Polemik di Papua
Demi Persatuan, TPNPB Desak Bubarkan 'Parlemen' ULMWP dan Dukung Penuh Presiden Benny Wenda
Markas Pusat Komite Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (KOMNAS TPNPB) mengeluarkan seruan yang mengejutkan pada 1 November 2025.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Markas Pusat Komite Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau KOMNAS TPNPB mengeluarkan seruan yang mengejutkan pada 1 November 2025.
Seruan itu dikeluarkan melalui juru bicara Sebby Sambom dan Kepala Staf Umum (KASUM) Mayor Jenderal Terryanuas Satto.
TPNPB secara resmi mendesak seluruh elemen perjuangan kemerdekaan Papua untuk membubarkan parlemen dan kabinet dari Gerakan Pembebasan Bersatu untuk Papua Barat (ULMWP).
Sebby Sambom minta bersatu di bawah kepemimpinan tunggal Benny Wenda sebagai Presiden Bangsa Papua.
Apa itu ULMWP?
United Liberation Movement for West Papua atau ULMWP menyatukan tiga gerakan kemerdekaan politik utama yang memperjuangkan kemerdekaan Nugini Barat (Papua Barat) di bawah organisasi payung tunggal.
ULMWP dibentuk pada 7 Desember 2014 di Vanuatu dengan menyatukan Republik Federal Papua Barat (Federal Republic of West Papua, NRFPB), Koalisi Pembebasan Nasional Papua Barat (West Papua National Coalition for Liberation, WPNCL) dan Parlemen Nasional Papua Barat (National Parliament of West Papua, NPWP).
Seruan ini muncul di tengah klaim situasi yang memburuk di Papua, dengan TPNPB menuding adanya operasi militer Indonesia yang masif di wilayah-wilayah konflik bersenjata seperti Intan Jaya dan Paniai, yang mereka sebut menyebabkan rakyat dibunuh.
Tolak Ego, Mendesak Persatuan Total
Menyikapi penderitaan rakyat yang disebut semakin meningkat, TPNPB menyerukan agar semua orang asli Papua, baik di dalam maupun luar negeri, membuang ego, ambisi, dan kepentingan faksional.
Baca juga: Akhir Pelarian Dugi Telenggen, Pentolan TPNPB di Papua Penembak Polisi Diringkus Tanpa Perlawanan
Baca juga: 20 Motor Hilang 1 Bulan Terakhir di Mendalo Jambi, Mahasiswa Ngadu ke Damkar: Percuma Lapor Polisi
Baca juga: Bongkar Ambisi Politik Menkeu Purbaya: Rocky Gerung Cium Aroma Sensasional Menuju 2029
Mereka menekankan bahwa perpecahan di antara para pemimpin hanya akan memperpanjang penderitaan rakyat.
“Situasinya semakin memburuk, oleh karena itu dengan paksa kami harus menyerukan kepada seluruh penduduk asli Papua agar kita merendahkan diri dan membuang ego, ambisi, dan kami harus bersatu untuk mengakhiri penderitaan rakyat Papua.” ujar Sebby Sambom dilansir Tribunjambi.com dari siaran pers video diterima Tribunjambi.com pada Sabtu (1/11/2025).
Pernyataan tersebut menyoroti masalah dualisme kepemimpinan di ULMWP (United Liberation Movement for West Papua), yang dinilai telah "menghancurkan perjuangan".
TPNPB secara kontroversial menyatakan hanya akan mengakui Benny Wenda sebagai satu-satunya Presiden.
"Jika kita ingin membela [pemimpin] yang sudah menghancurkan perjuangan ini, menghancurkan bangsa Papua karena dualisme kepemimpinan ULMWP, maka para pemimpin Melanesia harus menarik dukungan untuk berbicara di forum internasional sampai di PBB, mereka mundur," tegas TPNPB dalam rilisnya.
Pengakuan Benny Wenda sebagai Presiden
Dukungan TPNPB terhadap Benny Wenda datang setelah adanya penelusuran internal terkait deklarasi pemerintahan sementara Benny Wenda pada tahun 2020.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.