Pembunuhan Kacab Bank BUMN

Jeritan Ilham jelang Tewas di Tangan Sindikat Dwi Hartono: Tolong, ini Penculikan

Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus penculikan Kepala Cabang bank BUMN di Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (37).

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
Tribunnews.com/Reynas Abdila
REKONSTRUKSI - Proses rekonstruksi pembunuhan kepala cabang bank BUMN di Jakarta, Muhammad Ilham Pradipda. Kasus ini turut menjerat pengusaha asal Rimbo Bujang, Jambi, bernama Dwi Hartono. 

Erasmus Wawo mengabarkan kepada Kopda Feri Herianto bahwa korban telah berhasil dibawa.

Di dalam mobil, korban terus melawan sehingga Erasmus menahannya, memukul paha korban tiga kali, dan menghantam jidatnya.

Erasmus kemudian berkoordinasi dengan Kopda Feri untuk bertemu di kawasan Kemayoran.

Di flyover Kemayoran, mobil Avanza bersinggungan dengan Fortuner hitam yang dikemudikan Umri, dengan penumpang Johanes Joko dan Serka Nasir.

Serka Nasir sempat meminta korban dipindahkan setelah dibawa berputar-putar ke Tanjung Priok.

Namun Erasmus menolak karena korban terus berontak.

Erasmus kemudian memanggil Johanes Joko untuk memindahkan korban ke Fortuner.

Tangan korban diikat tali rafia. Saat itu korban sempat berteriak dan menggigit tangan Erasmus sambil berkata: “tolong, ini penculikan."

Namun teriakan korban segera dibungkam para pelaku.

Tak lama, muncul mobil Cayla cokelat yang ditumpangi Kopda Feri bersama seseorang bernama Sersan Franky.

Dari adegan ini terungkap Kopda Feri memberi uang Rp350 ribu kepada Erasmus dan kelompoknya untuk membeli perlengkapan seperti lakban hitam, handuk, serta rokok. Lakban digunakan untuk menutup pelat nomor Avanza putih.

Kopda Feri kemudian menyerahkan Rp45 juta kepada Erasmus sebagai bayaran atas penculikan itu, dan uang tersebut dibagikan kepada lima orang yang berada di dalam Avanza.

Dalam perjalanan menuju Cikarang, korban mulai lemah akibat terus dipukuli.

Sesampainya di lahan kosong sekitar pukul 00.30 WIB, Serka Nasir menurunkan korban.

Ia melilitkan handuk ke leher korban, menarik tubuhnya, lalu menyeretnya keluar sebelum melemparkan korban ke tanah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved