BIKIN Kaget! Penutup Gorong-gorong di Jakarta Timur Ambles Viral, Dikira Beton Ternyata Triplek

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA – Sebuah video viral memperlihatkan penutup gorong-gorong di trotoar Jalan Jatinegara Timur, Jakarta Timur, ambles dan hancur setelah dilindas sebuah truk, Senin pagi (23/6/2025).

Kejadian itu langsung menyita perhatian publik.

Banyak netizen syok karena bahan penutup gorong-gorong yang selama ini dikira dari besi atau beton, ternyata mudah rusak dan tampak rapuh saat diinjak kendaraan berat.

Video tersebut pertama kali diunggah akun Instagram Jakarta Terkini dan langsung menyebar luas, memunculkan beragam komentar pedas hingga sindiran tajam soal kualitas proyek infrastruktur di Ibu Kota.

Baca juga: FAKTA BARU Kasus Mutilasi dan Serial Killer Wanda di Sumbar: Keluarga Temukan 6 Potongan Tubuh Dinda

“Kirain dari besi atau beton, kok kayak triplek dicat doang ya?” tulis akun @restuphan.

“Trotoar tuh buat pejalan kaki, bukan buat parkir truk! Gimana gak amblas,” tulis @tiasm__.

“Untung gak ada warga yang jatuh ke dalam gorong-gorong itu...” kata @syahr.

“Kalau proyeknya transparan, bisa tahu siapa kontraktornya. Jangan-jangan anggarannya miliaran tapi hasilnya kayak ini,” sindir @coba.

“Jakarta tuh kadang lebih lucu dari sinetron. Jalan baru dibangun, udah ambruk. #DanaHiburan,” tulis @em2ryo.

Baca juga: Rocky Gerung Duga Jokowi Idap Psikosomatik, Apa dan Mengapa Demikian? Singgung Mainan Politik

Diduga Bukan Material Standar

Dalam video, terlihat kerusakan cukup parah di bagian trotoar.

Lubang gorong-gorong menganga, dan material penutupnya tampak pecah dan terbelah saat dilintasi truk.

Banyak warga mempertanyakan mengapa material yang digunakan tidak sesuai standar infrastruktur perkotaan, apalagi berada di wilayah padat lalu lintas seperti Jatinegara Timur.

Belum Ada Klarifikasi Resmi

Hingga kini, pihak Pemkot Jakarta Timur maupun Dinas Bina Marga DKI Jakarta belum memberikan keterangan resmi terkait siapa kontraktor proyek tersebut dan jenis material yang digunakan.

Namun, insiden ini memicu kembali desakan agar proyek-proyek publik disertai papan informasi lengkap, termasuk nama pelaksana, nilai anggaran, dan sumber dana, agar publik dapat ikut mengawasi kualitas pembangunan.

Baca juga: 30 Tahun Berkarya, Cik Syahril Dapat Penghargaan dalam Konser Budaya Batang Hari Jambi