Berita Viral

Ratusan Siswa SMK di Tanjabbar Jambi Demo Tuntut Keadian: Dana Bos Amblas, Bangku Reyot, Wc Bolong

Aksi yang viral di media sosial ini bukan sekadar protes biasa, melainkan teriakan kekecewaan terhadap fasilitas sekolah yang memprihatinkan.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Warganet
Ratusan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Tanjung Jabung Barat, Jambi, turun ke jalan sekolah melakukan aksi demonstrasi pada Senin (13/10/2025). 

TRIBUNJAMBI.COM - Ratusan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Tanjung Jabung Barat, Jambi, turun ke jalan sekolah melakukan aksi demonstrasi pada Senin (13/10/2025).

Aksi yang viral di media sosial ini bukan sekadar protes biasa, melainkan teriakan kekecewaan terhadap fasilitas sekolah yang 'memprihatinkan'.

Fasilitas it mullai dari bangku reyot tanpa sandaran hingga toilet bolong.

Kondisi itu yang diduga akibat penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Momen protes yang berani ini dengan cepat menyebar di jagat maya, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @jambisharing.

Dalam video tersebut, tampak kerumunan siswa membawa spanduk dan tulisan tangan di kardus, menyuarakan tuntutan mereka.

Salah satu quotes yang paling mencolok dan menyentil adalah, "Gapap make up luntur, asal bukan keadilan."

Kalimat ini seolah menegaskan bahwa ada hal yang jauh lebih penting dari penampilan, yakni transparansi dan fasilitas belajar yang layak.

Baca juga: Klarifikasi Emak-emak Pendukung Jokowi yang Ancam Demo Pakai Bra-CD: Spontan, Biar dapat Perhatian

Baca juga: Gempa Merangin Jambi Kekuatan 4,0 Malam Hari

Baca juga: In House Training Awareness SNI ISO 37001:2016, SKK Migas PetroChina Terus Tingkatkan Penerapan SMAP

Fasilitas 'Zaman Purba' di Era Digital

Para siswa mengaku sudah bertahun-tahun menahan diri.

"Kami sudah tiga tahun duduk di bangku yang tidak ada sandarannya," ujar seorang siswa kelas XII dengan nada kesal, dikutip dari keterangan unggahan yang viral.

Kondisi sanitasi pun tak kalah miris. Toilet sekolah dilaporkan memiliki pintu yang bolong, bahkan untuk sekadar membeli gayung pun disebut-sebut tidak bisa dilakukan.

Puncak kekesalan siswa terpusat pada fasilitas laboratorium yang seharusnya menjadi jantung pembelajaran di SMK.

Komputer untuk jurusan akuntansi banyak yang rusak dan tidak berfungsi, padahal mereka akan menghadapi Tes Kompetensi Akhir (TKA).

"Kami disuruh bawa laptop sendiri untuk ujian nanti. Padahal, dana BOS seharusnya bisa digunakan untuk perbaikan fasilitas," tambah siswa tersebut, menyoroti ironi antara ketersediaan dana dan kondisi sarana prasarana.

Aksi damai namun tegas ini dilakukan sebagai bentuk protes langsung terhadap kepala sekolah.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved