Laporan Wartawan Tribun Jambi Fitri Amalia
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Berawal karena keingintahuan dan mempelajari perbankan syariah, hingga akhirnya Kemas Erwan Husainy, pria kelahiran Palembang, 29 Oktober 1975, bergabung dengan PT Bank Syariah Mandiri. Saat ini ia menjabat sebagai Area Manager Wilayah Jambi Bengkulu PT Bank Syariah Mandiri.
Ia alumni Unsri, angkatan '94 mengambil jurusan teknik. Setelah berhasil mengambil gelar sarjananya, ia lalu menempuh kuliah Pascasarjana di Universitas Binadharma Palembang, untuk gelar Magister Management yang konsentrasi di Magament Pemasaran.
Baca: PETI di Lubuk Bedorong Sarolangun, Cek Endra: Tidak Boleh Diibiarkan, Kemenhut akan Turun
"Saya pernah juga ambil sertifikasi CBM, dan konsentrasinya pemasaran di Universitas Prasetya Mulya di Jakarta," ungkapnya.
Ia memulai karir di dunia perbankan dari tahun 1997, dan pada saat itu ia masih bekerja di bank konvensional. Baru pada tahun 2001 ia bergabung dengan PT Bank Syariah Mandiri (BSM).
"Dari tahun '97, sebelumnya saya bukan di BSM, tapi dulunya di bank Bali dan tahun '98 pindah ke Bank Duta," kenangnya.
Ia pindah ke BSM pada tahun 2001 pada bulan Februari di Palembang staff operasional. Di BSM ia merintis karir mulai dari bawah. Lalu ia berkesempatan mencoba bagian marketing dan kemudian dipercaya menjadi Kepala Kantor Kas.
"Dari situ saya menjadi Kepala Cabang Pembantu. Pernah juga menjadi Manager Marketing, lalu tahun 2010 saya pindah penugasan ke Jakarta, menjadi salah satu Kepala Cabang di Jakarta, kalo gak salah Cabang Keramat Raya," tuturnya.
Lalu pada tahun 2014 ia dimutasi kembali ke Sumatera Selatan untuk menjadi Kepala Cabang Utama. Pada tahun 2015 ia sempat dipindahkan lagi menjadi Regional Ritel di kantor wilayah Palembang sampai tahun 2016.
"Awal 2017 saya menjadi Area Manager Jambi Bengkulu sampai dengan sekarang," jelasnya.
Baca: Kabar Aktor Legenda Kungfu, Sammo Hung Pakai Kursi Roda, Jet Li Mengkhawatirkan, Jackie Chan Operasi
Baca: Buka Puasa Bersama Tribun Jambi, Ustaz: Puasa Ajarkan Mengendalikan Nafsu
Ia menceritakan, awal ketertarikannya dengan perbankan syariah karena keingintahuan yang besar. Setelah ia mempelajarinya, menurutnya konsep perbankan syariah yang benar, sehingga ia terjun total di BSM.
"Saya pelajari dan menurut saya konsepnya yang benar di karir saya sekarang, maka saya total di sini, saya sudah membaca baca mengenai konsep perbankan syariah kebetulan pada tahun 2000 itu sudah mulai kuat perbankan syariah dan Alhamdulillah, tahun 2001 ada pembukaan di Mandiri Syariah, jadi saya coba daftar alhamdulilah lulus," ujar Bapak tiga anak ini.
Pria yang hobi bersepeda dan Jogging ini hampir 18 tahun berkarir di Bank Mandiri Syariah. Sudah banyak pengalaman yang ia dapatkan dan berbagai tantangan selama berkarir.
Dikatakannya mengubah stigma masyarakat dari yang sudah terbiasa dengan bank konvensional ke bank syariah merupakan tantangan. Berbagai macam tanggapan yang didapat.
Baca: Buka Puasa Tribun Jambi Bersama Relasi di Swiss-Belhotel Jambi
Baca: VIDEO: 8 Fakta Penyerangan Mapolsek Maro Sebo, Apakah Terkait Teroris?
Baca: Kades Danau Lamo: Pelaku Penyerang Polsek Maro Sebo Dulunya Degil, Tapi Tidak Alami Gangguan Jiwa
"Kita pernah disamakan dengan bank konvensional, ya sedihnya juga itu, jadi antara sedih dan lucu udah mirip-mirip aja, sedihnya juga ada penolakan dan nggak diterima, tapi itu tantangannya, namanya juga di lapangan," ujar Alumni Unsri Angkatan '94 tersebut.
Tapi alhamdulillah, sekarang masyarakat sudah mulai mengenal bank syariah dan sudah berkembang. Dikatakannya secara nasional, Mandiri Syariah bukan perbankan yang kecil lagi dan termasuk 20 besar bank terbaik nasional. Jumlah aset yang dimiliki BSM sudah lebih dari Rp 90 triliyun.
"Di Jambi BSM juga berkembang, kantor yang isinya 11 orang sekarang pegawai kita sudah 300 lebih di Provinsi Jambi, jadi senangnya itu apa yang kita perjuangkan membuahkan hasil."
Ia mengatakan memperkenalkan perbankan syariah ini pada masyarakat melalui sosialisasi dengan pendekatan ke tokoh-tokoh masyarakat, terutama tokoh-tokoh agama Islam.
"Lalu melalui institusi-institusi Islam seperti Kementerian Agama, UIN dan MUI, melalui itu dulu lalu seterusnya memperkenalkan pada masyarakat lebih enak dan lebih lancar," tuturnya.
Baca: Dishut Sita 30 Kubik Kayu Ilegal Selama 2018, Berikut Lima Pelakunya
Baca: Kasus Suap Pengesahan APBD Jambi - Asrul Akui Pernah Jumpa Supriyono di Hotel, Ini yang Dibahas
Baca: Berdalih Terlambat ke Sekolah, Lima Pelajar di Bungo Ini Dicokok di Warung Makan
Baca: Kasus Suap Pengesahan APBD Jambi - Hakim : Hilal Ada Namanya di Sini, Masa Anda Berdua Tidak Ada?
Selama berkarir ia pernah menjadi pegawai terbaik Tahun 2003, sebagai the best marketing dan mendapat reward dari BSM diberangkatkan haji. Pada tahun 2011 di Jakarta pernah disekolahkan karena Juara pertama Midle manager development program, lanjutkan sekolah kepemimpinan di internal BSM.