Berita Internasional
4 Warga Palestina Tewas Usai Diserang Israel di Camp Pengungsian saat Iran Lakukan Serangan
Empat warga Palestina tewas dan beberapa orang terluka akibat serangan udara Israel pada hari Kamis kemarin.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
4 Warga Palestina Tewas Usai Diserang Israel saat Iran Serang
TRIBUNJAMBI.COM - Empat warga Palestina tewas dan beberapa orang terluka akibat serangan udara Israel pada hari Kamis kemarin.
Serangan tersebut menargetkan kamp pengungsian di dekat Rumah Sakit Al Quds.
Rumah sakit yang diserang tersebut dikelola Bulan Sabit Merah Palestina di Tel Al-Hawa, Gaza.
Penyerangan terhadap Gaza, Palestina itu terjadi di tengah memanasnya konflik Israel dan Iran.
Militer Israel terus melancarkan serangan udara ke kamp pengungsian di Gaza, Palestina.
Serangan ini terjadi bersamaan dengan serangan di Khan Younis dan kamp pengungsian di Al Shati.
Tak hanya pengungsian, serangan udara Israel juga menyasar warga Palestina yang sedang mengambil bantuan.
Sementara itu, situasi memprihatinkan terlihat di Deir Al Balah, Gaza.
Baca juga: NGERI! Nuklir Iran Bakal Lepaskan Radiasi Tinggi ke Lingkungan Jika Terkena Serangan Israel
Baca juga: 72 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Mematikan Israel di Gaza
Baca juga: KATA-KATA Terakhir Septia Adinda Sebelum D1mut1l451 Wanda, Total Korban Ada 3 Wanita
Ribuan pengungsi yang putus asa berebut mengantre untuk mendapatkan makanan dari dapur badan amal.
Setiap harinya sekitar 15.000 orang datang ke dapur amal ini untuk sekadar mendapatkan sup hangat.
Namun, terbatasnya pasokan karena blokade Israel membuat banyak pengungsi yang tak kebagian makanan.
Nuklir Iran Bisa Lepaskan Radiasi Tinggi
Serangan Israel terhadap fasilitas nuklir milik Iran yang terus menerus dikhawatirkan akan memicu pelepasan radiasi tinggi terhadap lingkungan sekitar.
Kekhawatiran itu disampaikan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
IAEA yang memperingatkan dampak serangan tersebut memicu kekhawatiran global semakin meningkat.
Serangan tersebut kata IAEA, dapat memicu pelepasan radiasi dalam jumlah besar ke lingkungan.
Peringatan itu disampaikan Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi dalam rapat Dewan Keamanan PBB pada Jumat (20/6/2025) di New York.
“Jika terjadi serangan langsung ke pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr, akan ada pelepasan radioaktif dalam jumlah sangat tinggi ke lingkungan,” ujar Grossi dikutip Tribunjambi.com dari The National pada Sabtu (21/6/2025).
Dia menegaskan, fasilitas di Bushehr adalah satu-satunya reaktor nuklir komersial yang aktif di Iran.
Reaktor tersebut menyimpan ribuan kilogram material nuklir.
Menurut Grossi, negara-negara di kawasan Timur Tengah telah menghubunginya dalam beberapa jam terakhir untuk menyampaikan kekhawatiran serius atas potensi bencana akibat serangan Israel ke wilayah tersebut.
Pernyataan IAEA tersebut disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel.
Baca juga: NGAMUK Menteri Pertahanan Israel Usai Rudal Iran Hantam Rumah Sakit, Ancam Habisi Nyawa Khamenei
Baca juga: AMARAH Pentolan KKB Papua Memuncak Tahu Istri Selingkuh, 3 Warga Sipil Tewas Ditembak,Bakar 11 Rumah
Terutama setelah Iran menyebut serangan militer Israel sebagai bentuk "pengkhianatan diplomasi."
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dalam pidatonya di Dewan HAM PBB menyebut serangan Israel berlangsung di saat Iran dan Amerika Serikat sebenarnya tengah menuju kesepakatan damai terkait program nuklir Iran.
“Kami seharusnya bertemu dengan Amerika pada 15 Juni lalu untuk menyusun kesepakatan damai atas isu-isu seputar program nuklir kami,” kata Araghchi.
“Namun yang terjadi justru penghianatan terhadap diplomasi, dan pukulan telak terhadap hukum internasional serta sistem PBB," tegasnya.
Lebih lanjut, Araghchi menilai serangan terhadap instalasi nuklir—termasuk yang terjadi di Bushehr, Arak, dan Isfahan—dapat dikategorikan sebagai “kejahatan perang berat.”
“Serangan terhadap instalasi nuklir adalah kejahatan perang berat, apalagi dengan adanya risiko kebocoran radiasi yang bisa menimbulkan bencana lingkungan dan kesehatan,” tegasnya.
Iran pun mendesak negara-negara Eropa seperti Prancis, Inggris, dan Jerman, serta perwakilan Uni Eropa untuk bersikap tegas dalam menjunjung keadilan, hukum internasional, serta nilai-nilai kemanusiaan.
Serangan terhadap reaktor aktif seperti Bushehr dinilai berpotensi menciptakan bencana nuklir regional yang bisa berdampak jauh melampaui perbatasan Iran.
Para ahli memperingatkan kebocoran radiasi dalam skala besar bisa menimbulkan krisis kemanusiaan lintas negara.
Seperti yang pernah terjadi dalam insiden Chernobyl (1986) dan Fukushima (2011).
Hingga Jumat, laporan sementara dari media pemerintah Iran menyebutkan sedikitnya 650 orang tewas dan lebih dari 2.000 lainnya terluka.
Hal ini sejak dimulainya serangan udara Israel pada 13 Juni lalu. Sebagian besar korban berasal dari kalangan sipil.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Prediksi Skor dan Statistik Slutsk vs Naftan Novopolotsk di Stadyen Haradski Pukul 20.00 WIB
Baca juga: Prediksi Skor dan Statistik Nagoya Grampus vs Shimizu S-Pulse di Stadion Toyota Pukul 17.00 WIB
Baca juga: Breaking News - Jalan Km 14 Simpang Tol Baleno di Sebapo Muaro Jambi Diperbaiki, Potensi Macet
Baca juga: KATA-KATA Terakhir Septia Adinda Sebelum D1mut1l451 Wanda, Total Korban Ada 3 Wanita
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.