Nasib Amar Zoni Gagal Bebas, Ketahuan Edarkan Sabu di Lapas

TRIBUNJAMBI.COM -Belum genap bebas dari masa hukumannya, Ammar Zoni itu justru kembali terseret kasus narkoba dan lebih parahnya, kali ini terjadi saat dirinya masih mendekam di Rutan Salemba, Jakarta Pusat.

Kabar mengejutkan itu dikonfirmasi langsung melalui akun resmi @kejari.jakpus pada Rabu (8/10/2025). 

Dalam unggahan tersebut, Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat menyatakan telah menerima pelimpahan tahap dua dari penyidik Polsek Cempaka Putih terhadap tersangka berinisial MAA alias AZ, yang tak lain adalah Ammar Zoni.

“Tersangka MAA alias AZ terlibat peredaran narkotika dari dalam Rutan Salemba, Jakarta Pusat, bersama beberapa tersangka lain.

 Barang bukti berupa sabu dan ganja sintetis (sinte) telah diamankan,” tulis pihak Kejari Jakpus, Kamis (9/10/2025).

Dengan begitu, aktor 33 tahun itu kini dijerat Pasal 114 Ayat (2) jo Pasal 132 Ayat (1) dan/atau Pasal 112 Ayat (2) jo Pasal 132 Ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup.

Ironisnya, Ammar Zoni sejatinya dijadwalkan bebas pada Desember 2025 usai menjalani masa hukuman kasus narkoba sebelumnya. 

Namun, kebebasan itu kini pupus seketika karena ulahnya sendiri.

Pihak kejaksaan pun membenarkan identitas tersangka.

 “Benar, tersangka MAA alias AZ merupakan mantan artis yang sebelumnya pernah dihukum dalam perkara narkotika,” ujar perwakilan Kejari Jakpus.

Kasus terbaru ini membuat publik bertanya-tanya, bagaimana bisa seseorang yang tengah dipenjara masih mampu menjalankan bisnis gelap narkoba dari balik sel? Polisi pun kini menelusuri dugaan jaringan yang lebih besar di balik peredaran narkoba di dalam rutan.

Sementara itu, adik kandung Ammar, Aditya Zoni, tak kuasa menyembunyikan kekecewaannya.

 Sebelumnya ia berharap bisa menyambut kebebasan sang kakak dan memulai babak baru bersama keluarga.

“InsyaAllah itu awal yang baru ya, kita bertiga lagi, mudah-mudahan keluarga kita bisa kuat,” kata Aditya dalam wawancara kanal YouTube Intens Investigasi, Juli lalu.

Kini, harapan itu kandas. Aditya hanya bisa berdoa agar kakaknya benar-benar bisa sadar dan berhenti mengulangi kesalahan yang sama.