99 Persen Kebakaran di Jambi Akibat Ulah Manusia, Ini Fakta yang Terungkap saat Pembahasan Karhutla
Bupati Tanjab Timur Romi Haryanto mewakili masyarakat Tanjab Timur meminta maaf terkait kejadian kebakaran hutan yang terjadi saat ini.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Teguh Suprayitno
99 Persen Kebakaran di Jambi Akibat Ulah Manusia, Ini Fakta yang Terungkap saat Pembahasan Karhutla
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Bertempat di aula Kantor Bupati Tanjung Jabung Timur Romi Hariyanto menyambut langsung rombongan Kasdam, Kapolda dan Danrem. Dalam kegiatan pembahasan permasalahan Karhutlah, Selasa (17/9).
Bersama Kapolda Jambi Irjen Pol. Muchlis, Kasdam II/Sriwijaya Brigjen TNI Syafrial,PSC,M.Tr(Han) dan Danrem 042/Gapu Kol.Arh Elphis Rudi M.Sc beserta rombongan dan forkompimda tiba pukul 09.30 WIB.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunjambi.com tersebut, kedatangan para petinggi tersebut untuk melakukan pembahasan dan evaluasi dalam proses penanggulangan bencana karhutla.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Tanjab Timur Romi Haryanto mewakili masyarakat Tanjab Timur meminta maaf terkait kejadian kebakaran hutan yang terjadi saat ini.
Baca: Kapolda Jambi Ancam Potong Leher Pelaku Pembakaran
Baca: Dinas Kesehatan Muarojambi Kirim Petugas Kesehatan ke Posko Karhutla, Fokus di Wilayah Kumpeh
Baca: Mahasiswa Desak Asisten III Provinsi Jambi Teken Tuntutan Penanganan Karhutla
Baca: Rumah Sekretaris BPBD Batanghari Dibobol Maling, Motor Baru dan Laptop Raib
Baca: VIDEO: Viral Emak-emak Berantem Rebutan Rendang di Pesta Hajatan
Dirinya juga menyampaikan, dalam melakukan penaganan dan pemadaman kebakaran tersebut pihaknya bersama tim terkait telah berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan penanganan karhutla.
Beberapa upaya juga telah dilakukan, mulai dari berbagai langkah dan opsi. Namun memang faktor air menjadi permasalahan utama dalam melakukan pemadaman di lapangan.
"Untuk permasalahan pasokan air kita sudah membuat sumur di Desa Catur Rahayu ada 18 sumur sudah digali untuk memadamkan, namun saat ini sumur-sumur tadi sudah kering digunakan untuk proses pemadaman dan pendinginan," ujarnya.
Selain itu dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada semua tim terkait, terutama bagi tim yang saat ini masih berada di lokasi kebakaran dan berjibaku padamkan api.
Secara khusus bupati meminta arahan dan masukan oleh pihak terkait, seperti Kasdam, Kapooda dan Danrem. Terutama bagaimana cara mengatasi penanggulangan bencana kebakaran yang terus terjadi saat ini.
Satu di antaranya, masukan yang diterima Bupati dari pihak perusahaan yang harus kooperatif dalam mengikuti aturan, diantaranya terkait pelengkapan syarat izin seperti setiap perusahaan wajib membuat sumur khusus dan alat pencegah atau alternatif yang dapat dilakukan dalam saat pemadaman kathutla.
"Kita minta pada pertemuan hari ini daftar kehadiran para perusahaan yang ada di Tanjab Timur untuk dilaporkan ke Dandim," ujarnya.
Selain itu Bupati juga memerintahkan camat-camat untuk tetap berada di pos masing-masing. Tidak boleh meninggalkan tempat kecuali saat ini (pertemuan ini).
Baca: Ilham Habibie Ungkap Wasiat Terakhir BJ Habibie, di Detik-detik Sebelum Wafat
Baca: Penanganan Karhutla yang Terkesan Terlambat
Baca: Pakai Aksesoris Driver Ojol, Anggota DPR Ini Diusir Satpam Jelang Pelantikan, Begini Endingnya!
Baca: Komentar Hangat Fahri Hamzah tentang Jokowi dan KPK, Ambil Pembanding Persoalan Budi Gunawan
Baca: Polri Telah Tetapkan 218 Orang dan 5 Perusahaan Sebagai Tersangka Karhutla
"Setelah ini pulang ke pos masing masing dan ambil langkah langkah serta melakukan mapping di lapangan untuk penanganan kebakaran, jangan ada yang meninggalkan wilayah," jelasnya.
Sementara itu Kasdam II Sriwijaya Brigjen TNI Syafrial,PSC,M.Tr(Han) dalam sambutannya menyampaikan, Kebakaran dan kabut sal yang terjadi saat ini memang sudah mengkhawatirkan akibat masih terjadinya kebakaran di beberapa wilayah di Provinsi Jambi.
"Saat ini hotspot kita di provinsi kemarin ada 27 titik, dan sekarang 50 titik memang terjadi peningkatan," ujarnya.
Sedangkan ISPU di Kota Jambi saat ini sudah diangka 131 meski cenderung turun menjadi 129 namun kondisi ISPU tersebut masih masuk kategori tidak sehat dan tentunya hal tersebut menjadi perhatian kita bersama.
Dikataknya pula memang untuk tanggung jawab atas bencana kebakaran di daerah itu merupakan tanggung jawab kepala daerah. Meski demikian kepala daerah tentu memiliki satgas-satgas yang dapat bersinergi dalam melakukan penanganan permasalahan tersebut.
"Harapannya melalui satgas dan tim secara bersatu penanganan permasalahan tersebut segera teratasi, Dimana berdasarkan data sementara 99 persen kebakaran yang terjadi disebabkan oleh ulah manusia," pungkasnya.
Sementara itu Danrem 042/Gapu Kol.Arh Elphis Rudi M.Sc dalam kesempatannya menuturkan, terkait kasus kebakaran hutan dan lahan yang terjadi saat ini memang ada yang salah dengan kejadian ini. Namun bukan mencari siapa yang benar dan siapa yang salah dalam artian ada yang harus dibenahi.
"Bahwa data mencatat 90 persen kebakaran yang terjadi berada di lahan-lahan yang telah lama tidak dikelola baik di lahan masyarakat maupun perusahaan dan ada peran manusia dalam terjadinya kebakaran tersebut," ujarnya.
Baca: 16 Anggota SMB Dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Jambi, Buntut Pengrusakan Kantor WKS
Baca: Menanti Putusan Praperadilan Ruben, Abdurahman Sebut Polda Jambi Tak Punya Bukti
Baca: Suami Aktris Cantik Selingkuh dengan Ibu Kandung, Saat Ayah Tahu, Hal Mengejutkan Terjadi
Baca: VIDEO VIRAL Penampakan Pocong Ternyata Lokasinya di Sini, Sampai Warga Ketakutan!
Saran ke depan yang mungkin dapat diterapkan di daerah terutama bagi perusahaan yang tidak memiliki kelengkapan atau syarat-syarat pendukung antisipasi kebakaran lahan seperti saat ini. Jika mereka tidak melengkapi maka jangan diberikan izin.
"Mungkin ini masukan bagi Kabupaten dalam pemberian izin, sehingga saat terjdi hal seperti ini bisa segera teratasi," ujarnya.
Selain itu yang perlu diperhatikan pula, meminta Dinas Kesehatan sekiranya perlu turun ke lapangan untuk membantu satgas di lapangan, terutama pemberian oksigen baik bantuan bagi petugas pemadaman.
"Petugas kita bukan superman yang selamanya kuat akan segala hal, untuk itu perlu bantu oksigen tambahan dengan membawa mobil sehingga petugas dapat beristirahat sejenak di lapangan guna mendapatkan udara murni sehat," jelas Danrem. (usn)