Indonesia Lawyers Club

Saat Debat Panas di ILC dengan Yasonna Laoly, Karni Ilyas 2 Kali Beri Imbauan ke Ketua BEM UI & UGM

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terjadi perdebatan antara Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly dengan tiga Ketua BEM universitas terkenal di Indonesia.

Saat Debat Panas di ILC dengan Yasonna Laoly, Karni Ilyas 2 Kali Beri Imbauan ke Ketua BEM UI & UGM

TRIBUNJAMBI.COM - Program 'Indonesia Lawyers Club' (ILC) kemarin membahas polemik mengenai RUU KUHP dan KPK yang sedang ramai.

Dalam acara yang sedang berlangsung, pembawa acara 'Indonesia Lawyers Club' Karni Ilyas sempat memberikan imbauan kepada dua Ketua BEM universitas terkenal di Indonesia.

Dua ketua BEM itu antara lain Manik Marganaputra (Universitas Indonesia) dan Atiatul Muqtadir alias Fatur (Universitas Gadjah Mada).

Imbauan Karni Ilyas itu terjadi saat kedua mahasiswa tersebut tengah berdebat dengan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly.

Baca: Jawaban Ketua BEM UI Soal RKUHP di ILC Bikin Karni Ilyas Berkerut dan Menyanggah, Pasal Mana?

Baca: ILC Angkat Tema Kontroversi RKUHP, Ketua BEM UGM Atiatul Muqtadir Negara Kita Tidak Baik-baik Saja

Baca: Sikap Karni Ilyas Soal Jawaban Ketua BEM UI Tentang RKUHP di ILC: Kalian Ini Sudah Pelajari Belum?

Mulanya, Yasonna menegaskan bahwa pemerintah sudah ikhlas untuk menunda Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP).

Namun, Yasonna mengatakan jika masih terjadi lagi terdapat perdebatan, ia menduga ada motif lain di balik gelombang protes menolak RKUHP.

"Jadi saya kira Bang Karni tidak banyak-banyak saya mau menyampaikan atas nama pemerintah kita sudah mengambil keputusan dengan senang hati dengan legowo."

"Kalau masih ada upaya untuk mengatakan ini dengan suatu gerakan, i question the motif, i question the motif (saya mempertanyakan motif)," ujar Yasonna dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club pada Rabu (25/9/2019).

Kemudian, Yasonna membeberkan cara jika ada pihak yang akan menolak RKUHP.

Baca: Kasus Ayah yang Cabuli 2 Anaknya yang Masih di Bawah Umur, di Muarojambi, Dilimpahkan ke Kejaksaan

Baca: Khawatir Suaminya tak kunjung Pulang, Ternyata Malah Ditemukan Tewas Tergantung di Kebun Karet

Baca: Ombudsman Jambi Temukan 14 Kamar Tidak Layak Pakai di RSUD Raden Mattaher, Ini Langkah Ombudsman

Baca: KPU RI Lounching Pilkada Serentak, Daerah yang Gelar Pemilu Harus Selesaikan NPHD 1 Oktober

"Tadi Pak Imam Putrasidin misalnya dengan Revisi Undang Undang KPK, kita ini kan negara beradab, berhukum ada mekanisme konstitusional kok," ujarnya.

Namun ia menduga bahwa gerakan massa ada yang menunggangi.

"Apa yang diambil di jalan sana? Sampai apa? Mau apa? Menjatuhkan Pemerintah? this is the way you do it (ini caranya kalian melakukan ini)? Main paksa? Itu memang caranya? Kalau semua orang mau main paksa dengan caranya sendiri, this is the way you do it, the trully nation? I don't think so ? (Ini caranya kalian melakukan ini ? Ini yang benar-benar bangsa? aku rasa tidak)," katanya

Sehingga ia meminta agar masyarakat untuk dewasa dalam berpolitik maupun menyampaikan pendapat

"Chaos (kekacauan) akan datang. Jadi kita harus dewasa dalam berpolitik, jadi kita harus dewasa dalam mengelola pemerintahan juga, terbuka akan kritik bagi pemerintah juga kami terbuka sebagai pemerintah."

"Dan presiden sudah menunjukkan itu, jauh-jauh presiden sudah mengatakan stop," papar dia.

Menteri asal Sumatera Utara ini lantas membeberkan bagaiman presiden telah meminta dirinya untuk menunda pengesahan RKUHP.

Baca: Bupati Bungo Lantik dan Kukuhkan Rio PAW Dusun Sungai Tembang, Ini Pesan Bupati

Baca: SEMPAT Viral Fotonya, Akhirnya Jet Li Muncul Jelaskan Penyakitnya, Begini Penampakannya Sekarang

Baca: Jadi Target Polisi,3 Pelaku Spesialis Curat yang Beraksi di 50 TKP di Kota Jambi, Berhasil Diringkus

Baca: POTRET Ratusan Orangtua Jemput Pelajar di Kantor Polisi yang Rusuh Saat Unjuk Rasa!

"Saya dipanggil secara khusus ke Istana Bogor, Pak Menteri kondisi seperti ini, oke Pak Presiden siap," ucap Yasonna.

Bahkan, Yasonna mengatakan DPR juga menerima penundaan tersebut.

"Saya kan mencoba menyakinkan teman-teman DPR, DPR juga siap Bang Karni, tidak stabben juga kok," ungkapnya.

"Jadi apa lagi kalau, mengapa lagi kita hura-hura ini, whats wrong with us (apa yang salah dari kami)," tambah Yassona.

Menjawab pertanyaan soal adanya yang menunggangi gerakan mahasiswa, Ketua BEM UGM, Fatur secara tegas membantahnya.

"Saya akan menjawab pertanyaan dari Pak Menteri," kata Fatur

Belum selesai berbicara, Karni Ilyas lantas memberikan imbauan agar Fatur tidak memberikan statement terlalu panjang mengingat waktu acara.

"Pendek aja. Pendek," imbau Karni Ilyas.

"Saya ingin sampaikan kayak gini pemerintah sering sekali pola-pola gerakan, ketika muncul dipandang tidak normal gitu, dituduh ditunggangi gerakannya kayak gitu," ujar Fatur.

Baca: Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto Serukan Massa Bertahan di Mabes TNI Cilangkap, Ada Apa?

Menurutnya, pemerintah yang telah salah memandang protes itu.

Pemerintah bisa saja salah dalam menjalankan pemerintahan.

"Saya ingin katakan gerakan kami independen, dan barang kali kenapa sih tidak melihat gelombang-gelombang besar ini bukan tidak normal."

"Tapi mungkin cara menjalankan pemerintahannya yang tidak normal," tegas Fatur.

Sementara itu, Manik lantas menimpali bahwa dirinya kecewa dengan anggapan pemerintah kalau gerakan mereka karena adanya motif lain dan tidak murni.

Namun, lagi-lagi Karni Ilyas memberikan imbauan, 

"Enggak, ini waktu udah lebih,"  imbau Karni Ilyas lagi.

 Karni Ilyas sempat memberikan himbauan tiga Ketua BEM  (RKUHP). (Capture YouTube Indonesia Lawyers Club)

Namun imbauan tersebut tidak dihiraukan.

"Kami juga sangat kecewa, di sini kami juga sangat kecewa. Mengapa? Karena ketika pemerintah kemudian tidak bisa membantahkan begitu banyaknya permasalahan yang ada di negeri ini, malah membuat isu baru yang membuat publik ingin berpikir ulang kembali."

"Saya rasa publik juga sudah bisa menilai, mana gerakan massa yang bergerak secara organik dan mana gerakan massa yang diarahkan dengan uang," papar Manik.

Baca: Atasi Kawasan Kumuh di Kota Jambi, Upaya Pemkot Jambi Tanggulangi Kemiskinan

Yasonna kemudian menyinggung adanya massa yang membakar hingga menimbulkan korban.

"Jadi gini dek, kalau sudah membakar sampai ada korban tell me? Memang itu tujuanmu?," ujar Yasonna balik bertanya.

Manik lalu mengangkat mikrofonnya lagi dan menegaskan itu bukan bagian dari mahasiswa.

"Tentu bukan, tentu bukan dan itu bukan kami, dan itu jelas," tegas Manik.

Sehingga, Yasonna merasa bahwa penumpang-penumpang gelap itu benar-benar ada.

"So? Thats it (Jadi itu dia)," kata Yasonna.

Ia pun langsung menyerahkan mikrofon yang dipegangnya ke Sekjen PPP Arsul Sani yang berada di sampingnya.

Arsul Sani yang telah mendapatkan mikrofon pun langsung menambahi pernyataan Yasonna Laoly.

Lihat videonya mulai menit 12:15:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)


Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Mahasiswa Debat dengan Yasonna Laoly di ILC, Karni Ilyas 2 Kali Imbau Ketua BEM UGM dan UI

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

Berita Terkini