Polemik di Papua
Persembunyian Pentolan KKB Papua Berakhir Tragis di Tangan TNI, 4 Anggota TPNPB-OPM Tewas
Pelarian dan persembunyian satu pentolan utama KKB Papua, Lamek Aliphy Taplo, berakhir tragis di tangan TNI.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Pascaoperasi, situasi di Distrik Kiwirok kini dilaporkan berangsur aman dan kondusif.
Aparat gabungan TNI-Polri terus melaksanakan pengamanan dan patroli di titik-titik strategis untuk mencegah potensi gangguan lanjutan.
Baca juga: Siapa Aibon Kogoya? Pentolan KKB Papua Berani Serang Rombongan Kapolda di Nabire, Ini Rekam Jejaknya
Baca juga: Dedi Mulyadi Hingga Pemprov Babel Bantah dan Minta Bukti ke Menkeu Purbaya soal Timbun Uang di Bank
TNI Koops Swasembada memastikan akan terus melaksanakan operasi secara terukur dan berkelanjutan demi terciptanya Papua yang aman dan damai.
Klaim Terbaru KKB Papua
Manajemen Markas Pusat Komite Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (KOMNAS TPNPB-OPM) mengeluarkan pernyataan resmi yang sangat mengejutkan.
Mereka mengklaim Panglima TPNPB-OPM Kodap XV Ngalum Kupel, Brigjen Lamek Alipky Taplo, telah gugur.
Gugurnya pentolan organisasi yang disebut KKB Papua itu akibat serangan udara yang dilancarkan oleh militer Indonesia.
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, melalui siaran pers pada Minggu (19/10/2025), menyampaikan laporan resmi diterima dari pasukan di Kiwirok.
Serangan bom menggunakan drone disebut terjadi pada hari Minggu sekitar pukul 06.00 WIT, menargetkan markas TPNPB-OPM Kodap XV Ngalum Kupel.
"Serangan bom menggunakan drone di markas TPNPB-OPM Kodap XV Ngalum Kupel mengakibatkan Panglima TPNPB-OPM Kodap XV Ngalum Kupel, Brigjend Lamek Alipky Taplo bersama tiga anggota organisasi yang disebut KKB Papua itu gugur," demikian pernyataan resmi yang disampaikan Sambom.
Atas gugurnya Lamek Taplo dan tiga anggota KKB Papua lainnya, Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM secara resmi mengumumkan "duka nasional" kepada seluruh pejuang kemerdekaan bangsa Papua.
Mereka menegaskan bahwa sosok yang gugur itu adalah "patriot bangsa Papua dan pahlawan" bagi perjuangan mereka.
Meski kehilangan salah satu panglimanya, pasukan TPNPB-OPM Kodap XV Ngalum Kupel dilaporkan menyatakan tidak akan gentar.
Baca juga: Hutan Nabire Dikepung, Pengejaran Intens KKB Papua Aibon Kogoya, Kapolres: Kami Tak Takut!
Baca juga: Pantas Menkeu Purbaya Ngamuk ke Gubernur dan Bupati, Timbun Ratusan Triliun di Bank, Ekonomi Lambat
"Gugurnya Brigjend Lamek Alipky Taplo dan tiga anggota TPNPB maka mereka tidak ragu dan tidak akan mundur. TPNPB OPM tetap berjuang sampai merebut kembali kemerdekaan bangsa Papua dari jajahan kolonial Indonesia," tegas Sebby Sambom.
Dalam siaran persnya, Juru Bicara TPNPB-OPM juga melontarkan tuduhan dan klaim yang menargetkan kepemimpinan di Jakarta.
Mereka secara resmi menegaskan kepada Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI, Agus Subianto, bahwa Indonesia tidak mampu melawan pasukan KKB Papua di Tanah Papua dalam "perang gerilya".

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.