Polemik di Papua
KLAIM KKB Papua Tembak Mati 3 Prajurit TNI Dibantah Mayjen Kristomei: Itu Hoaks
Kabar yang menyebutkan tiga prajurit TNI gugur ditembak TPNPB-OPM atau KKB Papua dibantah Kapuspen TNI, Mayjen Kristomei Sianturi.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
KLAIM KKB Papua Tembak Mati 3 Prajurit TNI Dibantah Mayjen Kristomei: Itu Hoaks
TRIBUNJAMBI.COM - Kabar yang menyebutkan tiga prajurit TNI gugur ditembak TPNPB-OPM atau KKB Papua dibantah Kapuspen TNI, Mayjen Kristomei Sianturi.
Penembakan yang diklaim tersebut terjadi pada Senin (23/6/2025) di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Klaim tersebut tidak hanya menewaskan tiga anggota, tetapi juga melukai enam prajurit lainnya.
Mayjen Kristomei Sianturi menegaskan tidak ada prajurit TNI yang gugur ataupun yang terluka.
Dia membantah klaim yang sebelumnya disampaikan TPNPB-OPM atau KKB Papua.
Bahkan kata dia, tidak ada kontak tembak pada tanggal yang disebutkan hingga pembiaran terhadap prajurit yang gugur.
“Itu (yang disampaikan Jubir TPNPB-OPM Sebby Sambom) adalah berita (informasi) hoaks. Tidak ada prajurit TNI yang gugur (berdasarkan kalim KKB Papua),” tegas Mayjen Kristomei Sianturi, Selasa (24/06/2025).
Untuk meyakinkan penyampaiannya itu, Kapuspen TNI itu juga meminta agar mengonfirmasinya ke level bawah, yakni di Papua.
Baca juga: TOKOH MUDA Kecam Aksi Brutal KKB Papua: Tidak Manusiawi, Langgar HAM, Warga Trauma
Baca juga: FADLI ZON Ngotot Sebut Tak Ada Pemerkosaan Massal Mei 1998: Harus Ada Fakta Siapa Korbannya
Baca juga: RUDAL Iran Hantam Kota Israel, 3 Warga Tewas, Netanyahu Bungkam Soal Gencatan Senjata
“Anda bisa nanya juga ke Kodam Cenderawasih (Kapendam) untuk konfirmasi. Tidak harus satu sumber dari Jakarta (Kapuspen Mabes TNI),” ujarnya.
Sebelumnya Jubir TPNPB-OPM, Sebby Sambom, dalam siaran persnya menyebutkan pihaknya menembak gugur tiga prajurit TNI dan melukai enam personel lainnya.
Serangan kombatan OPM itu dipicu adanya 120 prajurit TNI yang masuk wilayah Sinak.
Sebby Sambom juga mengatakan, pihak TNI belum mengevakuasi jenazah yang gugur.
Sedangkan yang terluka akibat tembakan OPM, langsung meninggalkan medan perang.
Dalam panggung publisistik Sambom juga menuduh Pemerintah Indonesia sengaja melakukan sabotase komunikasi, dengan memutus jaringan internet di wilayah Sinak.
Itu dimaksudkan, pikiran Sambom, agar gerilyawan TPNPB-OPM tidak bisa mengabarkan kondisi kekinian di Papua.
Mengutip sejumlah media lokal yang bermarkas di Papua, maupun di Jakarta, Sambom dicap sebagai tukang sebar hoaks.
Baca juga: SOSOK Brigjen Tagor Rio Pasaribu, Jenderal Ahli Perang Hutan Sambangi 2 Wilayah Basisi KKB Papua
Baca juga: TONJOLAN di Perut Jokowi Jadi Sorotan, Dokter Tifa Ungkap Analisisnya: Alat Kesehatan CAPD, Apa Itu?
Sang corong narasi agitatif itu rajin melansir apa pun, yang terkait kehebatan milisi TPNPB-OPM, demi membangun citra positif OPM di mata domestik dan global.
“Sebby Sambom dan industri kebohongan. Dari hoaks ke hoaks, demi panggung separatis,” sebut mediadayak.id, edisi 20 Mei 2025.
Dinilai Bidadab
Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua yang menyerang warga sipil dinilai biadap dan tidak berperikemanusiaan.
Aksi penyerangan itu sebagaimana diketahui terjadi pada Rabu (18/6/2025) lalu di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Penyerangan yang dilakukan pada pukul 9.00 WIT itu tak hanya menewaskan tiga warga, tetapi mereka juga membakar 10 rumah.
Selain itu, akibat penyerangan yang dilakukan kelompok pimpinan Kalenak Murib itu membuat empat warga sipil lainnya terluka.
Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani menilai aksi tersebut merupakan kejahatan kemanusiaan.
Kata dia, aksi yang membuat nyawa warga sipil melayang itu tidak dapat ditolerasi.
"Tindakan tersebut adalah kejahatan kemanusiaan dan tidak bisa ditoleransi," ungkap Faizal Ramadhani pada Minggu (22/6/2025) dilansir Tribunjambi.com pada Senin (23/6/2025).
Kata dia, aksi yang dilakukan KKB Papua pimpinan Kalenak Murib dan anak buahnya itu tidak mencerminkan rasa kemanusiaan.
Baca juga: BIKIN Kaget! Penutup Gorong-gorong di Jakarta Timur Ambles Viral, Dikira Beton Ternyata Triplek
Sebab penembakan yang dilakukan mengakibatkan warga sipil menjadi korban.
“Ini adalah aksi biadap yang menyasar warga sipil tak berdosa. Kami tidak akan tinggal diam,” ungkap jenderal bintang satu ini.
Faizal menambahkan, pihaknya akan melakukan pengejaran terhadap KKB pimpinan Kalenak Murib dan anak buahnya.
“Satgas Operasi Damai Cartenz akan terus mengejar dan menindak tegas pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku,” katanya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: SADIS Finalis MasterChef Malaysia Bakar ART Asal Sulsel di Apartemen, Etiqah Siti Divonis 34 Tahun
Baca juga: FADLI ZON Ngotot Sebut Tak Ada Pemerkosaan Massal Mei 1998: Harus Ada Fakta Siapa Korbannya
Baca juga: Grup Facebook Sesama Jenis Hebohkan Warganet, Dosen UIN STS Sebut Ini Harus Disikapi Tegas dan Bijak
Baca juga: Pengakuan Aipda Wara Kanit Reskrim Dalam Sidang Militer Soal Judi Sabung Ayam di Way Kanan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.