Kabar Baik, Ferry Irwandi Berdamai Dengan TNI, Polemik di Medsos Berakhir

 Menurutnya, pernyataan Ferry yang sempat menyebut adanya orang diduga anggota TNI ditangkap saat demonstrasi merupakan bagian dari kebebasan berpendapat. 

Pernyataan itu kemudian diberitakan media massa, sehingga masuk dalam ranah produk jurnalistik yang dilindungi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Sugeng menegaskan jika keberatan muncul atas pemberitaan media, maka mekanisme yang tepat adalah melalui Dewan Pers, bukan jalur pidana. 

Ia juga menekankan bahwa hak kebebasan berekspresi warga negara dijamin konstitusi, termasuk di ruang digital.

Penegasan Tugas TNI

Selain mengingatkan putusan MK, Sugeng menyoroti ketentuan dalam Pasal 7 ayat 2 huruf b UU Nomor 3 Tahun 2025 tentang TNI, yang mengatur salah satu tugas TNI terkait perbantuan di bidang siber.

 Menurutnya, kewenangan tersebut terbatas pada ancaman siber yang menyangkut pertahanan negara, bukan pada kritik warga sipil di ruang publik.

Oleh karena itu, Sugeng menilai TNI tidak memiliki dasar hukum untuk melaporkan Ferry Irwandi terkait dugaan pencemaran nama baik. 

Ia juga mendesak agar kepolisian tidak memproses aduan yang diajukan Dansatsiber TNI.

Akhiri Polemik

Dengan adanya permintaan maaf timbal balik antara Ferry Irwandi dan Kapuspen TNI, polemik ini kini dinyatakan selesai.

 Ferry menegaskan tidak ada langkah hukum lanjutan dan dirinya akan tetap aktif menyuarakan isu yang sempat diangkat bersama para peserta aksi.

“Tidak ada tindak lanjut hukum apapun ke depan terhadap saya. 

Mari kita fokus kepada kawan-kawan yang masih ditahan dan belum diketahui nasibnya,” ujar Ferry menutup keterangannya.

Artikel diolah dari Tribunnews

Baca juga: Terkuak Influencer Ferry Irwandi Diduga Sengaja Bikin Chaos Negara, Ini Penjelasan Pengamat Perilaku