Berita Tebo

Penipu Beraksi Menyaru sebagai Wakil Bupati Tebo hingga Kepala Dinas

Maraknya aksi penipuan di Kabupaten Tebo belakangan ini semakin meresahkan masyarakat.

Penulis: Sopianto | Editor: Mareza Sutan AJ
Istimewa
ILUSTRASI PENIPUAN - Penipu beraksi mencatut nama Wakil Bupati Tebo hingga kepala dinas di Tebo. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA TEBO - Maraknya aksi penipuan di Kabupaten Tebo belakangan ini semakin meresahkan masyarakat.

Dari nama Wakil Bupati Tebo hingga kepala dinas dicatut oleh si penipu.

Berbagai modus digunakan pelaku, termasuk menyamar menjadi pejabat daerah.

Kali ini, nomor yang mengatasnamakan Wakil Bupati Tebo menghubungi sejumlah kepala desa (kades) lewat pesan singkat.

Wakil Bupati Tebo, Nazar Efendi, memastikan bahwa nomor tersebut bukan miliknya.

"Saya pastikan itu bukan nomor saya, itu orang yang tak bertanggung jawab mengatasnamakan saya," ungkapnya, Kamis (20/11/2025).

Ia mengingatkan warga Tebo agar lebih berhati-hati apabila menerima pesan dari pihak yang mengaku sebagai dirinya.

Nazar meminta masyarakat untuk selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum merespons agar tidak menjadi korban penipuan.

"Saya minta warga jangan mudah percaya, cek dulu kebenarannya," katanya.

Melalui akun media sosial resmi Pemkab Tebo, pemerintah juga telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat mewaspadai nomor tersebut.

Pemkab menegaskan bahwa nomor itu tidak terkait dengan Wakil Bupati Nazar Efendi, serta meminta warga untuk tidak merespons permintaan apa pun dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan.

Nama Kepala Dinas juga Dicatut

Modus penipuan tidak hanya mencatut nama wakil bupati.

Seorang warga di Rimbo Ulu yang tergabung dalam kelompok tani turut menjadi korban.

Ia mentransfer uang dua kali dengan total Rp2,5 juta dalam satu hari.

Beruntung, dari 20 anggota kelompok, hanya satu orang yang sempat mengirim uang.

Pelaku mengiming-imingi korban dengan janji bantuan paket senilai Rp210 juta.

Untuk meyakinkan, penipu bahkan memakai nama pejabat dinas—baik kabid maupun kepala dinas (kadis).

Mereka menghubungi para ketua kelompok tani dan mengaku akan menyalurkan bantuan sapi, namun meminta biaya administrasi yang harus ditransfer terlebih dahulu.

Salah satu pengurus kelompok tani di Unit 11, Kecamatan Rimbo Ulu, juga menerima telepon serupa.

Beruntung, 19 anggota kelompok lainnya tidak melakukan transfer.

"Ada 20 kelompok tani yang melaporkan telah dihubungi oleh pelaku dengan modus serupa," ujar Heru Purnomo, Plt Kadis Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tebo, Kamis (20/11/2025).

Kecurigaan mulai muncul setelah beberapa kelompok tani melaporkan pesan tersebut kepada pejabat kabid dan UPTD.

Setelah ditelusuri, diketahui bahwa informasi itu palsu dan merupakan upaya penipuan.

Dinas Perkebunan dan Peternakan langsung mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak meladeni permintaan biaya administrasi terkait program bantuan.

Dinas menegaskan bahwa penyaluran bantuan ternak tidak memungut biaya apa pun dan seluruh proses dilakukan secara resmi melalui instansi pemerintah.

Kasus ini kini dalam penanganan, dan dinas meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan.

"Saya harap kelompok tani tidak latah dengan iming-iming bantuan cepat salurkan dengan syarat biaya administrasi," pungkas Heru.

 

(Tribunjambi.com/Sopianto)

 

Baca juga: Teman Lama Renggut Nyawa Mahasiswa setelah Isap Ganja Bersama Tengah Malam

Baca juga: Tangis Ibu usai Guru PPPK Didapati Meninggal Terikat di Kamar jelang Magrib

Baca juga: 15 Jam Lintasi Bibir Jurang hingga Diintai Harimau saat Ekspedisi Ladang Ganja 51 Ha

Baca juga: Pria 33 Tahun Membegal di Tugu Keris Pagi Buta demi Biaya Persalinan

Baca juga: Dua Pria di Merangin Bunuh Orang setelah Kakak Ditangkap karena Merampok

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved