Berita Jambi

Pekerja Sosial Merangin Jambi  Klarifikasi Proses Penjemputan Bilqis di Bukit Duabelas

Pekerja Sosial Dinas Sosial Merangin, Nurul Andri Pradiwi (31), satu-satunya perempuan yang ikut dalam tim penjemputan anak Bilqis di Bukit Duabelas

Penulis: Rifani Halim | Editor: Nurlailis
Tribun Jambi/ Rifani Halim
Pekerja Sosial Dinas Sosial Merangin, Nurul Andri Pradiwi (31), satu-satunya perempuan yang ikut dalam tim penjemputan anak Bilqis di Bukit Duabelas, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Jambi, angkat bicara terkait berbagai narasi liar yang berkembang di media sosial. 

Ringkasan Berita:Tanpa Paksaan
 
  1. Bilqis dijemput bersama para temenggung, dan keluarga angkat bersikap kooperatif. 
  2. Anak hanya takut karena kondisi gelap dan tidak mengenal petugas.
  3. Nurul menegaskan fokus Dinas Sosial adalah keselamatan dan trauma anak, bukan isu uang adopsi yang merupakan ranah kepolisian.

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Pekerja Sosial Dinas Sosial Merangin, Nurul Andri Pradiwi (31), satu-satunya perempuan yang ikut dalam tim penjemputan anak Bilqis di Bukit Duabelas, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Jambi, angkat bicara terkait berbagai narasi liar yang berkembang di media sosial.

“Kami tidak akan menanggapi hal-hal seperti itu. Fokus kami hanya pada keselamatan anak,” ujarnya kepada Tribun Jambi.

Menurut Nurul, perjalanan menuju Bukit Suban dilakukan bersama tiga temenggung—Temenggung Jhon, Roni, dan Sikar. 

Baca juga: Pasang Kamera di Kamar Rekan Kerja, Pemuda di Merangin Ditangkap Polisi

Mereka menempuh perjalanan sekitar dua jam dengan kondisi jalan gelap dan sempit. 

Bilqis disebut pertama kali ditemukan sekitar pukul 19.00 WIB, sebelum kemudian proses penjemputan dilanjutkan.

“Kami hanya mengikuti jalur temenggung. Gelap sekali, jalannya kecil, dan kami juga kejar waktu karena bensin hampir habis,” jelasnya.

Saat dijemput, Bilqis disebut sempat merasa takut karena tidak mengenal petugas dan situasi sekitar yang gelap.

“Dia sempat berpikir saya orang jahat. Wajar, karena kondisi memang gelap dan dia belum kenal kami,” kata Nurul.

Baca juga: Mery dan Ade di Jambi Ternyata Sudah Jual 9 Anak dan 1 Bayi di Medsos, Terlibat Penculikan Bilqis

Di dalam mobil, Nurul kemudian memperkenalkan diri dan menjelaskan bahwa tujuan mereka adalah memulangkan Bilqis kepada orang tua kandung. 

Setelah dijelaskan bahwa para temenggung yang hadir adalah orang baik, anak tersebut mulai tenang dan akhirnya beristirahat.

Terkait isu adanya uang adopsi Rp 85 juta, Nurul menegaskan hal itu bukan ranah Dinas Sosial.

“Itu kewenangan kepolisian. Kami fokus pada trauma dan keselamatan anak. Soal penyidikan, kami percaya kepada polisi,” tegasnya.

Ia mengaku terkejut melihat banyak narasi liar yang berkembang.

“Kami sebenarnya ingin kasus ini tidak terekspos. Kami bekerja ya bekerja saja. Tapi sudah terlanjur tersebar,” ujarnya.

Nurul memastikan proses penjemputan dilakukan tanpa paksaan terhadap keluarga angkat tempat Bilqis tinggal bersama Begendang dan Ngerikai. 

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved