Berita Viral

Pasar Angso Duo Jambi Kembali Berdarah, Mata Pria Jadi Sasaran Penikaman

Suasana mencekam kembali menyelimuti denyut nadi perekonomian Kota Jambi, Pasar Angso Duo.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Instagram
Pasar Angso Duo Jambi kembali mencekam dengan adannya kasus penikaman mata seorang pria. 

TRIBUNJAMBI.COM - Suasana mencekam kembali menyelimuti denyut nadi perekonomian Kota Jambi, Pasar Angso Duo.

Beredar kabar mengejutkan di media sosial mengenai aksi penikaman brutal yang kali ini menyasar bagian vital, yaitu mata korban. 

Peristiwa ini menambah panjang catatan kelam insiden kekerasan di salah satu pasar terbesar di Jambi tersebut.

Kabar ini dengan cepat menyebar setelah diunggah oleh akun Instagram populer, @kabarkampungkito_djb. 

Dalam video amatir yang dibagikan, tampak kerumunan warga dan pedagang yang berkumpul di lokasi kejadian, mencerminkan kepanikan dan kengerian atas insiden tersebut.

Informasi awal dari keterangan unggahan tersebut menyebutkan betapa keji tindakan pelaku.

"Inponyo biji mato yang keno tujah… Semoga korban selamat, tetap hati-hati lor, jaman kini dak musim lagi nak bebnuh4n." tulis keterangan unggahan dilansir Tribunjambi.com pada Selasa (14/10/2025).

Pesan ini, yang berarti "Informasinya biji mata yang terkena tusuk… Semoga korban selamat, tetap hati-hati lor, zaman sekarang tidak musim lagi mau bunuh-bunuhan," seketika membangkitkan amarah dan keresahan warganet.

Baca juga: Penikaman Kembali Terjadi di Pasar Angso Duo Jambi, Pihak Pengelola Akan Tambah Pos Penjagaan

Baca juga: Sugeng Haryadi Jadi Kajati Jambi, Tangani Kasus Ferdy Sambo dan Hukum Mati Herry Wirawan

Baca juga: Rekam Jejak dan Kekayaan Sugeng Hariadi, Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi, Dulu Jaksa Kasus Sambo

Hingga saat ini, baik motif di balik penikaman sadis ini maupun identitas pasti pelaku dan korban, serta waktu kejadian, masih menjadi misteri yang belum terkonfirmasi oleh pihak kepolisian. 

Namun, satu hal yang pasti, insiden berdarah di Pasar Angso Duo Jambi ini bukan kali pertama terjadi, membuat area pasar kian dicap rawan.

Maraknya aksi kekerasan di pasar ini memicu beragam reaksi keras dari warganet, yang menganggap Pasar Angso Duo sudah tidak aman.

"Waduh serem nian angso duo ni. Sering nian terjadi kayak gini," tulis akun @w.a**, menyiratkan bahwa kekerasan serupa sudah menjadi pemandangan yang berulang.

Beberapa warganet bahkan sempat mengabarkan adanya korban jiwa, seperti yang ditulis @prl**, "info yang saya dapat min karno kami kerjo di psar angso duo jugo,katonyo meninggal minnn."

Keresahan ini juga meluas menjadi kritik terhadap kondisi keamanan Kota Jambi secara umum. 

"Jambi sekarang TDK aman lagi kejahatan, pencurian, begal, gangster… ini yg terjadi dikota Jambi… Cam Mano lagi kita ko nak aman… hati hati be jgo diri lah Kito sekarang," keluh akun @nia**, mencerminkan perasaan terancam yang dirasakan warga.

Warganet pun mendesak penegak hukum untuk segera bertindak tegas. 

"Diusut sampai tuntas dan tangkap pelakunya jebloskan ke penjara," tuntut @ale**.

Kekerasan terbaru yang menyasar mata korban ini menjadi alarm keras bagi aparat keamanan. 

Baca juga: Perampokan hingga Penikaman Jadi Momok Pedagang Pasar Angso Duo Jambi, Toko Dibobol Berulang Kali

Baca juga: Ratusan Siswa SMK di Tanjabbar Jambi Demo Tuntut Keadian: Dana Bos Amblas, Bangku Reyot, Wc Bolong

Masyarakat Jambi kini menanti langkah cepat dari kepolisian untuk mengungkap kasus ini dan, yang lebih penting, mengembalikan rasa aman di pusat keramaian dan perdagangan di kota tersebut.

Sebelumnya juga pernah terjadi penikaman terhadap pedagang.

Sebelumnya diberitakan Tribunjambi.com, Aksi premanisme yang kerap terjadi di Pasar Angso Duo Jambi semakin meresahkan pedagang.

Mereka tidak hanya khawatir kehilangan barang dagangan, tetapi juga nyawa akibat ulah preman bersenjata tajam yang sering beraksi di kawasan itu.

Dalam setahun terakhir, tercatat satu orang tewas ditikam, satu orang kritis, dan dua lainnya harus menjalani dirawat akibat luka tikam.

Pada 14 Desember 2024, seorang pedagang telur ayam bernama Sahrul Nurdinsyah menjadi korban penikaman saat hendak menyetor uang hasil penjualan senilai Rp31 juta ke bank.

Ia sempat kritis, namun kini pulih, sementara pelaku masih buron.

Kemudian, 1 Mei 2025, seorang pedagang mpek-mpek berselisih dengan preman yang berakhir dengan perkelahian.

Preman itu akhirnya tewas setelah terkena tusukan.

Baca juga: Dua Pedagang Sayur Luka Hadapi Perampok di Pasar Angso Duo Dini Hari Tadi

Baca juga: Jokowi Diminta Bertanggung Jawab Usai Menkeu Purbaya Tolak Bayar Utang Kereta Cepat Pakai APBN

Kasus terbaru terjadi Senin (8/9/2025) pukul 04.00 WIB, ketika dua pedagang terluka akibat berusaha menggagalkan perampokan hasil penjualan cabai.

Pelaku berhasil kabur setelah melakukan penikaman.

Selain perampokan dan penganiayaan, pencurian barang dagangan juga sering terjadi, terutama saat dini hari.

Pedagang mengaku sebenarnya mengenal beberapa pelaku, tetapi enggan melapor karena pelaku tinggal tak jauh dari pasar.

"Sebenarnya orang-orang sini (pedagang) tahu mereka. Cuman mau gimana," ujar pedagang yang minta tidak disebut namanya, dilansir dari Kompas.com, Selasa (9/9/2025).

Pedagang menduga kuat aksi-aksi kriminal di Pasar Angso Duo dipicu kecanduan sabu.

"Sudah sering sekali di sini (pencurian), apalagi subuh, pedagang kan bawa modal, itu yang mereka incar," ungkap seorang pedagang lain.

Mereka menuturkan, barang-barang dagangan seperti cabai, yang nilainya tinggi saat harga naik, kerap jadi sasaran pencurian.

"Waduh, misal cabai lagi naik ini. Itu rawan dicuri. Pernah juga ada cabai yang dicuri," ujar pedagang sambil menunjuk salah satu korban.

Pedagang lainnya juga mengaku tokonya sudah berulang kali dibobol pencuri.

"Kalau toko saya sudah berulang kali dibobol," katanya.

Ia tidak menampik sudah banyak korban akibat aksi premanisme di pasar tersebut.

Karena itu, para pedagang mendesak adanya tindakan nyata, baik dari pengelola pasar maupun kepolisian.

Mereka meminta perlindungan bukan hanya soal barang dagangan, tetapi juga keselamatan jiwa, mengingat para preman selalu membawa senjata tajam.

"Kalau dulu (Pasar Angso Duo sebelum pindah) ada pos polisi, enggak serawan ini. Ya kalau bisa adalah pos polisi di sini," kata seorang pedagang.

Hal senada diungkapkan oleh Ruli, pedagang lain yang menilai keberadaan pos polisi sangat penting.

"Ya kami sangat berharap ada pos polisi di sini. Pasti akan lebih aman," ujarnya.

Kepala Pasar Akui Aksi Premanisme Masih Marak

Menanggapi keresahan pedagang, Purnomo Sidi, Kepala Pasar Angso Duo, tidak menampik bahwa aksi premanisme masih marak terjadi.

Ia menyebut salah satu penyebabnya adalah akses masuk pasar yang tidak satu pintu.

"Memang ada satu jembatan yang terhubung ke salah satu kampung.

"Kami berharap juga pada pemerintah untuk ikut mencarikan solusi, termasuk menutup akses dari pintu tersebut," kata Purnomo, Selasa (9/9/2025).

Purnomo juga menyatakan mendukung penuh usulan pendirian pos polisi di dalam pasar.

Rencana tersebut sebenarnya pernah dibahas, namun terkendala koordinasi dengan Pemerintah Kota Jambi.

"Tentu kami akan sangat mendukung (mendirikan pos polisi). Itu pasti sangat dibutuhkan.

"Makanya, kami sesegera mungkin akan berkoordinasi dengan kepolisian dalam hal ini Polda Jambi," ucapnya.

Menurutnya, titik paling tepat untuk membangun pos polisi adalah di dekat jembatan yang menuju ke kampung.

Saat ini, jumlah pedagang di Pasar Angso Duo mencapai 1.200 orang, sementara petugas keamanan internal hanya 15 orang.

"Jadi, ada 1.200 pedagang, kami asumsikan 1 pedagang satu pembeli. Jadi ada 2.000 orang lebih yang ada di pasar sehingga, tentu kami sangat butuh kehadiran polisi dan juga campur tangan Pemerintah Kota Jambi," pungkas Purnomo.

Pihak pengelola Pasar Angso Duo Jambi akan membangun tambahan pos penjagaan untuk mengantisipasi terjadinya tindak kriminal di kawasan tersebut.

Hal ini, setelah terjadinya penikaman yang dialami oleh dua pedagang di pasar tersebut.

Purnomo sidi, Direktur Pasar Angso Duo mengatakan pos penjagaan tersebut akan mereka dirikan di dekat lokasi penjarahan yang mengakibatkan dua pedagang terkena penusukan.

"Jadi memang ada permintaan dari para pedagang untuk menambah pos penjagaan di kawasan belakang pasar," terangnya, Rabu (10/9/2024).

Lebih lanjut ia mengatakan saat ini pasar Angso duo telah memiliki tiga pos penjagaan uang di sebar seluruha kawasan pasar.

Namun, untuk memastikan kondisi tetap kondusif memang diperlukan penambahan pos penjagaan di beberapa titik lagi.

Sementara itu, untuk penambahan pihak keamanan atau satpam Purnomo mengatakan akan memaksimalkan personil yang ada.

Dimana saat ini terdapat 15 personil keamanan yang menjaga pasar selama 24 jam.

Namun untuk memberikan efek pencegahan, pihak pengelolan akan memberikan seragam kepada para personil tersebut selama bertugas.

"Memang selama ini petugas kita mengunakan seragam bebas dalam bekerja, ini yang akan kita ubah," ujar Purnomo.

Salain itu, pengelola pasar juga akan memaksimalkan kordinasi dengan pihak kemana khususnya kepolisan dan pemerintah Jambi.

Menurut Purnomo, Sulitnya menjaga keamanan di pasar Angso duo karena memiliki tiga akses masuk yang salah satunya langsung ke pemukiman warga.

"Jadi akses masuk kita itu satu dari jalan protokol, satu lagi jalur air sungai batang hari dan perkampungan warga," ujarnya.

"Kalau akses dari jalan protokol sudah rapi dengan pos penjagaan yang masih jadi PR ini yang dari perkampungan warga," pungkasnya.

Setahun Dua Kali Dibobol

Pedagang khawatir dengan maraknya aksi kriminalitas yang belakangan terus terjadi di Pasar Tradisional Angso Duo Jambi.

Terbaru pada Senin (8/9/2025) subuh, dua orang pedagang mendapatkan luka dari senjata tajam karena hendak menolong pedagang cabai yang akan dirampok oleh komplotan preman.

Akibatnya kedua orang pedagang tersebut harus dilarikan ke Rumah Sakit karena mendapat luka tusukan.

Ana (bukan nama sebenarnya) salah satu pedagang menuturkan aksi premanisme sudah sering terjadi di Pasar Angso Duo Kota Jambi.

Sambil menyiapkan pesanan pembelinya, Ana mengungkapkan bahwa aksi premanisme tersebut membuat ia merasa khawatir.

"Takut ya takut," kata dia.

Ia menuturkan bahwa kejadian-kejadian yang menimpa para pedagang sebelumnya, kebanyakan berawal dari cek cok atau selisih paham dengan beberapa orang preman.

"Dulu itu kan ada juga kejadian yang pedagang telur yang sebelum mamang pempek. Di lorong depan itu," ceritanya.

Sebagian dari komplotan preman tersebut sebenarnya bukan lah orang asing dan sudah dikenal para pedagang.

Hal tersebut juga dibenarkan salah satu pedagang cabai giling, Doni (bukan nama sebenarnya).

Ia mengatakan tokonya sudah pernah menjadi korban pencurian. Tokonya dibobol, dan sejumlah barang-barang miliknya dicuri.

"Kalau toko saya sudah berulang kali dibobol," ujarnya.

Sama dengan Ana, Doni juga mengungkapkan rasa khawatir karena aksi semacam itu berulang kali terjadi.

Berdasarkan informasi yang Tribunjambi.com himpun dari sejumlah pedagang.

Baca juga: 6 Berita Populer Jambi, Demo di DPRD Merangin hingga Perampokan di Pasar Angso Duo

Tidak hanya aksi kriminalitas, aksi pencurian di sejumlah lapak dan kios pedagang juga sering terjadi.

Bahkan beberapa pedagang mengungkapkan adanya kecurigaan bahwa sebagian preman tersebut menggunakan narkotika terlarang.

"Yang malam itu kan mau ngambil uang hasil dagangan. Berapo lah duit tu, sampai nekat. Mungkin makek. Kadang jugo ikan teri gitu hilang," ujar salah satu pedagang.

DISCLAIMER

Berita ini bersifat informasi dan tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun, melainkan sebagai bentuk penyampaian informasi dan keresahan publik.


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Rekam Jejak Bima Suprayoga, Jaksa Terbaik solo yang Kini Jadi Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi

Baca juga: Prediksi Skor Korea Selatan vs Paraguay , Head to Head dan Statistik di Pertandingan Persahabatan

Baca juga: Daftar 17 Kajati dan 23 Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi yang Dimutasi Oktober 2025, Termasuk di Jambi

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved