Ratusan Warga Kepung PLTA Kerinci

Aksi Unjuk Rasa Warga Pulau Pandan di Proyek PLTA Kerinci Ricuh, Warga Kerinci Lempari Alat Berat

Aksi unjuk rasa warga di lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kerinci ricuh warga melempari alat berat

Penulis: Herupitra | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Ist
RICUH - Aksi unjuk rasa warga di lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kerinci berujung ricuh pada Kamis (21/8/2025).  

TRIBUNJAMBI.COM - Aksi unjuk rasa warga di lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kerinci berujung ricuh pada Kamis (21/8/2025). 

Sejak pagi hingga siang, situasi yang awalnya berlangsung damai berubah memanas ketika ratusan warga menerobos masuk ke area kerja pembangunan bendungan PLTA.

Dalam aksi tersebut, warga melempari alat berat berupa ekskavator dan mengusir pekerja yang sedang melakukan pengerukan sungai.

Mereka menolak aktivitas proyek yang dinilai merusak lingkungan dan berdampak pada mata pencaharian masyarakat setempat.

Baca juga: Breaking News - Tak Kunjung Ganti Rugi, Ratusan Warga Pulau Pandan Kembali Kepung PLTA Kerinci

Kericuhan semakin memuncak saat aparat kepolisian yang melakukan pengamanan terlibat aksi saling dorong dengan massa.

Berdasarkan siaran langsung di akun Facebook milik Erniyati Aidil, terlihat perempuan dan laki-laki ikut terlibat dalam aksi tersebut. 

Polisi akhirnya melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa.

Aksi unjuk rasa ini disebut sebagai tindak lanjut dari tuntutan warga terkait ganti rugi lahan serta sungai yang terdampak proyek.

Baca juga: Momen Kunker di Jambi, Wamen Isyana Kaget Ketemu Nenek Balita Usia 35 Tahun dan Ibunya 17 Tahun

Warga menilai hingga kini belum ada kejelasan penyelesaian masalah, meskipun sebelumnya Tim Terpadu (Timdu) Penanganan Konflik Kerinci yang melibatkan Polda Jambi, perwakilan masyarakat, dan pihak perusahaan telah menggelar rapat koordinasi.

Namun, hasil mediasi dianggap belum memenuhi harapan. 

Warga menolak tawaran kompensasi yang hanya berkisar Rp5 juta dari pihak PLTA, karena dinilai tidak sebanding dengan kerugian yang mereka alami. 

Situasi konflik pun masih berlarut-larut tanpa titik terang.

Sebelumnya, ratusan warga Desa Pulau Pandan, Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci, kembali menggelar aksi unjuk rasa di area proyek PLTA yang dikelola PT Kerinci Merangin Hidro (KMH).

Aksi dilakukan di pintu masuk area proyek yang berada dekat jembatan menuju Desa Tanjung Batu, Kecamatan Keliling Danau.

Seperti aksi sebelumnya, massa yang mayoritas ibu-ibu mendatangi lokasi sambil berorasi menuntut agar pihak perusahaan tidak melanjutkan pengerukan sungai sebelum ganti rugi lahan warga diselesaikan.

Berdasarkan pantauan di lapangan, masyarakat mendesak manajemen PT KMH, anak perusahaan Bukaka Group, untuk segera memenuhi tuntutan kompensasi lahan terdampak pembangunan PLTA.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved