Fenomena Geng Motor di Jambi

DPMPPA Kota Jambi: Geng Motor dan Persoalan Keluarga

Kepala DPMPA Kota Jambi, Noverintiwi Dewanti, menuturkan sebagian besar anak yang terlibat geng motor berasal dari keluarga yang tidak harmonis. 

Penulis: Rifani Halim | Editor: asto s
Tribun Jambi
Kepala DPMPPA Kota Jambi, Noverintiwi Dewanti. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Jambi menilai, akar persoalan kenakalan remaja bukan semata-mata karena pengaruh teman sebaya, melainkan berawal dari kurangnya perhatian keluarga.

Kepala DPMPA Kota Jambi, Noverintiwi Dewanti, menuturkan sebagian besar anak yang terlibat geng motor berasal dari keluarga yang tidak harmonis. 

Mereka tumbuh dalam situasi rumah tangga yang retak, kurang komunikasi, atau bahkan tanpa pengawasan orang tua. 

Kondisi itu membuat anak mencari pengakuan dan kebersamaan di luar rumah, yang kemudian mendorong mereka bergabung dengan kelompok-kelompok jalanan.

"Sebagian besar pelaku geng motor memiliki latar belakang keluarga yang tidak harmonis. Anak-anak ini tidak mendapat perhatian yang cukup dari orang tua, faktor ekonomi memang berpengaruh, namun bukan penyebab. Yang paling dominan justru kurangnya perhatian dan pengawasan keluarga," tuturnya saat diwawancarai Tribun Jambi

DPMPA menilai, pendidikan anak tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada sekolah. 

Orang tua tetap memiliki peran utama dalam pembentukan karakter. 

Dalam konteks ini, keluarga menjadi madrasah pertama bagi anak. 

TRIBUN JAMBI edisi Senin, 27 Oktober 2025, mengulas fenomena geng motor di Kota Jambi dan siapa di baliknya.
TRIBUN JAMBI edisi Senin, 27 Oktober 2025, mengulas fenomena geng motor di Kota Jambi dan siapa di baliknya. (Tribun Jambi)

Fenomena geng motor yang sering beraksi di malam hari, misalnya, seharusnya dapat dicegah jika orang tua aktif mengawasi dan memastikan anak berada di rumah pada jam istirahat.

"Banyak orang tua berpikir cukup dengan menyekolahkan anak, padahal tidak bisa seperti itu. Pengawasan keluarga tetap penting, apalagi kegiatan geng motor banyak terjadi malam hari," jelas dia. 

Sebagai langkah pencegahan, Pemerintah Kota Jambi bersama TNI, Polri, dan tokoh masyarakat telah bersinergi mengaktifkan sistem keamanan lingkungan (Siskamling) serta menerapkan imbauan jam malam. 

Anak-anak diharapkan tidak lagi berkeliaran di luar rumah pada pukul 22.00 hingga 04.30 WIB. 

Namun, kebijakan ini tetap bergantung pada kesadaran dan peran aktif keluarga.

"Kalau orang tua tidak ikut mengawasi, peraturan apa pun tidak akan efektif," ujarnya menegaskan. 

Pemerintah juga mengimbau para ketua RT untuk mengingatkan warganya agar menjaga dan mengawasi anak-anak mereka.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved