Berita Nasional

Budi Arie Gigit Jari, Keinginan Masuk Gerindra Ditolak Kader, Pengamat Sebut Wajar

Rencana Budi Arie Setiadi, bergabung dengan Partai Gerindra memicu gelombang penolakan dari sejumlah kader di daerah.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Kompas.com
BUDI ARIE.Rencana Budi Arie Setiadi, bergabung dengan Partai Gerindra memicu gelombang penolakan dari sejumlah kader di daerah. 

 Ia menyebut langkah itu sebagai bentuk transformasi organisasi relawan pendukung Jokowi menjadi kekuatan politik yang sejalan dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Namun, niat tersebut belum mendapatkan sambutan positif dari sebagian besar kader Gerindra.

Beberapa menilai langkah itu bisa menimbulkan resistensi internal dan menimbulkan kesan bahwa partai terbuka bagi figur yang baru ingin “menumpang kapal besar” setelah Gerindra berkuasa.

Pengamat politik dari Universitas Sriwijaya, Wahyu Firmansyah, menilai polemik ini mencerminkan dinamika internal partai besar yang kini berada di lingkar kekuasaan.

Menurutnya, penolakan dari daerah adalah bentuk ekspresi politik yang wajar.

“Gerindra kini menghadapi ujian kedewasaan organisasi.

Ketika partai besar, banyak tokoh ingin masuk. 

Tapi kader lama merasa punya legitimasi moral untuk menjaga marwah perjuangan partai,” ujarnya.

Wahyu menambahkan, keputusan DPP nanti akan menjadi ukuran seberapa kuat Gerindra menyeimbangkan kepentingan politik nasional dengan loyalitas kader di daerah.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari DPP Partai Gerindra mengenai respons terhadap penolakan kader di Sumatera Selatan maupun sikap akhir terhadap keinginan Budi Arie bergabung ke partai tersebut.

Artikel diolah dari Tribun Sumsel

Baca juga: DPC Gerindra Makassar Tolak Budi Arie Gabung: Tujuan Harus Jelas, Bukan Sekadar Momen Politik

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved