Polemik di Papua

TOKOH MUDA Kecam Aksi Brutal KKB Papua: Tidak Manusiawi, Langgar HAM, Warga Trauma

Tokoh muda di Papua mengecam aksi brutal yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
KECAM: Tim gabungan evakuasi korban KKB Papua. Tokoh muda di Papua mengecam aksi brutal yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua. Aksi tersebut menyebabkan aparat TNI-Polri, khususnya warga sipil menjadi korban dan mengalami trauma. 

TRIBUNJAMBI.COM - Tokoh muda di Papua mengecam aksi brutal yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua.

Aksi tersebut menyebabkan aparat TNI-Polri, khususnya warga sipil menjadi korban dan mengalami trauma.

Sorotan itu datang dari Tokoh Muda Intelektual Muda Papua Pegunungan, Charles Kossay.

Kata dia, kekerasan yang dilakukan KKB Papua tersebut merupakan tindakan tidak manusiawi dan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

“Kekerasan yang terjadi, seperti penembakan terhadap warga sipil, pekerja, guru, bahkan perawat, adalah tindakan tidak manusiawi dan melanggar hak asasi manusia. Ini tidak bisa dibenarkan dalam kondisi apa pun,” ujar Charles Kossay, Senin (23/6/2025) dilansir Tribunjambi.com pada Selasa (24/6/2025).

Kossay melanjutkan, tindakan kelompok separatis di beberapa wilayah seperti Yahukimo, Intan Jaya, dan Puncak, telah menimbulkan trauma yang mendalam di tengah masyarakat.

Akibatnya, banyak warga takut beraktivitas, dari bekerja di kebun, ke kantor, hingga kegiatan sosial masyarakat lumpuh total.

Oleh karena itu dia menyerukan kepada kelompok TPNPB untuk menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap masyarakat sipil.

Baca juga: SOSOK Brigjen Tagor Rio Pasaribu, Jenderal Ahli Perang Hutan Sambangi 2 Wilayah Basisi KKB Papua

Baca juga: TONJOLAN di Perut Jokowi Jadi Sorotan, Dokter Tifa Ungkap Analisisnya: Alat Kesehatan CAPD, Apa Itu?

Baca juga: DONALD TRUMP Ejek Serangan Iran Sasar Pangkalan Militer di Timur Tengah Meski 19 Rudal: Sangat Lemah

Ia menegaskan, bahwa guru dan tenaga kesehatan adalah pelayan kemanusiaan yang datang ke Papua untuk membantu masyarakat, bukan untuk dijadikan sasaran kekerasan.

“Kami tidak bisa terus kehilangan nyawa hanya karena ambisi segelintir kelompok. Pembunuhan tidak bisa ditoleransi. Ini adalah pelanggaran yang sangat fatal dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan,” tegasnya.

Dia juga mengajak masyarakat Papua untuk mendukung langkah-langkah hukum yang dilakukan oleh aparat sesuai prosedur yang berlaku. Penegakan hukum harus mengedepankan pendekatan humanis agar masyarakat tetap merasa aman.

Kossay juga mendorong agar semua pihak, termasuk tokoh adat, tokoh agama, dan pemuda, aktif menyuarakan perdamaian dan menjadi penengah yang mempersatukan. Kolaborasi antara masyarakat dan aparat penegak hukum akan mempercepat terciptanya ketertiban di wilayah rawan konflik.

“Kita harus bergandengan tangan, tidak hanya untuk menolak kekerasan, tetapi juga membangun masa depan Papua yang damai dan maju,” ucapnya.

Dia juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh narasi-narasi yang beredar di media sosial atau grup perpesanan yang bertujuan memecah belah dan menimbulkan keresahan.

Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat Tanah Papua untuk terus mendukung seluruh program pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved