Manajemen Belum Muncul
Hingga sore hari, pihak manajemen PT Kerinci Merangin Hidro tak kunjung menemui massa pengunjuk rasa.
Baca juga: Fakta-Fakta Dugaan Penculikan dan Pembunuhan KCP Bank di Bekasi: Lakban Hingga Rekaman CCTV
Hal itu membuat , terutama kaum ibu, kecewa dan semakin lantang menyuarakan tuntutannya.
"Kami bukan menolak pembangunan, tapi hak kami jangan diabaikan. Lahan kami dipakai, tapi sampai sekarang ganti rugi tidak jelas,” teriak seorang ibu-ibu di lokasi.
Warga lainnya menambahkan, mereka sudah jenuh menunggu kepastian dari pihak perusahaan.
“Kami mau Humas PLTA, Aslori, datang langsung ke sini. Jangan hanya rapat-rapat di kantor tanpa hasil. Kami ingin dengar janji perusahaan di depan mata,” katanya dengan nada geram.
Sebelumnya, ratusan warga Pulau Pandan sudah beberapa kali melakukan aksi serupa.
Mereka mendesak PT KMH untuk segera menuntaskan kompensasi lahan yang terdampak proyek.
Warga menilai rapat koordinasi (rakor) yang difasilitasi Tim Terpadu (Timdu) Penanganan Konflik Kerinci bersama Polda Jambi tidak membuahkan kejelasan.
“Kalau dibiarkan berlarut-larut, masalah ini bisa makin besar. Kami hanya ingin hak kami dihargai. Jangan sampai rumah kami terendam, sementara perusahaan terus jalan,” ungkap ibu-ibu lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kamis (21/8) sekira pukul 17.00 WIB, warga masih bertahan di area proyek.
Aparat keamanan tetap bersiaga untuk mencegah terjadinya gesekan, sementara pihak perusahaan belum memberikan keterangan resmi terkait tuntutan warga. (tribun jambi/herupitra)
Baca juga: OTT KPK Immanuel Ebenezer: Sinyal Prabowo Bersih-bersih Orang Jokowi atau Komitmen Berantas Korupsi?
Baca juga: 22 Mobil dan Motor Disita KPK saat OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer - Nissan GT-R hingga Motor Ducati