut Yastri, anaknya tidak izin saat hendak ikut demo bersama teman-temannya yang lain.
Baca: Sudah Daftar di Kemenkum HAM dan Kemendagri, LSM & Ormas Cukup Lapor ke Kesbangpol, Ada 46 Terdaftar
Baca: Hujan dan Mati Lampu, Pendemo Bertahan di Kantor Bupati Merangin
Baca: Program Bandwidth Diskominfo Tanjab Barat, Terkesan Gagal, Diduga Ini Penyebabnya
Yastri pun mengaku tak setuju anaknya ikut demo.
Selain karena tanpa seizinnya, Yastri yang sedang sakit ingin agar anaknya menjaganya di rumah ketimbang ikut demo.
"Nggak tahu sayanya, saya lagi sakit di rumah, nggak izin. Dia sekolah TM Kapal Tanjung Priok. Ya nggak setuju lah. Saya kan nggak tahu," ucap Yastri.