Berita Internasional
NGAMUK Menteri Pertahanan Israel Usai Rudal Iran Hantam Rumah Sakit, Ancam Habisi Nyawa Khamenei
Serangan balasan Iran dengan rudal mengenai rumah sakit di Israel membuat Menteri Pertahanan Israel, Katz mengamuk.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Serangan balasan Iran dengan rudal mengenai rumah sakit di Israel membuat Menteri Pertahanan Israel, Katz mengamuk.
Rudal yang diluncurkan tersebut mengenai Rumah Sakit Soroka pada Kamis (19/6/2025),
Rumah sakit yang dihantam tersebut membuat beberapa bagian hancur hingga dipustkan tidak menerima pasien baru.
Warga yang berada di kawasan tersebut pun dilakukan evakuasi.
Adapun serangan balasan itu direspon Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz dengan mengamuk.
Bahkan dia mengancam pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei sudah tak boleh lagi dibiarkan untuk hidup.
Dia menyebutkan penyerangan terhadap rumah sakit itu disengaja oleh Iran.
Akibatnya, rumah sakit Soroka di selatan Kota Beersheba terbakar hebat karena bombardir Iran.
Baca juga: RUDAL Iran Gempur Israel, Ledakan Saling Sahut di Tel Aviv dan Yerusalem
Baca juga: KKB Papua Berulah, Kelompok Klenak Murib Tewaskan 3 Warga Sipil dan Bakar 11 Honai
Baca juga: SOSOK Ronald Aristone Sinaga, Lulusan AS Asal Sulawesi Siap Bersaing dengan Jokowi Rebut Ketum PSI
Iran menegaskan serangan itu menargetkan markas militer dan intelijen Israel.
“Khamenei secara terbuka mendeklarasikan ingin menghancurkan Israel. Ia secara pribadi memerintahkan menembaki rumah sakit,” kata Katz dikutip dari France 24.
“Ia berpikir kehancuran negara Israel sebagai tujuan akhir. Seseorang seperti itu tak boleh dibiarkan hidup,” ujarnya.
Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan Iran akan membayar harga yang tinggi atas serangan ke Rumah Sakit Soroka.
Penyerangan itu terjadi jelang hari ketujuh perang Israel-Iran, yang membuat Timur Tengah menghadapi krisis baru, 20 bulan setelah perang Gaza.
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) mulai berpikir untuk ikut serta dalam perang Israel-Iran.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melalui Sekretaris Pers Karoline Leavitt menegaskan akan menunggu dua pekan untuk menentukan apakah ikut dalam menyerang Iran atau tidak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.