Kericuhan Pecah Saat Unjuk Rasa Mahasiswa di Palembang Dilaporkan Korban Capai 40 Orang!

Aksi unjuk rasa mahasiswa di Palembang dalam menyuarakan penolakan rencana pengesahan rancangan undang-undang KUHP dan minta Perppu KPK, ricuh!

Editor:
Sripoku/Rahmad Zlhakim
Ajeng, salah satu mahasiswi Unsri Indralaya yang pingsan pasca bentrok dengan aparat keamanan, coba disadarkan oleh rekan-rekannya, Selasa (24/9/2019) 

TRIBUNJAMBI.COM - Aksi unjuk rasa mahasiswa di Palembang dalam menyuarakan penolakan rencana pengesahan rancangan undang-undang KUHP dan minta Perppu KPK, diwarnai kericuhan, Selasa (24/9/2019).

Peristiwa kericuhan ini mengakibatkan puluhan mahasiswa harus dibawa ke Rumah sakit.

Palang Merah Indonesia (PMI) Palembang mencatat 40 korban yang mereka evakuasi dan dibawa dengan ambulans.

Baca: Ahok Alias BTP Diusulkan Jadi Menpan RB, Mahfud MD, Yusril Ihza Mahendra, Ini Sederet Nama Lain

Baca: Unjuk Rasa Mahasiswa di Palembang Diwarnai Kericuhan, Begini Pengakuan 2 Orang Diduga Provokator!

Baca: TERBONGKAR Rumah Makan yang Jual Daging Babi Modus Daging Rusa, Begini Cara Polisi Mengungkapnya!

Terbanyak mahasiswa ini dirujuk ke RS Muhammadiyah dan RSMH.

Yoedhi S Fakar, Koordinator lapangan PMI menceritakan, korban aksi demo kali ini lebih ngeri dibanding demo mahasiswa menuntut reformasi 1998 lalu.

Yoedhi mengisahkan jika demo 21 tahun lalu hanya ada tiga korban yang ditangani PMI dan dibawa ke rumah sakit.

Tidak sebanyak hari ini yang mereka tangani.

Bersama tim beranggotakan 25 orang, Yoedhi berjibaku melawan macet dan tidak terkendalinya susana demo membawa mahasiswa yang terluka untuk segera mendapat perawatan lanjutan.

Sebagian anggota ada yang memberikan pertolongan pertama.

Baca: Besok, Siswa di Bungo Kembali Sekolah, Disdikbud Bungo Keluarkan Edaran Ini

Baca: MTQ Tingkat Provinsi di Bungo, Pemkot Jambi Mulai Persiapkan Para Kafilah

Baca: Usai Maghrib, Massa Demonstrasi di DPR RI Merengsek Maju, Hantaman Gas Air Mata Menyambut

Jika korban kondisinya membaik tidak dirujuk ke rumah sakit tapi jika masih perlu rujukan maka ambulance bergerak cepat membelah macet mengantarkan korban ke rumah sakit.

"Rata-rata korban terkena hipotermia (kedinginan) karena hujan dan panik, ada juga yang terkilir dan yang terluka," ujarnya, Selasa (24/9/2019).

Bertugas sejak siang, tim PMI ini bahkan harus rela menahan lapar dan menjelang magrib mereka baru bisa istirahat dan makan bersama.

Makanan yang disantap juga makanan ayam goreng cepat saji.

Baca: Pemilukada 2020, KPK Ingatkan Calon Kepala Daerah yang Jerat Pemodal Korup

Baca: 8 Tahun Buron, Kakak Adik Pembunuh Polisi Ditangkap, Dipicu Sakit Hati Hingga Rebut Pistol Korban!

Baca: Kabut Asap, Wawako Maualana Sebut Sekolah Sudah Patuh dengan Maklumat Walikota Jambi

Duduk bersama di basmen Transmart sebagai posko pertolongan terakhir, tim PMI tanpa sungkan duduk di lantai menyantap makanannya dengan lahap.

"Prioritas kami keselamatan korban, kalau tugas sudah selesai barulah kami bisa istirahat, kalau belum selesai ya harus diselesaikan dulu sebab menyangkut nyawa dan keselamatan sesama," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved