Polemik di Papua
Polisi Kejar OTK yang Bakar 3 Kantor Pemerintahan di Puncak Jaya Papua: Tenang, Jangan Terprovokasi
Masyarakat diharapkan tenang dan tidak terprovokasi usai orang tak dikenal (OTK) membakar tiga kantor pemerintahan di Intan Jaya, Papua Tengah .
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Polisi Kejar OTK yang Bakar 3 Kantor Pemerintahan di Puncak Jaya Papua: Tenang, Jangan Terprovokasi
TRIBUNJAMBI.COM - Masyarakat diharapkan tenang dan tidak terprovokasi usai orang tak dikenal (OTK) membakar tiga kantor pemerintahan di Intan Jaya, Papua Tengah.
Insiden itu sebagaimana diketahui terjadi pada Jumat (20/6/2025) kemarin.
Akibat kebakaran itu membuat seluruh bangunan ludes terbakar dan rata dengan tanah.
Menyikapi serangkaian peristiwa ini, Satuan Reskrim Polres Puncak Jaya langsung bergerak cepat.
Pagi harinya, olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan di ketiga lokasi untuk mengumpulkan bukti-bukti.
"Satreskrim Polres Puncak Jaya telah melakukan olah TKP di tiga unit bangunan yang dibakar oleh OTK," ungkap Achmad Fauzan.
Achmad fauzan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.
Ia juga menegaskan komitmen kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini.
Baca juga: SUARA HATI dari Bumi Cendrawasih, Tokoh Agama Desak KKB Papua Stop Kekerasan: Melawan Ajaran Allah
Baca juga: Momen Haru di Sorong: 5 Eks KKB Papua Ikrar Setia pada NKRI, Sinyal Papua Damai dan Sejahtera
Baca juga: DONALD TRUMP Ngamuk: AS Kerahkan 125 Pesawat Tempur, 7 Bomber Jatuhkan 14 Bom di Nuklir Iran
"Kami meminta masyarakat tidak melakukan pembakaran terhadap bangunan, baik rumah maupun kantor. Kami juga sedang menyelidiki secara mendalam siapa pelaku di balik pembakaran tiga kantor pemerintahan ini," serunya.
Hingga kini, proses penyelidikan intensif dan pengejaran terhadap para pelaku masih terus bergulir.
Untuk diketahui, gedung yang dibakar orang tak dikenal (OTK) itu, yakni Kantor Dinas Kesehatan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dan Kementerian Agama Kabupaten Puncak Jaya.
Kapolres Puncak Jaya, AKBP Achmad Fauzan, menjelaskan kronologi kejadian bermula sekitar pukul 00.15 WIT.
Petugas jaga Polres menerima laporan pertama tentang kebakaran di Kantor Dinas Kesehatan.
lokasi.
Tak berselang lama, pukul 01.20 WIT, laporan kebakaran kedua masuk yakni Kantor DPRD Puncak Jaya juga dilalap api.
Polisi menduga kuat ini adalah bagian dari aksi pembakaran serupa.
Puncaknya, pukul 02.58 WIT, Kantor Kementerian Agama menjadi sasaran ketiga.
"Ketiga kejadian ini diduga kuat dilakukan oleh orang tak dikenal," tegas AKBP Achmad Fauzan.
Suara Hati dari Papua
Seruan damai di tengah bayang-bayang konflik yang terus menghantui bumi Cenderawasih menggema dari seorang tokoh agama terkemuka di Papua.
Baca juga: MURKA Mahasiswa di Konflik TNI-Polri dan KKB Papua Libatkan Sipil, Minta Prabowo Tarik Aparat
Seruan itu datang dari seorang Pendeta bernama Yones Wenda kepada Kelompok Kriminal Bersenjata di Papau atau KKB Papua.
Pendeta Yones dengan tegas meminta kepada KKB Papua untuk segera menghentikan segala bentuk aksi kekerasan.
Sebab aksi itu telah menelan banyak korban jiwa, terutama dari kalangan warga sipil yang tak bersalah.
Dalam pernyataannya di Jayapura, Minggu (22/06/2025), Pendeta Yones mengungkapkan keprihatinan mendalamnya terhadap situasi di sejumlah wilayah.
Diantaranya seperti Intan Jaya, Puncak, Puncak Jaya, Jayawijaya, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Nduga, dan Yalimo.
"Selaku Tokoh Agama di tanah Papua, saya memohon kepada Kelompok Kriminal Bersenjata yang selalu menciptakan konflik untuk menghentikan aksi kekerasan yang dilakukan."
"Sangat memprihatinkan karena akibat konflik ini, masyarakat yang tidak tahu apa-apa harus menjadi korban," ujarnya penuh harap.
Pendeta Yones juga mengingatkan KKB akan ajaran fundamental dalam kitab suci.
Dia merujuk pada Firman Tuhan dalam Alkitab Keluaran 20:13, "Jangan Membunuh,".
ia menegaskan tindakan membunuh atau merusak ciptaan Allah adalah perbuatan yang tidak disukai Tuhan dan melanggar salah satu dari sepuluh perintah Allah.
"Karena membunuh, merusak salah satu ciptaan Allah, Tuhan tidak senang dan ini juga melanggar sepuluh perintah Allah dalam Alkitab. Oleh karena itu saya mohon kepada KKB agar menghentikan aksi kekerasan," pintanya lagi.
Imbauan dari Pendeta Yones Wenda ini mewakili suara hati para tokoh agama yang mendambakan kedamaian abadi di Tanah Papua.
Ia berharap, dengan dihentikannya kekerasan, Papua dapat kembali menjadi tanah yang aman, terjaga, dan diberkati Tuhan seperti seharusnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Pemkab Tebo Gelar Apel Hari Adat Melayu Jambi
Baca juga: Penyidik Berencana Panggil PT BPI dan Bank Terkait Pembangunan JCC Jambi, Sertifikat Digadaikan
Baca juga: Kasus Pembunuhan Kekasih Sesama Jenis di Jambi, Pelaku Diduga Gunakan Sianida
Baca juga: DONALD TRUMP Ngamuk: AS Kerahkan 125 Pesawat Tempur, 7 Bomber Jatuhkan 14 Bom di Nuklir Iran
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.