Berita Viral

Akhirnya Jokowi Ngaku Soal Utang Kereta Cepat Whoosh Triliunan, Kian Membengkak: Urusan Pemerintah

Menurut Jokowi soal utang Whoosh tersebut menjadi kewenangan pemerintah. "Itu kewenangan pemerintah, saya tidak mau jawab," kata Jokowi

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Akhirnya Jokowi Ngaku Soal Utang Kereta Cepat Whoosh Triliunan, Kian Membengkak: Urusan Pemerintah 

TRIBUNJAMBI.COM - Akhirnya Jokowi Ngaku soal Utang kereta cepat Whoosh Triliunan.

Ya, mega proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh yang dibangun di era Presiden Jokowi belakangan jadi sorotan.

Diketahui beban utang proyek itu mencapai Rp 116 triliun.

Sejak kereta Whoosh beroperasi, negara sudah rugi hingga Rp 1,6 triliun pada semester I 2025.

Sementara utang kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh tidak akan ditanggung APBN..

Lantas bagaimana respon Jokowi?

Baca juga: Geger Ajinomoto Pork Savor, Benarkah Produk Babi yang Beredar di Indonesia? LPH LPPOM Buka Suara

Baca juga: Liciknya Kompol Yogi Rekayasa Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Telepon Kasat Reskrim Minta CCTV Dihapus

Baca juga: BLT Kesra 2025 Rp 900 Ribu Cari Hari Ini Selasa: Cek Online Disini https//cekbansos.kemensos.go.id

Dia menyebut bahwa utang Whoosh kini menjadi urusan Pemerintahan Prabowo

Seperti diketahui, pembayaran utang proyek kereta cepat sempat menjadi polemik

Pemerintahan Prabowo Subianto melalui Menteri Keuangan, Purbaya, menyatakan menolak pembayaran utang itu menggunakan dana negara

Sejumlah tokoh kemudian mendesak agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pengusut dugaan mark up proyek tersebut.

KPK pun menyatakan telah memulai penyelidikan.

Adapun total investasi proyek Whoosh mencapai 7,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp116 triliun.

Untuk membiayai investasi 7,2 miliar dollar AS pada proyek ini, 75 persen di antaranya didapat dari pinjaman China Development Bank.

Kereta cepat merupakan moda transportasi modern berbasis rel yang dirancang untuk mengangkut penumpang dalam waktu singkat dengan kecepatan jauh lebih tinggi daripada kereta konvensional.

 Kereta ini biasanya dioperasikan di jalur khusus (rel eksklusif) agar tidak terganggu oleh lalu lintas kereta lain atau kendaraan jalan raya.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved