Meski ada keterbatasan jaringan internet di sekolahnya, namun siswa-siswi SMP Satu Atap di Desa Muara Pemuat tetap melaksanakan ujian ANBK di kebun karet saat gladi bersih ANBK pada 4-5 September.
"Sementara pelaksanaan ANBK tanggal 11 dan tanggal 12 September," lanjut Sudirman.
Sebagai informasi, Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2024 merupakan evaluasi pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menggantikan Ujian Nasional (UN).
Di Desa Muara Pemuat, terdapat empat sekolah tidak tersentuh jaringan internet, yaitu satu sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD), satu taman kanak-kanak (TK), satu sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP).
Tribun Jambi mencoba mencari data jumlah sekolah yang belum tersentuh jaringan internet ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sarolangun.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sarolangun Arsyad, mengatakan belum memegang data tersebut. Dia akan mencari data terlebih dahulu.
"Besok saya cari tahu dulu datanya, takutnya nanti salah sebut," ujarnya.
Penwlusuran Tribun Jambi, di Kecamatan Batang Asai jaringan internet masih belum merata.
Masih ada desa-desa yang jauh dari pusat kecamatan belum ter-cover jaringan internet.
Warha Sudah Biasa Susah Sinyal
Beberapa waktu lalu, warga di Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun, Jambi, pun mengeluhkan sinyal jaringan internet yang menghilang bersamaan ketika listrik padam.
Pengguna ponsel di daerah ini sudah paham betul bahwa ketika listrik padam, mereka harus menyimpan ponsel karena tak bisa dioperasikan atau dimainkan.
Imbasnya, masyarakat susah mendapatkan informasi dari jaringan telekomunikasi hingga sulit berkomunikasi melalui ponsel.
"Kalau listrik mati, sinyal internet hilang, tidak bisa akses internet, WA dan lihat medsos," kata Robial, warga setempat.
Dia juga mengatakan, saat listrik padam terdapat beberapa titik yang memiliki sinyal seperti di pusat kecamatan, di Desa Pekan Gedang dan Desa Datuk Nan Duo.