Berita Viral

Patah Hidung Driver Ojol Usai Dipukul Oknum TNI, Ratusan Pengemudi Langsung Datangi Mapomdam

Saat itu, Teguh hendak mengantar pesanan dan berada di belakang sebuah mobil yang diduga dikemudikan oleh anggota TNI. 

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Patah Hidung Driver Ojol Usai Dipukul Oknum TNI, Ratusan Pengemudi Langsung Datangi Mapomdam 

TRIBUNJAMBI.COM - Patah hidung Teguh, seorang driver ojek online (ojol) usai dipukul oleh oknum TNI.

Diketahui kejadian driver ojol dipukul oknum TNI ini terjadi di Pontianak.

Korban mengalami patah hidung dan luka benjol di bagian mata.

Menanggapi insiden ini, Perwakilan komunitas ojek online Pontianak, Dede Sudirman buka suara.

Dijelaskan Dede jika kejadian terjadi di Jalan Panglima AIM, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), pada Sabtu (20/9/2025) sore. 

Saat itu, Teguh hendak mengantar pesanan dan berada di belakang sebuah mobil yang diduga dikemudikan oleh anggota TNI. 

Baca juga: Ketahuan Wahyudin Moridu Rupanya Miskin, Harta Minus Rp 2 Juta, Dipecat PDIP Mau Rampok Uang Negara

Baca juga: Motor Dibawa Kabur, Remaja di Jambi Jadi Korban Begal, Kaki Harus Diamputasi

Baca juga: Heboh Santri di Bogor Meninggal Dipukul Batu saat Tidur, Pelaku Sakit Hati Sering Dibully

“Ketika mobil hendak berbalik arah, Teguh membunyikan klakson sebagai tanda,” kata Dede kepada wartawan pada Sabtu malam. 

Dede melanjutkan, setelah diklakson oleh Teguh, pengemudi mobil justru turun dan langsung memukul wajah Teguh menggunakan siku. 

“Korban mengalami luka dan memar hingga harus dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak,” ucap Dede. 

Tidak terima dengan perlakuan tersebut, ratusan pengemudi ojol mendampingi korban dan mendatangi Markas Polisi Militer (Mapomdam) XII Tanjungpura di Jalan Rahadi Usman, Pontianak.

Mereka menuntut proses hukum yang transparan dan menolak adanya perdamaian. 

“Kami minta kasus ini diproses, jangan ada tebang pilih,” tegas Dede. Hal senada disampaikan Zulkarnaen, rekan pengemudi ojek online, yang menekankan pentingnya efek jera. 

“Kami menolak perdamaian. Kalau dibiarkan, kasus seperti ini bisa terulang,” ujarnya. 

Tuntutan juga datang dari pihak keluarga korban. 

Jani Fitri dan Ros Indriani, keponakan Teguh, meminta agar pelaku dihadirkan langsung. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved