Polemik di Papua
3 Mantan Anggota KKB Papua Ikrar Setia ke NKRI, Demi Merah Putih, Kami Kembali
Tiga mantan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua menyatakan setia atau ikrar ke NKRI.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Tiga mantan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua menyatakan setia atau ikrar ke NKRI.
Prosesi yang berlangsung di bawah langit teduh Sinak, halaman sederhana Kantor Koramil 1717-02/Sinak, Minggu (22/6/2025).
Di sana berlangsung sebuah peristiwa bersejarah dan menggetarkan hati terjadi pada
Tiga orang mantan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau KKB Papua itu yakni: Amus Tabuni, Amute Tabuni, dan Anis Tabuni.
Ketiganya secara resmi menyatakan ikrar kesetiaan mereka kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mereka kembali-bukan hanya secara fisik, tetapi juga dengan hati yang penuh kesadaran dan tekad.
Acara ikrar ini diselenggarakan oleh kolaborasi Aparat Keamanan TNI wilayah Sinak dan dihadiri oleh sekitar 30 orang dari berbagai unsur.
Diantaranya, TNI-Polri, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta pihak keluarga.
Baca juga: KLAIM KKB Papua Tembak Mati 3 Prajurit TNI Dibantah Mayjen Kristomei: Itu Hoaks
Baca juga: Israel dan Donald Trump Bilang Sepakat Gencatan Senjata, Iran Bereaksi Keras: Harus Bertekuk Lutut
Baca juga: VIRAL Tonjolan di Perut Jokowi, Analisis Dokter Tifa Jawab Netizen: Pakai CAPD, Ini Sakit Berat
Prosesi ini bukan sekadar seremoni.
Tetapi merupakan momen emosional dan penuh makna-sebuah pernyataan harapan, pengampunan, dan tekad untuk membangun kedamaian di tanah Papua.
Wadansatgas Yonif 700/WYC, Kapten Inf Finsa Wahyu, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan pandangan yang penuh haru namun tegas:
"Apa yang kita saksikan hari ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah kemenangan hati nurani atas senjata, kemenangan harapan atas kebencian. Tiga anak bangsa kembali bukan karena mereka kalah, tapi karena mereka percaya bahwa masa depan Papua ada di dalam pelukan Indonesia, bukan dalam pelarian dan kekerasan."
Kapten Finsa menambahkan bahwa pendekatan humanis dan kehadiran aparat sebagai pelindung masyarakat menjadi kunci penting dalam menjaga kedamaian wilayah:
"Kami, Satgas Yonif 700/WYC, akan terus hadir tidak hanya sebagai penjaga batas, tapi sebagai pelindung dan sahabat bagi rakyat Papua. Karena keamanan sejati bukan lahir dari senjata, tapi dari kepercayaan."
Dansatgas Yonif 700/WYC, Letkol Inf Heraldo Tabasonda, S. Hub, turut memberikan pernyataan resmi dan penuh semangat atas momen ini:
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.