Berita Nasional

Danusita Korupsi Bayar Utang Whoosh Inisiatif Prabowo, Menkeu Purbaya Siapkan Tim Khusus ke Tiongkok

Dana sitaan hasil tindak pidana korupsi (Danusita Korupsi) digunakan untuk melunasi utang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (Whoosh).

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kompas.com/Kolase Tribun Jambi
Menkeu Purbaya dan kereta cepat Whoosh 

“Ramai-ramai soal kereta cepat Whoosh, saya tegaskan itu tidak masalah. Saya tanggung jawab Whoosh itu semuanya. Indonesia negara hebat, sudah saya hitung-hitung, tidak ada masalah. PT KAI tidak usah khawatir,” ucap Presiden dengan nada penuh keyakinan.

Baca juga: Awal Mula Proyek Kereta Cepat Whoosh Warisan Jokowi Merugi, Pakar Sebut Nama Menhub Jonan

Baca juga: Sosok Dua Warga Jambi Sindikat Penculik Bilqis di Makassar, Ternyata Sudah 9 Kali Jual-Beli Anak

Pernyataan ini bukan sekadar janji politik, melainkan komitmen moral bahwa pemerintah akan mencari segala cara, termasuk ide memanfaatkan dana hasil pemberantasan korupsi, demi kelanjutan proyek yang disebut sebagai simbol kemajuan bangsa ini.

Makna di Balik Whoosh: Lebih dari Sekadar Angka dan Neraca

Prabowo menegaskan bahwa proyek transportasi publik tidak boleh diukur dari sisi keuntungan finansial semata.

Menurutnya, setiap negara maju memiliki sistem transportasi massal yang tidak selalu menghasilkan laba, namun memberikan manfaat sosial dan ekonomi jangka panjang bagi masyarakat.

“Semua transportasi publik di dunia tidak dihitung dari untung-ruginya, tapi dari manfaatnya untuk rakyat,” tegasnya.

Prabowo menilai, keberadaan Whoosh sebagai proyek Public Service Obligation (PSO) adalah bukti nyata tanggung jawab negara dalam menyediakan layanan publik modern dan layak bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ia juga menekankan bahwa sorotan dan kritik terhadap kondisi keuangan proyek ini sebaiknya dilihat dari perspektif pembangunan nasional, bukan semata perhitungan untung-rugi.

Arah Baru Kebijakan Pembiayaan

Dengan sinyal kuat dari Presiden dan penegasan dari Menteri Keuangan, langkah pemerintah kini memasuki fase yang sangat krusial.

Diskusi lintas kementerian, koordinasi dengan pihak Tiongkok, serta peninjauan ulang atas dana sitaan hasil korupsi sebagai alternatif sumber pembayaran, semuanya sedang berjalan beriringan.

Purbaya memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil nantinya akan tetap mengedepankan transparansi, kepatuhan hukum, dan stabilitas fiskal negara.

Bagi pemerintah, proyek Whoosh bukan sekadar jalur kereta cepat, tetapi simbol transformasi Indonesia menuju era infrastruktur berkecepatan tinggi sebuah ambisi besar yang kini diuji oleh realitas ekonomi dan komitmen moral untuk membangun negeri tanpa meninggalkan beban yang berlebihan bagi generasi mendatang.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Komisi IX DPR RI Kunker ke Jambi, Bahas Penguatan Regulasi Perlindungan Pekerja Rentan

Baca juga: Istri Pegawai Pajak Diculik di Manokwari, Ponsel Ditemukan di Rumah Kosong, Polisi Buru Pelaku

Baca juga: Ini Syarat Roy Suryo cs Bisa Diadili di Kasus Keaslian Ijazah Jokowi Menurut Mahfud MD

Baca juga: 6 Pelaku Curi Kayu Bulian di Kota Jambi, 1 Orang Diamankan Polsek Jelutung

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Purbaya Geleng-geleng Kepala Gegara Ide Gila Prabowo, Bayar Utang kereta cepat Pakai Dana Korupsi

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved