Dilahirkan Normal, Bocah 2 Tahun di Batanghari Ini Ternyata Idap Sindrom Pierre Robin
Nayla Humairoh bocah berusia 2 tahun lebih terlihat ceria.Namun, siapa sangka di balik senyum manisnya itu dia mengidap Sindrom Pierre Robin (Pirobin)
Penulis: Rian Aidilfi Afriandi | Editor: Teguh Suprayitno
Dilahirkan Normal, Bocah 2 Tahun di Batanghari Ini Ternyata Idap Sindrom Pierre Robin
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Nayla Humairoh bocah berusia 2 tahun lebih terlihat ceria. Ia bermain layaknya anak-anak normal biasanya. Namun, siapa sangka di balik senyum manisnya itu dia mengidap Sindrom Pierre Robin (Pirobin).
Sindrom ini, dimana kelainan tersebut terdapat pada langit-langit mulut, telinga dan dagu yang kecil.
Anak malang pasangan Riska Wulandari dan Anggi tersebut tinggal bersama neneknya di RT 9, Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Muara Bulian.
Dia lahir secara normal di salah satu klinik kebidanan di Muara Bulian dengan berat dan tinggi badan yang normal pula pada 2017 lalu.
Secara kasat mata tampak tidak mempunyai kelainan sedikitpun. Dimana ia bisa berlarian melompat seperti anak sebayanya.
Menurut pengakuan sang nenek, Nurbaiti, cucunya itu lahir dengan kondisi normal. Proses persalinannya lancar. Tak butuh waktu sejam hingga ia lahir.
Baca: Dua Pelaku Pembakaran Lahan di Tanjab Timur Ditangkap, Warga Sadu Terancam 10 Tahun Penjara
Baca: Kunjungi Lapas Perempuan, Bupati Masnah Ingin Hasil Kerajinan Jadi Peluang Bisnis
Baca: Atasi Masalah TB Paru, Pemkot Jambi akan Bedah 600 Rumah Kumuh
Baca: Siapkan Berkas, Pemkab Sarolangun Buka Lelang Jabatan untuk Tujuh Instansi
Baca: Empat Kader PAN Ini Berpeluang Maju di Pilkada Bungo 2020
Namun ia tak menyangka setelah beberapa hari lahir diketahui ada kelainan terhadap Nayla.
"Sewaktu lahir, Nayla sangat sehat tanpa keluhan sama sekali. Setelah umur 15 hari baru tahu bahwa langit-langitnya ada masalah," kata Nurbaiti kepada wartawan.
Kondisi Nayla juga diungkapkan oleh sang ibu, Riska. Katanya puteri cantiknya itu juga mempunyai masalah saat menyusui.
"Saya tidak tahu bahwa ada masalah saat menyusui, saya kasih susu secara normal saja. Ternyata air susunya masuk ke paru-paru," katanya.
Besar harapan Riska agar Nayla bisa sehat seperti anak-anak normal lainnya. Namun, keluarganya tak memiliki uang untuk biaya pengobatan.
Kondisi Nayla sampai ke telinga Pemerintah Kabupaten Batanghari. Ia akan difasilitasi pengobatannya ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Alhasil, Rabu (14/8) sekira pukul 09.00 WIB, Nayla bertolak ke Jakarta bersama orang tua dan keluarganya menggunakan pesawat Batik Air.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari, dr Elfie Yennie, mengatakan sejak ditemukannya kasus Pirobin pada Nayla, harus ada tindak lanjut.
Dimana harus dirujuk ke tempat yang lebih representatif yakni RSCM Jakarta agar bisa ditangani kelainan-kelainannya tersebut.