Polemik di Papua

KKB Tuduh Operasi Militer di Puncak Sebabkan Rumah Warga Terbakar, Ratusan Mengungsi

TPNPB-OPM atau disebut KKB Papua menuding operasi militer di Kabupaten Puncak, Papua Tengah membuat rumah warga terbakar.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau disebut KKB Papua menuding operasi militer di Kabupaten Puncak, Papua Tengah membuat rumah warga terbakar. 

KKB Tuduh Operasi Militer di Puncak Sebabkan Rumah Warga Terbakar, Ratusan Mengungsi

TRIBUNJAMBI.COM - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau disebut KKB Papua menuding operasi militer di Kabupaten Puncak, Papua Tengah membuat rumah warga terbakar.

Operasi militer itu disebut juga menyebabkan warga sipil di lokasi tersebut mengungsi ke Distrik Sinak.

Aksi yang terjadi di Distrik Omukia itu berlangsung sejak Senin (23/6/2025) pada Selasa (24/6/2025).

Dalam video yang beredar tampak kepulan asap tebal dari rumah warga di distrik Omukia terbakar.

Suara dalam video berdurasi 23 detikitu menyebutkan rumah tersebut sedang dibakar oleh militer.

“Hari ini tanggal 24 Juni 2025, operasi militer di distrik Omukia. Rumah-rumah masyarakat sedang dibakar. Bisa lihat ini di bawah asap ada naik. Militer yang bakar,” bunyi suara dalam video tersebut.

Laporan warga itu dibenarkan juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom setelah menerima laporan dari pasukannya TPNPB dari Puncak.

“Manajemen markas pusat komando nasional TPNPB telah menerima laporan dari PIS TPNPB dari kabupaten Puncak pada hari Selasa, 24 Juni 2025, bahwa operasi militer Indonesia di perkampungan warga sipil di distrik Omukia terjadi sejak pagi hingga sore hari mengakibatkan rumah-rumah warga sipil dibakar,” ujarnya.

Baca juga: KKB Papua Bohong Habisi Aparat di Yuguru, Kapuspen TNI Bantah: Itu Hoaks, Tak Ada Prajurit Gugur

Baca juga: 700 Orang Diduga Jaringan Mata-mata Israel Ditangkap Iran, 3 Agen Mossad Dieksekusi di Penjara Urmia

Baca juga: BABAK BARU Kasus Ijazah Jokowi, Peradi ke Polda Metro: Tetapkan Tersangka, Tunggu Kucing Beranak?

Kata Sebby Sambom, berdasarkan laporan dari lapangan, operasi militer juga terjadi di distrik Sinak dan Ilaga sejak 22-23 Juni 2025.

“Operasi militer Indonesia sampai sekarang masih berlanjut di distrik Omukia. Sejak kemarin ratusan aparat militer Indonesia telah memasuki kedua distrik, sehingga seluruh warga sipil mulai mengungsi ke Ilaga dan masih bertahan di sana."

"Operasi juga terjadi di distrik Omukia, dan rumah-rumah warga sipil dibakar oleh aparat militer Indonesia,” ujarnya.

Sebby Sambom menyatakan, operasi militer Indonesia tersebut dilakukan dalam rangka pengejaran terhadap TPNPB-OPM atau KKB Papua.

Mereka telah menyerang aparat militer indonesia di Aminggaru dan kontak senjata berlangsung sejak itu hingga tanggal 22 Juni yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dari aparat militer Indonesia.

“Maka itu penyerangan balasan dari aparat militer Indonesia denga melakukan operasi dan bakar rumah-rumah warga sipil sejak kemarin sampai hari ini di perkampungan warga di distrik Omukia.”

Menyikapi tindakan brutal tersebut, pihak TPNPB imbuh Sebby Sambom, mengimbau kepada Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI untuk segera hentikan operasi militer.

Operasi militer itu kata dia, dilakukan secara masif digencarkan dengan aksi penembakan dan pembakaran rumah-rumah warga sipil di kabupaten Puncak.

Baca juga: TPNPB-OPM dalam Duka Nasional: Pemasok Logistik ke KKB Papua Meninggal

Menurut Sebby mengutip laporan lapangan, sementara warga sipil yang ada di distrik Omukia terdapat banyak warga sipil yang awalnya mengungsi dari distrik Gome Utara akibat terjadi aksi baku tembak antara pasukan TNI-Polri dengan pasukan TPNPB.

Presiden RI diminta memerintahkan Panglima TNI untuk menghentikan operasi militer di kawasan pengungsian yang bahkan sampai bertindakan brutal dengan membakar rumah-rumah warga sipil.

“Dalam hal ini, kami menyampaikan kepada semua pihak bahwa presiden Prabowo Subianto sedang melakukan kejahatan kemanusiaan karena telah mengarahkan personel militer indonesia untuk melakukan operasi militer di wilayah pengungsian, apalagi melakukan pembakaran terhadap rumah-rumah warga sipil yang semestinya mendapatkan jaminan dan perlindungan oleh negara.”

TNPB-OPM menegaskan, “Ini benar-benar kejahatan kemanusiaan yang sedang dipraktikan oleh presiden Prabowo bersama Panglima TNI terhadap rakyat Papua.”


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Diduga Kelelahan, Tukang Ojek Meninggal di Kantor Dukcapil Kota Jambi

Baca juga: SADIS Istri Siri Racuni Suami hingga Jasad Dibiarkan Busuk 40 Hari di Rumah, Kades: Kondisinya Rusak

Baca juga: Digitalisasi Pembayaran Parkir Pemkot Jambi, Diapresiasi Ketua DPRD Kota Jambi

Baca juga: Penjemputan Jemaah Haji Muaro Jambi Dibatasi, Dipusatkan di GOR Kota Baru

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved