Ekshumasi dan Autopsi Dilakukan demi Kuak Misteri Kematian Siswi Anggota Paskibraka ini

“Sesuai permintaan pihak kepolisian. Dengan berat hati kami lakukan pembongkaran makam tadi pagi, dan saat ini jenazah sudah di ruang autopsi," ungkapnya.

Hepri menyebut semasa hidupnya, EA dikenal sebagai siswi berprestasi, aktif di kegiatan sekolah, dan terpilih sebagai anggota Paskibraka.

"Harapannya kami bisa mendapatkan petunjuk dan menemukan kebenaran di balik kematian anak kami,” katanya.

Keluarga Curiga

Kakek korban berinisial KS juga menolak anggapan cucunya meninggal akibat bunuh diri.

Ia menilai ada perbedaan mencolok dibandingkan kasus gantung diri yang pernah dilihatnya.

"Yang jelas saya pribadi tidak terima. Saya pernah melihat sendiri empat orang meninggal gantung diri.

"Semuanya lidahnya keluar, tergigit, bahkan sampai keluar kotoran. Tapi pada cucu saya, kondisinya berbeda. Itu membuat saya curiga,” tegas KS, Sabtu (16/8/2025).

Ia berharap kepolisian mengusut kasus ini hingga tuntas.

“Kami meminta polisi menyelidiki kasus ini sampai benar-benar terang. Jangan sampai ada hal yang ditutup-tutupi,” ujarnya.

Polisi Dampingi Autopsi

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Seruyan, AKP Rahmad Tuah, mengatakan pihaknya ikut mendampingi proses autopsi.

“Hari ini kami melakukan pendampingan otopsi terhadap saudari berinisial E yang diduga sementara kematiannya karena gantung diri,” ujarnya, Jumat (15/8/2025).

Meski demikian, ia menegaskan bahwa hasil autopsi hanya akan disampaikan oleh pihak forensik.

“Kalau hasil autopsi, saya tidak berwenang menjelaskan karena itu adalah kewenangan dokter forensik," katanya.