Berita Viral
Klarifikasi Emak-emak Pendukung Jokowi yang Ancam Demo Pakai Bra-CD: Spontan, Biar dapat Perhatian
Ultimatum emak-emak pendukung garis keras mantan Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi yang viral beberapa waktu lalu akhirnya diklarifikasi.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Aksi ultimatum emak-emak pendukung garis keras mantan Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi yang viral beberapa waktu lalu akhirnya diklarifikasi.
Diana, nama perempuan tersebut, sebelumnya mengancam akan mengerahkan 500 perempuan untuk berdemonstrasi di Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) hanya dengan mengenakan bra dan celana dalam.
Ultimatum yang menghebohkan itu bertujuan mendesak polisi agar segera menetapkan Roy Suryo cs sebagai tersangka dalam kasus dugaan fitnah dan pencemaran nama baik terkait tudingan ijazah palsu Jokowi.
Setelah pernyataannya memicu kegaduhan, Diana memberikan pembelaan.
Dia mengatakan aksi viral itu hanyalah spontanitas dan strategi 'jebakan' untuk menarik perhatian aparat.
Diana, yang diketahui menjabat sebagai Ketua Persatuan Perempuan Peduli Pancasila (P4), mengaku sangat kesal karena penanganan kasus yang melibatkan Roy Suryo dan tokoh lain, seperti Rismon Hasiholan Sianipar dan Dokter Tifauzia Tyassuma dianggap berjalan lambat.
Padahal, laporan terhadap mereka telah dilayangkan sejak akhir April 2025 dan sudah memasuki tahap penyidikan.
"Kemarin itu, spontanitas atas sakit hati kita yang kesal, karena polisi sampai saat ini belum menetapkan status hukum terhadap Roy Suryo cs," kata pendukung Jokowi, Diana kepada awak media pada Rabu (8/10/2025), dikutip dari KompasTV.
Baca juga: Roy Suryo Tertawakan Pendukung Jokowi Geruduk Mabes Polri: Mau Apa Lagi?
Baca juga: Nikita Mirzani Dituntut 11 Tahun Perjara Gegara Tak Sopan Selama Sidang Kasus Pemerasan Reza Gladys
Baca juga: Geng Motor Bawa Egrek Berulah Lagi di Jambi Viral, Warung di Telanaipura Diobrak-abrik Dini Hari
Menurutnya, kelambatan ini berdampak buruk pada masyarakat.
"Di sosmed itu tiap hari terjadi perpecahan saling serang-menyerang, saling caci maki, gara-gara masalah ijazah itu. Makanya saya jengkel itu," sambungnya.
Dalam klarifikasinya, Diana berdalih bahwa kalimatnya tidak mengandung unsur porno.
Ia menegaskan bahwa aksi dengan mengenakan pakaian dalam adalah sebuah kiasan yang dibuatnya secara sengaja agar pernyataannya viral dan mendapatkan atensi serius dari pihak kepolisian.
"Kalimat saya sebenarnya itu bukan porno, saya kan tidak mengatakan kalau kita bertelanjang atau tidak memakai baju, saya hanya mengatakan memakai celana dalam dan BH," jelasnya.
Diana secara blak-blakan mengakui tujuannya adalah memancing reaksi:
"Maksudnya, saya membuat kalimat itu supaya jadi perhatian, saya buat jebakan... Tujuan saya untuk menjebak orang dengan bahasa supaya ada perhatian. Buktinya, jadi perhatian dengan kalimat ini," paparnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.