Fenomena Geng Motor di Jambi

Teman RF 3 Hari Disekap Geng Motor di Jambi, Rekrut Anak Kecil untuk Kaderisasi

Fenomena kelompok remaja naik sepeda motor sembari membawa senjata tajam, yang di Jambi populer disebut geng motor

|
Penulis: Rifani Halim | Editor: asto s
Tribun Jambi
TRIBUN JAMBI edisi Senin, 27 Oktober 2025, mengulas fenomena geng motor di Kota Jambi dan siapa di baliknya. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - "Awalnya cuma nongkrong di warung, satu sekolah, atau satu lingkungan. Lama-lama terbentuk kelompok baru dari nongkrong, jadi kayak geng motor". 

Pengakuan itu meluncur dari  RF (17), pelajar SMA di Kota Jambi yang dekat dengan anggota geng motor.

Fenomena kelompok remaja naik sepeda motor sembari membawa senjata tajam, yang di Jambi populer disebut geng motor, menjadi sorotan masyarakat, pemerintah dan aparat keamanan. 

Persoalan tersebut menjadi satu di antara alasan Pemerintah Kota Jambi menerapkan jam malam bagi pelajar di Kota Jambi, tidak boleh berkeliaran pukul 22.00-04.30 WIB.

Tribun Jambi menelusuri jejak geng motor, yang ada banyak kelompok di Kota Jambi, dan siapa sebenaranya mereka.

Seorang pelajar SMA di Kota Jambi, berinisial RF (17), menuturkan bagaimana kelompok tersebut terbentuk dan beroperasi di kalangan pelajar.

Menurut RF, banyak remaja bergabung ke kelompok-kelompok itu bukan karena ingin menjadi preman, tetapi hanya ingin diakui dan mencari jati diri. 

"Awalnya cuma nongkrong di warung, satu sekolah, atau satu lingkungan. Lama-lama bikin kelompok baru dari nongkrong, jadi kayak geng motor," tuturnya saat diwawancarai Tribun Jambi.

Anggota kelompok ini tidak hanya berasal dari satu wilayah. Ada yang dibentuk karena satu sekolah, ada juga yang karena satu tempat nongkrong. 

"Kadang rumah mereka jauh-jauh. Tapi punya satu basecamp, biasanya warung atau tempat nongkrong," ujar RF.

Usia para anggota gengnya bervariasi, mulai dari 13 tahun anak SMP, SMA, bahkan ada yang sudah berusia 20 tahunan.

"Anak-anak kecil pun sudah diajak gabung, dijadikan penerus. Regenerasinya cepat, Bang," ungkap RF.

Doktrin dan Asal Senjata Tajam

Dalam keseharian, mereka juga ada yang memiliki senjata tajam (sajam). 

Senjata dalam kelompoknya, kata RF, dibeli secara online, ada juga yang beli ke orang perorangan.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved