Investasi Bodong

Kronologi Manipulasi Data dan Investasi Bodong untung 60 Persen Jerat 28 Orang, Quin Tipu Sepupu

Restya korban utama penyalahgunaan data pribadi yang digunakan Quin untuk menipu setidaknya 28 member dengan iming-iming bunga 60 persen.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kolase Tribun Jambi
ILUSTRASI Investasi bodong. 

TRIBUNJAMBI.COM - Restyarato Amelia (Restya) kini harus menanggung beban berat karena namanya terseret dalam kasus investasi bodong yang dikelola oleh sepupunya sendiri, Queen Jane Sahara (Quin). 

Bukan hanya sekadar terlibat, Restya adalah korban utama penyalahgunaan data pribadi yang digunakan Quin untuk menipu setidaknya 28 member dengan iming-iming bunga fantastis 60 persen.

Restya kini menjadi sasaran kemarahan para member karena seluruh aktivitas penipuan, mulai dari rekening bank hingga akun media sosial, menggunakan identitasnya.

Berikut adalah kronologi lengkap bagaimana Quin memanipulasi data sepupunya untuk melancarkan skema investasi bodong:

1. Modus Pinjam Data untuk "Simpan Uang"

Awal mula kasus ini terjadi ketika Quin meminta bantuan Restya untuk meminjam data pribadinya. Alasannya terdengar wajar: untuk membuka rekening tabungan di Seabank guna keperluan "menyimpan uang."

"Awal mulanya dia meminjam data saya untuk menyimpan uang. Dia membuat Seabank," ungkap Restya.

Restya mengaku tidak tahu menahu rekening tersebut akan digunakan untuk apa. 

Baca juga: 28 Korban Terjerat! Quin Pakai Data Pribadi Sepupu untuk Investasi Bodong Bunga 60 Persen

Baca juga: Senyum Saja Respon Roy Suryo Usai Ditetapkan Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi

Baca juga: Penampilan Baru Ammar Zoni: Nyaris Plontos saat Sidang Online Kasus Narkoba dari Nusakambangan

Ia hanya tahu bahwa sepupunya membutuhkan tempat untuk menyimpan dana.

2. Sadar Ada Investasi Bodong dan Upaya Penarikan Data

Restya mulai menyadari ada kejanggalan pada pertengahan September. 

Ia mengetahui bahwa rekening yang dibuat menggunakan datanya telah digunakan Quin untuk skema investasi.

Mengetahui hal ini, Restya segera mendesak Quin untuk segera mencopot dan menghentikan penggunaan semua data pribadinya. 

Namun, Quin terus memaksa dan meyakinkan bahwa tidak akan terjadi masalah, memanfaatkan hubungan kekerabatan mereka.

"Saya juga memaksa untuk mencopot semua data-data saya. Saya tidak mau lagi, tetapi dia tetap memaksa dan meyakinkan saya karena tidak bakal terjadi apa-apa," jelas Restya, yang akhirnya luluh karena ia percaya pada sepupunya.

Restya kemudian mengetahui dari para korban (member) bahwa skema yang dijalankan Quin menawarkan keuntungan hingga bunga 60 persen. 

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved